Sampai pagi pun Ken masih memeluk MoonA erat, ia tak ingin jika gadis itu pergi hingga sinar matahari menyentuh mereka
Ken mengerjapkan mata karena silauan matahari, MoonA masih merasakan berat di lengannya Ken merasa lega karena MoonA masih tidur di sampingnya
Ken merengkuh tubuh polos MoonA lebih dalam ke dada bidangnya,menghirup aroma gadis itu dan membelai rambutnya yang lembut
Ken merasa sangat bersalah mengingat apa yang telah ia lakukan kepada MoonA,
MoonA menggeliat pelan dalam pelukan Ken, matanya mulai mengerjap seluruh badannya terasa pegal karena sesuatu yang berat tengah menindih tubuhnya dan hembusan nafas terasa di tengkuknya
MoonA merasa lelah untuk beranjak, seolah ia telah kehabisan tenaga dan rasa nyeri masih menjalar di bagian bawah tubuhnya
"Arkhhhh,," MoonA merasa nyeri dan pelukan Ken merenggang. Ken menatap iba pada nya tersirat perasaan bersalah dan perasaan sayang seakan takut kehilangan
"Apa kau baik baik saja?" tanya Ken khawatir
"Lepaskan aku,aku ingin pulang!" jawab MoonA dingin,
MoonA ingin beranjak tapi melihat kondisinya yang tak berbusana dan badannya yang masih lemas membuatnya tak bisa berkutik
"Aku akan mengantarmu pulang!"
"Tidak perlu,aku bisa pulang sendiri" jawab MoonA datar
"Kemana semua pakaianku?" MoonA memandang isi ruangan besar itu mencari pakaiannya
"Semalam aku merobeknya jadi aku membuangnya" jawab Ken
"Aku sudah meminta seseorang membawakan sebuah pakaian untukmu jadi sebelum pakaian mu datang kau bisa memakai pakaian ku" ucap Ken hangat
MoonA tak menjawab, Ken memberikan sebuah kemeja besar berwarna biru tua dan handuk kepada MoonA lalu melangkah pergi meninggalkannya yang mungkin butuh privasi
MoonA melangkah ke kamar mandi, dilihatnya penampilan di sebuah cermin di kamar mandi matanya membengkak akibat terlalu banyak menangis dan bibirnya bengkak dan sedikit robek karena ia menggigit bibir bawahnya saat Ken menghujam dirinya
Leher dan dadanya nampak merah,bekas ciuman. Mengingat hal itu membuatnya menangis, MoonA jatuh ke lantai kamar mandi ia menangis hingga badannya bergetar hebat
Ia terus merutuki pria itu bahkan dirinya sendiri, bagaimana ia bisa bertemu pria kasar bahkan seketika berubah menjadi pria yang hangat dan lembut
Sudah hampir 2 jam MoonA tak keluar dari kamar mandi, hal itu membuat Ken merasa khawatir akhirnya MoonA keluar dari kamar mandi dengan mata yang sembab lebih sembab dari sebelumny
Ken berfikir mungkin MoonA baru saja menangis di kamar mandi, ia takut jika gadis itu berfikir akan mengakhiri hidupnya karena Ken merenggut keprawanannya
MoonA terlihat begitu dingin dan tak berekspresi, dengan kemeja yang diberikan Ken tadi MoonA jadi terlihat kecil karena pakaian itu sangat besar dibandingkan dirinya. MoonA melangkah pergi mengacuhkan tatapan khawatir pria yang ada di hadapannya
"Makanlah, aku membuatkan sarapan untuk kita" ucap Ken hangat
"Aku tidak lapar!" jawab MoonA datar
"Kau harus makan! Ini perintah!" ucap Ken menegaskan
"Memang siapa kau bisa memerintahku? Memang siapa kau yang bisa merenggut masa depan ku? Memang siapa kau? Seorang mafia, pria kaya, atau apa pun? Kau fikir siapa kau, apa aku harus senang karena kau pria tampan dan kaya yang telah mengambil keperawanan ku?" air mata menggulir di pipi MoonA, matanya terasa panas ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak menangis
"Kau sudah mendapatkan apa yang kau inginkan bukan? Jadi kumohon, mulai sekarang jangan mengganggu hidupku lagi" ucap MoonA tajam
KAMU SEDANG MEMBACA
✅✅Cinta Sang Mafia (Complate) ✅✅
RomanceMoonA, gadis Korea yang menempuh pendidikan di Jepang. Karena beasiswa dan program pertukaran pelajar dia bisa menempuh S1 di Jepang. Ken, pria kaya pemilik Grand Kasino di Jepang dan termasuk ketua geng mafia terbesar. Sampai ia bertemu dengan gadi...