Chapter 14

11.4K 794 19
                                    

"Kenapa? Ayo cerita sama aku." Ucap Ali begitu ia dan Prilly sampai di ruangannya.

"Nyebelin!" Jawaban ambigu itu membuat Ali mengerutkan dahinya bingung.

"Siapa yang nyebelin?"

"Rara!" Jawab Prilly ketus dengan wajah yang masih ditekuk.

"Emang kenapa sama Rara?" Tanya Ali membuat wajah Prilly semakin ditekuk lalu mulai menceritakan apa yang tadi ia dan Rara bicarakan membuat Ali terkekeh.

"Terus barusan apa dong namanya kalo bukan laporan?" Tanya Ali seraya tersenyum jahil.

"Ya bukanlah, barusan itu kan aku curhat bukan laporan." Ucap Prilly yang membuat Ali gemas.

"Iya deh orang cantik mah bebas!" Ucap Ali yang membuat Prilly tersenyum penuh kemenangan.

"Nah gitu dong, itu baru namanya pacar aku."

"Udah ah dari tadi bercanda terus. Sekarang mending kamu kerjain tugas yang aku kasih." Ucap Ali membuat Prilly menatapnya bingung.

"Tugas yang mana?"

"Yang tadi aku kasih waktu di kelas."

"Loh, aku juga harus kerjain?" Tanya Prilly dan Ali hanya mengangguk.

"Kok gitu, malas ah." Ucap Prilly santai.

"Eh ga boleh gitu! Pendidikan itu nomor satu loh." Ucap Ali membuat Prilly mencibir.

"Percuma keleus pendidikan tinggi tapi attitude jelek. Bukannya bikin bangga malah bikin malu." Ucap Prilly kesal membuat Ali tersenyum.

"Iya deh terserah kamu, tapi tetap kamu harus kerjain tugas." Ucap Ali yang membuat Prilly berdecak.

"Ck. Tapi aku malas balik lagi ke kelas." Ucap Prilly merajuk.

"Yaudah kerjain aja di sini." Ucap Ali lalu menyerahkan buku kosong pada Prilly.

"Terus catatannya gimana?" Sepertinya hari ini Prilly memang sedang malas belajar hingga ia mencari berbagai macam alasan agar tidak mengerjakan tugas.

"Kan ini ada buku paket." Ucap Ali membuat Prilly diam tak tahu harus mencari alasan apalagi.

"Iya deh aku kerjain tugasnya." Ucap Prilly pasrah lalu menarik buku paket itu dari tangan Ali dan mulai berkutat dengan buku dan pulpennya.

****

"Ra, lo tadi lagi ngomongin apa sih sama Prilly kok kayaknya dia kesal banget." Ucap Caca membuat Rara yang tengah serius dengan bukunya seketika mendongak.

"Ga penting." Jawab Rara acuh.

"Ga penting dari mananya? Orang Prilly sampai ngomong ga sopan gitu sama sir Ali." Ucap Caca yang kali ini membuat Rara menghela nafasnya pelan.

"Jangan ingatin gw soal itu, karena sekarang gw sedang menyiapkan mental."

"Mental?"

"Ra! Lo dipanggil sir Ali!" Suara dari arah depan itu membuat Rara kembali menghela nafasnya.

"Tuh kan! Udah ah gw mau ke ruangan Mr. Ali dulu, bye!" Ucap Rara kemudian berlalu.

"Kenapa teman-teman gw jadi pada aneh gini ya?" Gumam Caca sembari menatap kepergian Rara.

"Udah deh Ca kerjain aja tugas lo! Berisik tau ga? Bacot mulu kerjaan lo." Ucap Leo sedangkan Caca hanya mendengus.

Teacher! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang