Chapter 20

9.5K 741 41
                                    

"Ini apa? Jelasin sama gw!" Prilly menunduk takut saat Rommy berkata dengan tegas.

"Tadi gw jatuh." Jawab Prilly.

"Lo pikir gw bego? Jelas-jelas disini lo didorong sama Rara dan lo bilang kalo lo cuma jatuh?" Ucap Rommy tak habis pikir.

Ya, Rommy memang tak ada saat kejadian itu karena ia harus bertemu dengan kliennya yang membuat ia tadinya tak akan mengikuti kegiatan ini. Namun, postingan dari salah satu siswa membuatnya segera datang ke desa tempat kegiatan itu dilaksanakan.

"Bukan gitu, tadi Rara ga sengaja dorong gw kak." Ucap Prilly takut.

"Prilly adek gw itu selalu jujur sama gw apapun keadaannya dan orang yang ada dihadapan gw sekarang ini bukan adek gw." Ucap Rommy tegas kemudian mulai melangkah meninggalkan Prilly.

"Kak Rommy, tunggu!" Prilly menarik tangan Rommy agar kembali berbalik lalu memeluknya sangat erat.

"Jangan marah! Gw minta maaf kak, gw ga maksud untuk bohong sama lo." Ucap Prilly mulai terisak membuat Rommy menghela nafasnya kemudian balas memeluk Prilly.

"Gw kayak gini karena gw ga mau lo kenapa-napa, jadi tolong jujur sama gw." Ucap Rommy mencoba menahan emosinya agar tidak membentak adik kesayangannya itu.

"Iya, gw akan jujur." Ucap Prilly akhirnya.

****

Beberapa hari berlalu dan malam ini adalah malam terakhir para siswa SMA Pandu Jaya berada di desa ini, untuk itulah mereka malam ini mengadakan acara api unggun yang membuat suasana kekeluargaan sangat terasa disana.

"Baik teman-teman, api unggun ini adalah acara terakhir pada kegiatan ini dan besok pagi kita akan kembali ke Jakarta, untuk itu saya ingin malam ini menjadi malam keakraban bagi kita. Tidak ada senior junior disini, malam ini kita semua sama. Jadi have fun guys!" Dava sang ketua OSIS menutup sambutannya membuat semua siswa bersorak gembira karena acara api unggun dimulai.

"Arka nyanyi dong!!!" Semua siswa meneriaki nama membuat sang empunya nama mengambil gitar yang berada disampingnya.

"Lagu ini gw persembahkan untuk seseorang yang mungkin ga akan pernah bisa menjadi milik gw." Ucap Arka membuat Prilly menunduk merasa bersalah dan Rara tersenyum miris.

"Harusnya lo liat gw Ka! Gw disini menunggu lo!"  Batin Rara menjerit.

Aku tak mengerti...
Apa yang ku rasa
Rindu yang tak pernah...
Begitu hebatnya
Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu...
Meski kau tak akan pernah tahu 

Aku persembahkan...
Hidupku untukmu
Telah ku relakan...
Hatiku padamu
Namun kau masih bisu...
Diam seribu bahasa
Dan hati kecilku bicara...

Baru ku sadari...
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk seluruh hatiku...

Semoga waktu akan mengilhami sisi hatimu yang beku
Semoga akan datang keajaiban hingga akhirnya kau pun mau

Aku mencintaimu
Lebih dari yang kau tahu...
Meski kau tak akan pernah tahu...

Baru ku sadari...
Cintaku bertepuk sebelah tangan
Kau buat remuk...
Seluruh hatiku...

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang