Wanita itu kini tengah duduk di kursi vvip pesawat untuk penerbangan kelas pertama.
Attention passengers, we will arrive at Seoul airport in a minutes. We will land the plane soon, please go back to your sit and use your seatbelt. Thank you
Setelah pesawat landing dengan sempurna, wanita itu turun dari pesawat sembari membawa Ice Americano di tangan kananya. Dengan dibalut dress ketat warna merah yang memperlihatkan tubuh seksinya dan sunglasses hitamnya yang membuatnya terlihat elegan, dia mulai berjalan keluar dari bandara dengan menyeret kopernya.
Semua mata kini tertuju padanya.
Menawan dengan tubuhnya, cantik dengan wajahnya, dan elegan dengan fashionnya, dia berjalan dengan percaya diri.
Para pria melihatnya dengan membuka mulutnya lebar dan tanpa berkedip.
"Honey" seorang pria tengah melambaikan tangannya pada wanita itu.
Pria itu pun mengecup pipi sang wanita sekilas ketika dia tiba tepat didepannya.
"Apakah lama menungguku?" tanya wanita itu yg dijawab gelengan kepala oleh sang pria.
"Tak selama ketika kau meninggalkanku setahun di Paris" Jawab pria itu yg membuat keduanya tertawa bersama
Pria itu kembali menangkap wajah wanita yg tengah di depannya dengan kedua tangannya dan beberapa detik kemudian dia memeluknya.
"Aku sangat merindukanmu, Darla"
Wanita yg tdk lain bernama Darla itu pun membalas pelukan pria itu.
"Aku juga, sangat merindukanmu, Bi" ucap Darla pada pria yg bernama Bobi itu.
Mereka melepaskan pelukannya dan menatap satu sama lain.
Dengan style Darla saat ini, dia tampak seperti orang yang berbeda. Dengan rambut, lipstick, dress, dan sepatu yang mana semuanya berwarna merah.
"Astaga Darla, aku tak pernah tau kau akan berubah secantik dan seseksi ini. Kau benar-benar menggoda sekarang"
Darla tertawa sekilas
"Benarkah? Aku tau kalau aku cantik dan seksi. Kau tak perlu mengatakannya"
Mereka pun kembali tertawa bersama.
"Aku sudah mencarikan apartemen untukmu, di satu gedung yang sama denganku. Apa kau mau melihatnya?"
"Tentu saja. Ayo"
Bobi mulai melajukkan mobilnya menuju apartemen yang akan Darla tinggali.
drr.. drr.. drr..
Panggilan terus saja masuk ke ponsel Bobi.
"Pasti kau sangat sibuk, Bi" ucap Darla ketika mendapati ponsel Bobi terus bergetar.
"Tidak, hanya saja sekretarisku yg terlalu berisik" jawab Bobi mengelak
"Angkatlah Bi, mungkin saja itu penting"
Bobi hanya menggeleng dan tetap fokus mengemudikan mobilnya.
"Jika kau memang sibuk, seharusnya kau tak perlu menjemputku, Bi. Aku bisa pergi ke apartemennya sendiri. Kau hanya perlu memberiku alamatnya saja"
"Aku tak sibuk, honey. Memang hari ini ada rapat besar perusahaan, tapi aku sudah menyuruh Tomy untuk menggantikanku"
Darla hanya menghela napas pasrah, memang dia tak akan pernah bisa berdebat dengan Bobi karena dia selalu saja keras kepala. Tapi tentu saja Darla akan mencari jalan tengahnya.
"Aku bisa menemanimu rapat lebih dulu. Baru kita ke apartemen. Bagaimana?" tawar Darla tak mau kalah.
Bobi melirik Darla sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touchable Love
Lãng mạn- Darla Luvena - Kenapa cinta sangat rumit dan menyakitkan? Bukankah jatuh cinta seharusnya membuat seseorang merasa bahagia? Lalu kenapa aku seperti ini? Apakah sebegitu susahnya hanya untuk mencintai seseorang? Aku tau bahwa diriku sangat egois da...