31

1.7K 82 9
                                    

SILENT READERS TOLONG KELUARLAH!!


####

Enggak ada yang salah sama mencintai temen lo sendiri, yang jadi masalah itu ketika lo memaksa dia buat ngebales perasaan lo.

Itu egois namanya.

Nggak ada yang benar-benar profesional dalam percintaan. Dan nggak ada yang mau disalahkan dalam mencintai seseorang.

####










"I love you, Ta. Gue mau memperbaiki semuanya. Gue nggak mau kita kayak gini. Lo mau jadi cewek gue?"

"I miss you so bad, you know! Gue mau pacaran sama lo, tapi tolong, jaga hati gue. Gue nyoba buat percaya sama lo. Tolong jangan kecewain gue."

"Iya. Makasih. Dan maaf."

Tata tersenyum lembut dan merengkuh lelaki di depannya ini.

Demi apapun dia merindukan lelaki ini.

Tata perlahan terisak pelan.

Dia bahagia saat ini.

***

Mereka sudah tiba di Bandara Soe-tta.

Mereka segera menuju mansion milik Samuel Matthew.

Kevin dan Eca terlihat lebih dekat.

Samuel dan Selena sudah ke kamarnya untuk istirahat.

Mereka tidak mungkin bertindak saat ini juga.

Tubuh mereka lelah.

Mereka butuh istirahat.

****

Raka, Vino dan Alin sedang berada di kafe.

Mereka membahas kejadian kemarin.

"Gue nggak nyangka. Fio, cewek yang dulunya gue bangga-banggain ternyata bisa setega itu. Dia bisa mainin gue cuma buat bales dendam. Gila aja!"

"Rak, gue udah bilang kan, Fio nggak se-baik itu."

"Sorry, Vin."

"Gak nyangka gue, lo bisa punya mantan yang modelnya kayak gitu."

"Gue mana tau kalau dia bakalan jadi kayak gini, Lin."

"Makanya, jadi cowok tuh jangan mau jadi bucin!"

"Iya iya. Lo sama Vino juga bucin kali."

"Diihhh, apaan enggak yaa!!"

Mereka bertiga bertengkar kecil karena hal ini.

Mereka bisa tertawa disini, tanpa mengetahui jika Tata sedang bertemu dengan Sonya lagi.

****

"Mau apa lagi sih, sat?"

"Lo mau selamat nggak?"

Tata berdecih.

"To the point aja, sat. Gak usah basa basi sama gue!"

"Lo mau apa?" Sambung Tata.

Sonya tertawa sebentar.

"Lo cerdas. Gue suka. Jauhin Raka."

Tata menaikkan sebelah alisnya.

"Lo sama Fio udah ngomong ini berkali-kali."

"Jauhin. Raka." Ucap Sonya penuh penekanan.

"Gue usahain. Tapi gue nggak janji. Gue satu SMA sama Raka. Gue jelas bakalan ketemu dia."

Bad Girl And Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang