34

1.4K 62 0
                                        

Tata sedang duduk di sofa yang terletak di balkon apartemennya dengan memegang secangkir vanilla latte.

Tata duduk disini sudah sejak satu jam yang lalu.

Tata hanya melamun.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi.

Kevin

ID Caller itu terlihat dan Tata segera menyambar ponselnya.



"Ya?"

"Lo dimana?"


"Di apart."

"Share loc baby. Gue otw ya."


Tata hanya bergumam pelan lalu segera mengirimkan alamat apartemennya kepada Kevin.

Bukannya beranjak, Tata malah merebahkan dirinya di sofa.

Matanya tidak terpejam. Raganya disini namun pikirannya melalang buana jauh.

Tata menghembuskan nafasnya gusar dan segera bangkit dan masuk ke kamarnya.

Tak lama, terdengar bel dipencet berkali-kali.

Tata segera membuka pintu apartemennya lebar dan membiarkan Kevin masuk.


"Duduk." Ucap Tata yang langsung ke dapur.

Saat sudah kembali, Tata melemparkan sekaleng cola kepada Kevin.


"Ngapain kesini?"

"Abang lo dateng bukannya disambut, dipeluk kek seenggaknya, ini lo malah biasa biasa aja."

Tata memutar bola matanya malas, "Ngapain?"


Kevin mendelik kesal.

Adiknya ini sama sekali tidak berubah.

Selera humornya masih sangat buruk.




"Kangen gue."

Gantian Tata yang mendelik, "Apasih najis!"

"Astaga, Ta. Yang sopan dikit napa, ini lo lagi ngomong sama abang lo yang-"

"Selera humornya receh level ter-rendah seanjlok-anjloknya manusia tereceh yang nggak ada saingannya." Potong Tata cepat.

"Lo tuh ya nggak berubah sama sekali!" Kata Kevin dengan tangannya memeragakan gerakan memeras yang menunjukkan jika dia sangat gemas dengan tingkah adiknya ini.

"Ya lo mikir aja sih, gue manusia normal. Bukan power rangers yang bisa berubah." Tata diam sebentar, "Itu juga kalo lo punya otak."




Jleb.

Kevin sangat geram sekarang.



"Udah ah udah! Gue nginep sini ya?"

"Mau nginep dimana lo? Kamarnya udah penuh dipake gue sama Alin. Kamarnya cuma dua. Gue ingetin kalo lo lupa."


Jika dalam serial kartun sekarang pasti saat dimana rahang Kevin jatuh sampai menyentuh lantai dengan mata yang membola dan sepenuhnya berwarna putih.




"Ah yaudah deh. Gue cari hotel aja."

"Dari tadi kek." Gumam Tata lirih.

Namun Kevin mendengarnya.


"Gitu ya lo sama gue, jahat banget sih!"

"Ck. Udahlah. Lo kesini sama siapa?"

"Sama Key, Oma, Opa, Eca, dan kurcaci."




Bad Girl And Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang