Ken mulai curiga, karena setiap pagi MoonA selalu memuntahkan sarapannya. Dan setiap selesai memuntahkannya, ia hanya memakan setoples acar kubis yang sangat asam
Dan perubahan sikap MoonA padanya, yang sebelumnya MoonA bersikap dingin sekarang dia bersikap sangat hangat padanya
Dan setiap malam MoonA selalu memintanya untuk menemaninya bahkan tak jarang pula malam mereka berakhir begitu saja
MoonA juga merasa curiga dengan kondisi kesehatannya, setiap malam tubuhnya terasa sangat lelah, banyak keinginan aneh yang awalnya tidak dia suka. Dan yang membuatnya sedikit terganggu karena menstruasinya telat 2 minggu dari biasanya
Bahkan Ken pernah menanyakan dugaannya , tapi MoonA membantahnya dengan keras
"Tidak, aku hanya sedikit mual!" jawab MoonA bersikeras
"Aku tidak hamil!" MoonA bersikukuh dengan jawabannya. Sampai dokter yang memeriksanya dan membenarkan dugaan Ken
"Bagaimana dokter? Apa dia baik baik saja" tanya Ken setelah dokter memeriksa kesehatan MoonA
Dokter tersenyum, lalu mengelus perut datar MoonA
"Kurasa itu hanya awal kehamilan, jadi kau tak perlu cemas. Dan mual diawal pagi itu sudah wajar, morning siicknes" jawab Dokter tersenyum lembut
Apa?? Hamil??
"Sebaiknya kau badtress, banyak beristirahat. Dan soal menyidam itu normal sebaiknya kau menjaganya!" dokter memasukan stetoskop ke dalam tas
Setelah mendengar nasihat dokter, Ken menjadi lebih perhatian kepada MoonA
"Terima kasih sayang, kau sudah memberikan hadiah yang sangat berharga untukku" Ken mengelus lalu mencium perut MoonA yang masih rata
MoonA tersenyum lembut, tangannya juga mengelus perutnya yang rata
Ken mencium puncak kepalanya, hatinya merasa sangat bahagia senang yang sangat besar dan tidak bisa diungkapkan dengan kalimat
"Kau menginginkan sesuatu sekarang?"
MoonA menggeleng pelan, ia merebahkan tubuhnya di tempat tidur dan diikuti Ken
"Apa kau tidak bekerja?" tanya MoonA lembut dan Ken menggeleng cepat
"Aku ingin menemanimu dan calon bayi kita" Ken meraih perut MoonA dan menciumnya sekali lagi
"Pergilah, aku bisa dirumah sendiri" ucap MoonA mengelus rambut Ken
"Tidak, untuk hari ini aku akan dirumah. Ini keputusan." MoonA terkekeh mendengar jawaban Ken yang seperti anak kecil
"Baiklah, dasar kepala!"
"Bukan keras kepala tapi berkemauan keras" Ken semakin memeluk perut MoonA
"Baiklah," MoonA memainkan jemarinya di rambut Ken
"Terima kasih sayang!" gumam Ken
"Karena kau mau memaafkanku, dan kau memberiku segalanya. Aku yakin jika tuhan masih menyayangiku"
KAMU SEDANG MEMBACA
✅✅Cinta Sang Mafia (Complate) ✅✅
RomanceMoonA, gadis Korea yang menempuh pendidikan di Jepang. Karena beasiswa dan program pertukaran pelajar dia bisa menempuh S1 di Jepang. Ken, pria kaya pemilik Grand Kasino di Jepang dan termasuk ketua geng mafia terbesar. Sampai ia bertemu dengan gadi...