PART 75

7.2K 287 0
                                    

"Apa kau pernah memiliki kekasih??" Henry menatap bingung sebelum ia mengangguk

"Terus??"

"Apa dia cantik, aku yakin dia pasti cantik" celetuk MoonA

"Dia sangat cantik, dia gadis yang periang. Dan aku sangat mencintainya" Henry menatap MoonA, pandangannya terlihat sedih

MoonA dapat melihat perubahan ekspresi Henry dengan jelas dan menimbulkan dugaan di benak MoonA

"Karena kesalahan yang ku perbuat, membuatnya pergi."

"Maksudmu?"

"Ya, dia telah tiada" jawab Henry gugup karena MoonA menatapnya tajam

"Itu sudah lama, sangat lama" ucap Henry menambahkan

"Hmmm,"

"Awan terlihat gelap, kurasa akan turun hujan. Sebaiknya kita pulang sekarang" Henry berdiri lalu diikuti MoonA

Mereka berjalan meninggalkan ladang yang ada di belakang rumah

"Sudah lama aku tidak melihat hujan di Bangkok. Aku ingin hujan hujan sebentar" ucap MoonA seperti anak kecil yang mengikuti orang tuanya

"Tidak!" jawab Henry melarang dengan tegas

"Tidak ada hujan hujan, kau masih sering mengalami pusing. Jadi kau tidak boleh bermain hujan" ucap Henry melarang

"Baiklah," MoonA berlari masuk ke rumah mendahului Henry yang terus mengomel

MoonA ingin bermain hujan hujan tapi karena Henry melarangnya jadi ia mengurungkan niatnya. MoonA berlari masuk ke kamar

MoonA ingin berendam sore ini, sudah lama ia tidak melakukan hal favoritnya. Terakhir kali ia melakukan itu sebelum ia pulang ke Korea dan sebelum peristiwa menyakitkan itu terjadi

MoonA sudah mengingat hampir semua masa lalunya, awalnya ia merasa tak bisa menerima kenangan itu. Tapi dengan sekuat tenaga ia ingin melawan rasa takutnya

MoonA melangkah ke dalam bath tubh kamar mandinya, menenggelamkan hampir seluruh tubuhnya kecuali kepalanya

Berendam di air hangat memang  sangat menyenangkan, karena itu dia sampai berjam jam berendam

Ia memejamkan mata sampai tertidur, matanya lelah, tubuhnya lelah, begitupun hatinya

Merasa tubuhnya mulai menggingil, MoonA menyudahi aktivitasnya. Dengan handuk yang melilit di tubuhnya, MoonA melangkah meninggalkan bath tubh

MoonA memekik pelan, karena Henry berdiri tepat di depan pintu kamar mandi dengan ekspresi yang sulit ditebak

"Sudah puas berendam?? Kurasa berendam sambil tidur memang sudah menjadi kebiasaanmu!" ucap Henry, membuat MoonA menatap tak percaya dengan yang didengarnya

Dugaannya semakin kuat, jika Henry itu adalah Ken.

"Apa maksudmu?" MoonA menatap bingung

✅✅Cinta Sang Mafia (Complate) ✅✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang