You can take everything I have,
You can break everything I am,
Like I'm made of glass,
Like I'm made of paper,
Go on and try to tear me down,
I would be rising from the ground,
Like a skyscraper.Skyscraper - Demi Lovato
=_=
Di tempat lain.
Sore ini hujan turun. Awalnya hanya gerimis namun lama-lama menjadi hujan deras.
Di sore hari yang dingin ini, seorang lelaki terbangun dari tidur panjangnya.
Pandangannya kosong.
Matanya menatap hujan dari balik jendela namun pikirannya memikirkan hal lain.
Memikirkan dua orang yang entah berada dimana.
Dua orang yang mungkin sudah tak peduli dengannya.
Dua orang yang mungkin sudah melupakan keluarganya.
Dua orang yang hanya memikirkan kebahagiaannya masing-masing.
Dua manusia egois yang menjalani kehidupannya dengan cara berbeda namun memiliki tujuan yang sama.
Huh, lelaki itu menghela nafasnya lelah.
Dia lelah dengan situasi ini.
Mereka tetap tidak peduli. Itu yang terlintas dipikirannya.
Mungkin akan lebih baik jika ia hanya hidup dengan dua saudaranya.
Mungkin.
»»»»
Hujan masih belum reda, padahal sudah sejam lelaki itu melamun memikirkan kehidupannya.
Tidak. Bukan kehidupan lelaki itu. Lebih tepatnya kehidupan sahabatnya.
Seseorang yang menjadi sahabatnya sejak beberapa tahun yang lalu.
Orang yang selalu mendengar kisah kehidupannya yang rumit.
Padahal kisah orang itu lebih rumit dari kisahnya.
Lelaki itu berdiri setelah duduk lebih dari sejam dikursi tunggu. Dia menuju pintu ruang ICU.
Dibalik pintu itu, sahabatnya sedang berjuang mempertahankan kehidupannya.
Sudah seminggu, dan sahabatnya belum bangun dari tidur panjangnya.
"Wake up, Ta. Please wake up!" serunya lirih.
Tata, gadis itu masih terbaring diranjang putih itu dengan seluruh alat-alat penunjang hidupnya.
Entah kabel apa saja yang tersambung dengan tubuhnya. Entah selang apa saja yang mengitarinya.
Dan entah berapa hari lagi dia akan tersadar.
Orang tua? Jangan tanyakan itu! Tidak ada yang mengetahui keberadaan orang tua gadis itu.
Samuel Matthew -Opanya- saja tidak bisa menemukan dua manusia itu.
***
New York Fashion Week.
Disinilah aku berada.
Tempat dimana aku seharusnya berada.
Aku seorang perancang busana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl And Bad Boy
Teen FictionApa lagi yang lebih sakit dari penghianatan orang yang kau beri kepercayaan? Apalagi jika orang itu sangat kau sayangi, rasa kecewa itu seakan membunuhmu secara perlahan. Keluarga yang berantakan membuat Tata memilih lari menjauhi keluarganya. Apaka...