"Prill!" Prilly yang tengah berjalan di koridor sekolah pun menghentikan langkahnya saat seseorang tiba-tiba menepuk bahunya.
"Eh lo Ca, gw kira siapa. Ada apaan?" Tanya Prilly heran. Pasalnya sejak kejadian dimana Rara menjauhinya Caca pun ikut menjauh walaupun tak separah Rara.
"Ehmm... gw mau minta tolong nih, boleh ga?" Tanya Caca membuat Prilly tersenyum tulus.
"Boleh dong, lo kan sahabat gw." Balas Prilly.
"Lo baik banget sih Prill, gw jadi ga enak. Padahalkan sekarang gw udah jarang bicara sama lo dan lebih sering bareng Rara." Ucap Caca tak enak hati.
"Apa sih lo? Gw ngerti kok kenapa lo lebih sering sama Rara dan gw juga ngerti kenapa dia jauhin gw. Sedih sih emang, tapi itu wajar kok. Its Ok!" Ucap Prilly berusaha tegar.
"Gw lebih sering sama Rara karena gw mau buat dia deket sama Arka supaya dia ga jauhin lo lagi." Jelas Caca.
"Gw udah tau itu dari awal, Leo udah cerita sama gw." Ucap Prilly seraya melanjutkan langkahnya diikuti Caca.
"Leo udah cerita? Ember amat tuh cowok! Padahal gw udah percaya sama dia." Gerutu Caca.
"Yaudah lah Ca gapapa, malah bagus dong Leo cerita sama gw. Jadi kan gw ga salah paham sama lo." Ucap Prilly membuat Caca berpikir sejenak.
"Iya juga sih." Ucap Caca membenarkan.
"Oh iya, lo tadi mau minta tolong apaan?" Tanya Prilly mengingat tujuan awal Caca memanggilnya.
"Oh iya, hampir aja gw lupa! Lo bisa ke ruang guru ga buat temuin Mrs. Lina, soalnya tadi dia suruh gw tapi gw ga bisa. Gw harus ke perpus kembaliin buku takut keburu bel masuk." Ucap Caca yang lagi-lagi membuat Prilly tersenyum.
"Gitu doang? Boleh lah. Yaudah nanti setelah gw simpan tas gw langsung ke ruang guru. Ok?" Ucap Prilly membuat Caca tersenyum sumringah.
"Aaaa... thank you Iful! Lo emang the best!" Pekik Caca.
"Kok lo jadi ikutan Leo manggil Iful sih? Sebel ah!" Prilly mengerucutkan bibirnya.
"Iya deh sorry, pokoknya thanks Piyiku! Bye!" Ucap Caca lalu berlalu menuju perpustakaan yang letaknya berada di lantai tiga.
Prilly tersenyum menatap Caca yang kini sudah berjalan menaiki tangga, walaupun persahabatannya belum kembali seperti dulu, setidaknya ia masih ada kesempatan untuk mengembalikannya karena faktanya Caca menjauh karena ingin membantunya berbaikan dengan Rara.
****
"Permisi!" Prilly mengetuk pintu ruang guru yang masih cukup sepi. Wajar saja karena ini masih menunjukan pukul 06.45 itu artinya masih tersisa lima belas menit lagi menuju bel masuk.
"Iya, silakan masuk!" Prilly pun melangkahkan kakinya setelah mendapat izin dari dalam ruangan itu.
"Ehm... permisi Mrs. Lina, apa anda tadi memanggil Caca?" Tanya Prilly menatap pada guru Biologi dihadapannya, Mrs. Lina.
"Iya betul, ada apa?"
"Ehm... begini Mrs. Tadi saya sempat bertemu dengan Caca lalu dia bilang jika dia tidak bisa menemui Mrs. Lina karena ada hal yang tidak bisa dia tinggalkan jadi dia meminta saya untuk menemui Mrs." Jelas Prilly membuat Mrs. Lina menganggukan kepalanya mengerti.
"Oh begitu, sebenarnya tidak ada yang penting. Saya hanya meminta tolong untuk membawakan buku ini ke kelas dan memberikan tugas pada kelas kalian karena saya tidak bisa mengajar hari ini." Kali ini giliran Prilly yang menganggukan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher!
Fanfiction"Prill! Katanya nih ya ada 2 guru di sekolah ini yang jadi most wanted!" "Oh gitu." Ucap Prilly malas karena sebenarnya tanpa diberitahu pun Prilly sudah tau lebih dulu. New Story! Kepikiran aja sih bikin cerita ini. Yang minat silakan dibaca hehe...