Part 5

2.8K 62 1
                                    

Aku tidak tau bahwa wanita yang bernama Darla itu sangat pintar dalam mencari perhatian. Pingsan? Apakah dia pikir ini drama korea? Apakah itu adalah sebuah sandiwara? Apakah dia ingin agar semua orang mempedulikannya? Apakah dia sangat tergila-gila untuk diperhatikan? Benar-benar wanita tidam tau malu! Bahkan sekarang aku menjadi lebih tidak menyukainya. Dasar wanita cari muka.

"Dev, papa dan mama bersama dengan paman Smith dan tante Luvena sudah sepakat bahwa pernikahan kalian akan di selenggarakan minggu depan." ucapan William berhasil membuat Devan seketika menatapnya.

"Papa sedang bercanda, bukan? Bagaimana bisa aku menikahinya minggu depan?"

Devan yang merasakan tekanan dari William karena keputusan sepihak, membuat keduanya beradu argumen.

"Mama dan papa mau membuat rumor seperti apa nantinya di media internasional? Apa papa dan mama ingin mengatakan kepada semua orang bahwa calon istriku sedang hamil sekarang?" ucapan Devan seketika membuat William marah.

"Jaga cara bicaramu Dev! Darla bukan wanita yang bisa kamu rendahkan seperti itu!"

Memang benar kalimat Devan kali ini sangat keterlaluan dimata William dan Marioline.

"Minggu depan itu terlalu mendadak, pa"

"Papa dan mama sudah memikirkannya berulang kali. Dan pernikahan tetap akan dilaksanakan minggu depan!" ucap William dengan tegas.

"Lagi pula, kalian adalah sahabat semasa kecil sebelum papa dan mama membawamu ke USA. Apakah kamu lupa, Dev? Bahkan papa sudah memberitahukan perjodohan ini padamu 3 tahun yang lalu. Bukankah seharusnya sekarang kamu sudah lebih mengenal Darla?"

Apa yang baru saja papa bilang? Sahabat masa kecil? Apa papa sedang berusaha membuat novel sekarang? Aku bahkan tidak ingat bahwa nama 'Darla' pernah tertulis di dalam kamus hidupku

"Jadi Dev, jangan mengatakan apapun yang nantinya akan menyakiti hati Darla ketika kita masuk ke dalam" Marioline mulai angkat bicara.

Devan benar-benar kehabisan kata-kata sekarang.

Astaga, sebenarnya anak papa dan mama itu siapa di sini? Aku atau Darla? Kenapa papa dan mama sangat mengkhawatirkan dan peduli dengan wanita gendut itu?

Setelah ketegangan antara Devan dan William sedikit mereda, dokter yang menangani Darla memperbolehkan untuk menjenguk pasien.

Dengan cepat Merioline dan William masuk ke dalam ruang rawat jalan untuk melihat kondisi Darla. Masih dengan posisi yang sama, Darla tengah berbaring di ranjang rumah sakit dengan infus yang masih melekat di tangannya.

Lihatlah wanita tua yang gendut itu, apa sekarang dia ingin aku merasa kasihan padanya? Benar-benar sandiwara yang hebat. Bahkan sekarang aku merasa sangat-sangat kasihan padanya karena dia adalah wanita murahan. Devan mengikuti kedua orang tuanya masuk ke dalam ruangan Darla.

"Darla sayang, apakah kamu baik-baik saja?" tanya Marioline menatap lekat Darla.

"Darla baik-baik saja, tante" jawaban Darla membuat Marioline memeluknya erat.

"Maafkan Darla, tante. Darla sudah membuat tante dan paman khawatir"

"Enggak sayang, kamu enggak salah. Jadi jangan minta maaf. Karena yang harus disalahkan disini adalah kebijakan perusahaan Haesung Inc yang memberikan pekerjaan terlalu berat untuk pegawainya" Marioline mengusap lembut kepala Darla.

Melodrama macam apa ini? Bukankah ini sangat berlebihan? Apa yang mereka bicarakan? Jadi mereka menyalahkan kebijakan yang aku buat untuk Haesung Inc ?

Touchable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang