Chapter 12

11.5K 801 32
                                    

"Heii! Are you okey?" Prilly mendongak saat ia mendengar suara seseorang. Matanya membulat sempurna begitu melihat orang itu.

"Ja... James Reid?" Pekik Prilly tak percaya.

"Yes! I'm James Reid." Senyum Prilly tiba-tiba merekah setelah ia mengetahui orang yang berada di depannya ini adalah idolanya.

"You cry?  (Kamu menangis?)" Tanya James saat melihat wajah Prilly yang basah dan matanya yang merah.

"Hindi? Hindi ako umiyak . (Tidak! Aku tidak menangis.)" Jawab Prilly sembari mengusap wajahnya mencoba menghilangkan jejak air matanya.

" Nagsasalita ka ba ng Filipino?  (Kamu bisa bahasa Filipina?)" Tanya James kaget saat Prilly menjawab pertanyaannya menggunakan bahasa Tagalog padahal James bertanya menggunakan bahasa Inggris.

"Oo, nagsasalita ako ng Filipino. (Ya, aku bisa bahasa Filipina.)"

"Nakipag-usap kami bago pero hindi ko alam kung ano ang pangalan mo?  (Sedari tadi kita bicara tapi aku belum tau siapa nama kamu?)" Tanya James membuat Prilly tersenyum.

"I'm Prilly, I'm your fan with Nadine. (Aku Prilly, aku fans kamu sama Nadine.)" Ucap Prilly antusias. 

" Seryoso, natutuwa akong marinig iyon. (Serius? Aku senang sekali mendengarnya.)" Ucap James tak kalah antusias.

"Gusto kong dalhin sa iyo upang matugunan Nadine, gusto mo?  (Aku ingin membawa kamu bertemu Nadine, kamu mau?)" Tanya James setelah beberapa saat terjadi keheningan.

"Pumunta tayo! Humayo tayo ngayon!  (Mau! Ayo kita berangkat sekarang!)" Pekik Prilly semangat lalu dengan cepat menarik tangan James membuat James menggeleng seraya tersenyum.

"Mangyaring pumasok!  (Silakan masuk!)" Ucap James membuat Prilly tersenyum malu.

"Salamat. (Terima kasih.)" Balas Prilly lalu masuk ke dalam mobil.

"Gumagamit ka ba ng driver?  (Kamu pakai supir?)" Tanya Prilly saat ia melihat seseorang duduk di kursi kemudi dengan topi yang menutupi kepalanya.

" Oo, bakit? Isip mo?  (Ya, kenapa? Kamu keberatan?)" Tanya James membuat Prilly menggeleng seraya tersenyum.

"Hindi, ngunit bakit may suot siya ng sumbrero kapag nasa kotse. (Tidak, tapi kenapa dia memakai topi padahal ini di dalam mobil.)" Ucap Prilly heran.

"Hayaan siyang maging ganoon. (Biarlah dia memang seperti itu.)" Ucap James membuat Prilly mengangguk mengerti.

"Bakit ka sumisigaw?  (Tadi kenapa kamu menangis?)"

"Ah hindi kailangang talakayin. (Ah sudahlah tidak usah dibahas.)" Ucap Prilly yang enggan mengungkit hal yang akan menyakiti hatinya.

"Bakit? Naguiyak ka ba dahil sa lalaki? (Kenapa? Apa kamu menangis karena seorang pria?)" Tanya James tepat sasaran. 

"Ayaw kong talayakin iyon. Mangyaring naunawaan. (Aku tidak ingin membahas itu. Tolong mengertilah.)" Ucap Prilly memohon.

"Sige. Sorry!  (Baiklah. Aku minta maaf!)" Sesal James membuat Prilly mengangguk.

****

"Nandito kami. Lumabas ka! (Kita sudah sampai. Ayo turun!)" Ajak James lalu keluar dan membuka pintu mobil untuk Prilly.

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang