Mereka,
Yang tertawa bersamamu saat didepanmu,
Juga bisa berbuat lain dibelakangmu.Mereka,
Yang loyal didepanmu,
Belum tentu juga loyal dibelakangmu.Bahkan,
Orang yang menyebut diri mereka 'sahabatmu',
Orang yang menyebut diri mereka 'keluargamu',
Bisa juga menghianatimu.Berhati-hatilah.
Jangan pernah kamu menceritakan semuanya kepada mereka.
Setidaknya kamu harus punya privasi yang kamu simpan sendiri.Jangan pernah menunjukkan kartu As-mu dihadapan mereka.
Keluarkan kartu As-mu saat mereka berbalik menyerangmu,
Dan lihat,
Topeng ke-berapa yang akan mereka perlihatkan.Saat itu terjadi,
Jangan mau percaya lagi,
Jangan mau memberi kesempatan lagi,
Namun jangan sampai membenci,
Biarkan mereka membusuk bersama hatinya yang hitam.Kamu,
Cukup jadi penikmat tontonan,
Nikmati drama yang mereka suguhkan,
Biarkan mereka berfikir jika kau kalah,
Lalu buat mereka terperangah karena pencapaianmu.Mereka pahit,
Dan kamu tidak boleh jadi pahit karena mereka.You're good enough, baby,
So, stop asking them to stay beside you,
They'll stay if they want,
And they'll go if they're not.****
Justin mengikat tangan dan kaki Grace lalu dia memerintah pilot helikopter ini untuk ke Indonesia. Ke tempat dimana Samuel Matthew berada sekarang.
Grace menangis sesugukan, Justin meliriknya tanpa minat dan kembali memainkan ipadnya entah mengerjakan apa.
"Dimana Vika?" Tanya Grace sambil menolehkan kepalanya ke arah Justin.
"Yang jelas dia aman dan gak terancam keselamatannya," jawab Justin tanpa menoleh ke arah Grace.
Grace mendelik sebal, "Jangan main-main!"
"Apa kau pikir kau bisa mengancamku disaat kau bahkan kesulitan bergerak?" Sentak Justin sambil melirik Grace tajam.
Grace melengos pelan masih tak menyangka akan semudah ini dia tertangkap. Otaknya mengingat beberapa hal yang dilaluinya sejak beberapa tahun terakhir ini.
Seharusnya, partnernya membebaskannya dari Justin. Atau setidaknya mencoba membantunya kabur dari Justin. Nyatanya, tidak ada satupun bantuan yang datang.
Dia sudah menghancurkan ponselnya yang bisa dijadikan barang bukti dan sekarang dia hampir gila memikirkan bagaimana caranya membebaskan diri dari Justin.
Grace tidak mungkin lompat dari helikopter yang sedang terbang ini kan?
Mohon maaf ya, ini bukan Suicide Squad :')
Lagipula lompat dengan keadaan tangan dan kaki yang terikat jelas bukan pilihan yang bagus.
Grace menyumpahi bosnya itu dalam hati. Kalau tau akan seperti ini, dia tidak akan mau mengikuti rencana bosnya. 😤😤
***
Justin diam-diam melirik Grace. Raut wajah Grace menunjukkan jika dia kesal. Justin menarik sudut bibirnya dan tersenyum tipis, "Eyeliner-mu badai juga ya?"
Grace langsung menoleh, "Hah?!" Grace memicingkan matanya curiga, "Kau bukan beauty blogger kan?"
Justin memutar bola matanya malas, "Yang benar saja," Justin mengamati wajah Grace, "Kau tadi menangis dan eyelinermu tidak luntur. Aku berteman dengan Tata, jelas aku tau tentang eyeliner dan lain-lain."
![](https://img.wattpad.com/cover/106459950-288-k821618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl And Bad Boy
Teen FictionApa lagi yang lebih sakit dari penghianatan orang yang kau beri kepercayaan? Apalagi jika orang itu sangat kau sayangi, rasa kecewa itu seakan membunuhmu secara perlahan. Keluarga yang berantakan membuat Tata memilih lari menjauhi keluarganya. Apaka...