✅✅Cinta Sang Mafia (Complate) ✅✅

PART 30

Ken menarik selimut tebal untuk menutup tubuh mereka yang polos. MoonA berbaring dengan memunggungi Ken yang duduk bersandar di kepala ranjang. Fakta tentang Ken yang seorang mafia, mengusik fikirannya. MoonA terus terhanyut dengan fikirannya sampai ia mengacuhkan pertanyaan dari Ken

Ken menarik paksa tubuh MoonA hingga menghadapnya, tangannya yang kekar membelai wajah MoonA, deru nafas Ken terasa membelai wajah MoonA. Manik coklatnya menatap manik hitam Ken dalam. Seolah mencari kebenaran di dalam sana

Tapi ia tak menemukan apapun yang meyakinkan dirinya. Seolah Ken adalah pria yang sulit di tebak

"Kau masih memikirkan tentang masalah tadi?" Ken bertanya dengan lembut, MoonA mengangguk

"Tidurlah, kau tak perlu memikirkannya lagi!" ucap Ken, MoonA menurut lalu perlahan matanya mulai terpejam

***

Ken berjalan ke sebuah ruangan besar yang ada di kasino miliknya ,menemui salah satu klien yang memimpin sebuah industri ilegal di Singapura. Di dalam ruangan sudah menunggu beberapa relasi lama Ken

Awalnya, Ken tak ingin menemui kliennya karena Nicky terus memaksanya akhirnya ia bersedia menemuinya

"Selamat malam, Tuan Kenzo!" pria berperawakan tinggi, kurus dan bermata sipit menjabat tangan Ken

"Selamat malam Mr. Wang" Ken membalas jabatan tangan Mr. Wang

"Bisakah kita mulai perjanjian kita?"

"Silahkan!"

"Begini, aku ingin mengadakan perjanjian denganmu. Kau tau jika aku memiliki bisnis yang cukup besar, dan sangat menjanjikan" Ken menyimak dengan tenang

"Kita akan sama sama diuntungkan dalam hal ini. Kau akan memegang saham sebesar 30% di perusahaanku!" Mr. Wang menjelaskan lagi

"Bukankah kau pemilik grand kasino ini? Dan kau juga pemilik saham terbesar di Kenko grup" Ken menatap miring, saat Mr. Wang bertanya

Ken mengangguk pasti,

"Jadi, aku ingin menawarkan perjanjian denganmu" Ken berdiri dari kursinya lalu berjalan mendekati jendela besar yang ada di ruangan. Matanya menatap jauh keramaian Tokyo di malam

"Kau tahu Mr. Wang jika aku berbisnis dengan perusahaan legal, bukan dengan perusahaan ilegal" jawab Ken datar

"Aku tak ingin mengambil resiko bisnisku hancur!"