35

1.4K 45 2
                                    

Latar waktu : kelas 3 SMA akhir semester 2. Menuju prom night.







Tata POV On

Aku menatap matanya lama.

Mencoba menyelami pikirannya.

Mencoba mengetahui hal yang mungkin ingin ia sampaikan.

"We need to talk, Ta."

Aku menghela nafas, "Mekdi kuy."

Dia mengangguk mengiyakan.






Saat sampai di restoran cepat saji ini, aku segera memesan salah satu makanan favoritku, Double Cheese Burger, French Fries, dan air mineral.

Aku tidak suka cola, itu sebabnya aku minum air mineral.









Dia, yang ada di depanku ini, orang yang ku tahu merupakan penggemar berat Coldplay, orang yang sejak beberapa tahun yang lalu dekat denganku.

Orang yang membuatku mau melepaskan seseorang yang se-begitu tulusnya denganku hanya karena aku mencintainya.

Orang di depanku ini, mampu membuatku bertingkah bodoh hanya karena cinta.

Dia,




Arthur.

*****









Setelah selesai makan, kami tidak segera beranjak, kami masih duduk disini.

"Kamu nanti mau kuliah dimana?" Tanya Arthur sambil makan French Friesnya.

"Oxford, maybe."

"Ngambil apa?"

"Public Relation. Atau malah ke Paris terus ikut sekolah mode biar jadi designer."

"Nggak ke Havard kayak kakak kamu?"

"Nggak."


Arthur mengerutkan keningnya, "Loh kenapa?"

Sekarang giliran aku yang mengangkat sebelah alisku bingung, "Emangnya aku harus ikut jejak kakakku? Aku nggak mau jadi bayangan mereka. Aku punya mimpi yang berbeda sama mereka."

"Aku tau, tapi kamu emang nggak mau masuk bisnis?"

"Nggak ah. Daripada masuk bisnis terus kerja kantoran yang hidupnya monoton mendingan gue jadi reporter yang lari kesana-sini buat nyari berita. Itu lebih menyenangkan daripada harus duduk selama 8 jam di atas kursi dengan waktu istirahat kira-kira cuma satu jam."




Arthur tertawa, "Kalau kamu udah mulai kuliah nanti, kita bakalan jarang ketemu."

"Iya."






Arthur menatapku dalam, "Kita tinggal di beda benua dengan jarak ribuan kilometer. I'll miss you, Ta."





"Ya, me too. I hope, kita masih kayak gini. Atau ada kemajuan dalam hubungan kita."











Arthur menatapku masih dengan cara yang sama, "Aku sayang banget sama kamu. Aku cuma mau sama kamu."










"I know, Arthur. Setelah ini, kita bakalan ada pada hubungan yang disebut Long Distance Relationship. Gue harap lo bisa jaga hati lo selama disana. Buat gue. Cuma buat gue."






"Iya."















Dia memelukku erat.

Lebih erat dari biasanya.




Bad Girl And Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang