Chapter 8

12.5K 830 26
                                    

"Bangun! Udah siang loh!"

"Bangun Prilly!" Mommy Ratna menghela nafasnya saat Prilly tak juga bangun dari tidurnya.

"Ini hari Senin loh!" Mommy Ratna menarik tangan Prilly hingga Prilly terduduk namun tak membuka matanya.

"Sana mandi! Ini udah jam 06.15." Ucap mommy Ratna yang langsung membuat Prilly membuka matanya.

"Mommy serius? Kok ga bangunin aku dari tadi sih?" Ucap Prilly yang membuat sang mommy memutar bola matanya.

"Mommy udah bangunin kamu dari tadi tau! Udah sana cepat." Ucap mommy Ratna lalu mendorong Prilly agar masuk ke dalam kamar mandi.

****

"Morning mommy!" Sapa Prilly riang.

"Morning too sayang!" Balas sang mommy lalu memberikan sandwich pada Prilly.

"Ehm... mom ini bang Rommy sama daddy kemana ya? Kok ga kelihatan?" Tanya Prilly saat ia menyadari bahwa hanya ada ia dan sang mommy disana.

"Oh itu, kalo abang kamu itu keluar kota katanya ada urusan. Kalo daddy udah berangkat dari tadi katanya ada meeting." Jelas sang mommy.

"Loh terus aku berangkat sama siapa?" Tanya Prilly bingung.

"Kamu hari ini naik taksi aja ya?" Ucap mommy Ratna yang membuat Prilly terbelalak.

"Tapi mommy aku udah telat banget loh!" Ucap Prilly lalu melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 06.45 yang berarti bel masuk sebentar lagi berbunyi.

"Ya mau gimana lagi? Mobil mommy lagi di bengkel sayang!" Ucap mommy Ratna memberi pengertian.

"Coba kamu telfon Ali deh, mungkin aja dia bisa jemput." Saran mommy yang langsung membuat Prilly menghubungi Ali.

"Ga diangkat mom." Ucap Prilly gusar.

"Udah sana kamu berangkat barusan mommy udah pesan taksi online." Ucap mommy Ratna yang membuat Prilly mau tak mau berangkat menggunakan taksi.

****

"Aduh kok macet sih? Ini udah telat banget lagi!" Prilly menggerutu saat taksi yang ia tumpangi tak kunjung melaju.

"Pak ini ada apa sih?" Akhirnya Prilly bertanya pada supir taksi itu.

"Katanya ada kecelakaan neng di depan." Jawab supir taksi itu.

"Yaudah deh pak saya turun di sini aja." Ucap Prilly lalu memberikan bayaran kepada supir taksi itu.

"Semangat Prill!" Ucap Prilly lalu mulai berlari menuju sekolahnya karena tidak mungkin bagi Prilly menggunakan kendaraan saat macet seperti ini karena ia akan semakin terlambat.

"Pak Tedi buka pak!" Teriak Prilly begitu ia sampai di depan gerbang sekolahnya yang ternyata sudah ditutup.

"Aduh si eneng kenapa baru datang? Upacaranya udah dimulai sejak 15 menit yang lalu loh!" Ucap pak Tedi begitu pintu gerbang itu ia buka.

"Aduh iya pak maaf, tadi macet banget. Saya boleh masuk kan pak?" Tanya Prilly dengan nafas yang tak beraturan.

"Iya boleh, tapi saya yakin kalo nanti kamu pasti dihukum."

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang