37

1.3K 56 7
                                    

Tata berjalan memasuki bangunan di depannya ini.

Bangunan bercat abu-abu ini tampak ramai orang berlalu-lalang dengan seragam khas mereka, atasan abu-abu tua dipadukan dengan celana hitam dan sepatu hitam.

Tata menghampiri seorang perempuan yang sedang mencatat di meja.

"Saya ingin menemui Sonya Eve Cazkalova."

"Baik," wanita itu berjalan mengantar Tata untuk duduk di sebuah kursi yang dibatasi sekat kaca kedap suara, "silakan duduk. Akan saya panggilkan Sonya."

Tata mengangguk. Tak sampai sepuluh menit, Sonya sudah duduk di depannya.

"Morning, sista," sapa Tata dengan nada datar.

Sonya memutar bola matanya malas, "Ngapain kesini?"

Tata tersenyum geli, "Jenguk sepupu gue nih. Lo nungguin gue ya?"

"Halu mulu lo jadi manusia!"

Tata tertawa, "Gue bisa cabut tuntutannya kalo lo mau berubah,"

"Gak usah. Biarin hukum berlaku sesuai seharusnya. Lagian gue juga salah. I'm so sorry."

"Ya. Gue maafin. Gimanapun lo sepupu gue. Lagian dua bulan lagi Kevin sama Eca mau tunangan. Lo harus dateng sama bokap nyokap lo."

"Nyokap gue kan jadi tahanan juga, gimana sih?"

"Makanya, sekarang gue disini mau cabut tuntutannya. Tapi lo sama nyokap lo harus berubah. Kalo sampai kalian masih kayak dulu, gue nggak segan-segan buat menjarain kalian lagi. By the way, bokap lo cakep juga," kata Tata diakhiri senyuman.

"Anjir emang, modus kan lo cuma mau ketemu bokap gue?"

Tata tertawa, "Ya, itu salah satunya," Tata merubah tatapannya menjadi serius, "Opa pengen kita kumpul semua. Termasuk mama sama papa gue."

"Oke. Gue bakalan berusaha berubah. Setelah acara tunangan mereka, gue mau pindah dari sini. Gue mau mulai hidup baru. Sendirian."

"Oke. Lo mau kemana emang?"

"Ke negara lain, nggak jauh banget dari sini. Gue mau berubah."

"Nggak ikut ngurus bisnis bokap lo aja di Las Vegas?"

Sonya tertawa, "Yakali gue mau ngurusin bisnis judi, yang ada gue makin jahat nanti,"

"Soy, gue mau tanya sesuatu,"

"Apaan?"

"Kevin pernah cerita ke gue, dia mutusin lo dulu karena lo hamil sama cowok lain,"

Sonya mengangguk.

"Terus sekarang anak itu kemana?"

Sonya berubah sedih, "Ini yang bikin gue stress, Ta. Gue nggak pernah gugurin kandungan gue. Dulu gue ke Milan sebulan setelah putus sama Kevin. Tapi gue sempet mampir London beberapa hari sebelum ke Milan. Gue terbang ke Milan dari London. Bukan dari Amerika."

Sonya menghembuskan nafasnya kasar, "Berbulan-bulan gue tinggal di Milan. Bokap ngelindungin gue, of course. Sampai gue melahirkan disana. Selama di Milan, gue tinggal di mansion bokap. Ada kepala koki yang deket banget sama gue, namanya Grace Estrizfa."

"Dua tahun sehabis ngelahirin anak cewek yang gue kasih nama Freelinda Zevika Barry, gue titipin dia ke Grace buat di rawat di mansion. Sedangkan gue langsung terbang ke London. Buat bales dendam ke Kevin."

"Kurang lebih dua minggu gue di London, gue ketemu Alice. Dia ngajak gue bales dendam ke keluarga kalian. Dan gue terima. Seminggu sehabis gue ketemu sama Eca di kafe bertema Hello Kitty, gue langsung ke Indonesia. Di Indo, gue ketemu temen-temen gue sewaktu kuliah, terus gue jadi leader club mobil dan gue kenal Fio. Terus ya, kita ketemu, dan berakhir kayak gini."

Bad Girl And Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang