Part 29

2.4K 81 8
                                    

Karena tak kuat melihat Dev yang tengah terbaring di depannya, Darla pun kembali berdiri dan berlari keluar dari kamar.

"Darla" panggil Mike, tp tak dihiraukan olehnya.

Beberapa detik berlalu setelah Darla keluar dari kamar, Milli justru masuk ke dalam kamar menghampiri Mike dan Kevin.

"Ada apa? Kenapa Darla tiba-tiba keluar?" tanya Milli bingung.

Mike hanya diam dan menatap Dev yg masih berbaring dgn kesal.

"Apakah rencananya gagal?" tanya Milli lagi.

Mike dan Kevin menarik napas panjang dan menghembuskannya dgn berat.

"Tanyakan saja pada Dev" jawab Mike yg membuat Dev tiba-tiba saja membuka matanya.

"Apa yg kau lakukan Dev? Kenapa dia keluar begitu saja?" tanya Milli kembali.

"Aku tak melakukan apapun, aku hanya berbaring memejamkan mata seperti yg Kevin katakan" jawab Dev merubah posisinya menjadi duduk.

"Astaga, kenapa kau membawa-bawa namaku? Bukankah ini semua idenya Milli?" Kevin merasa tak terima.

"Kau bilang apa? Ideku? Hey! Ini semua Mike yg menyusunnya" Milli tak mau kalah.

"Aku? Bukankah Dev sendiri yg jg menginginkan rencana ini?" Mike melemparnya kembali pada Dev.

"Oh God! Sudahlah! Apa yg kalian ributkan sekarang? Masalahnya adalah Darla jadi percaya dan terbawa suasana, makanya dia keluar. Bagaimana jika dia tambah membenciku karena aku berbohong padanya dengan pura-pura sakit?" ucap Dev mulai khawatir.

"Trus sekarang apa rencananya?" tanya Kevin.

"Bagaimana jika kau jujur dan minta maaf padanya Dev?" Mike menyarankan.

"Benar, sebaiknya kau menjelaskannya dan minta maaf, Dev. Lagi pula kau melakukannya juga demi kembali bersama Darla kan?" Milli menyetujui ide Mike.

Mukin kalian bingung kenapa Milli berubah menjadi baik dan mendukung hubungan Dev dengan Darla. Aku yakin kalian pasti menebak bahwa Milli ada niat jahat, benar bukan? Tapi sayang, tebakan kalian salah. Kini Milli memanglah sudah berubah semenjak dia dan Dev kembali berpisah dan mengakhiri hubungan mereka. Bahkan Milli sendiri menyadari bahwa perbuatannya salah, dia sudah berkali-kali meminta maaf pada Dev dan ingin menjalin hubungan sebatas pertemanan dengannya. Sebenarnya Dev tak ingin memaafkannya karena sudah membuatnya kehilangan Darla dan calon bayinya, tapi, menyimpan dendam bukanlah jalan untuk menyelesaikan masalah. Mungkin kalian merasa terkejut jika mendengarnya, tapi justru Milli lah yg selalu membujuk Dev agar pergi diam-diam ke Paris untuk melepas rindunya pada Darla. Memang, sifat, sikap dan perasaan manusia bisa berubah dengan begitu saja ketika dia merasakan sakit dan hati rapuh.

"Oh come on, kalian ingin melihatku lebih cepat berpisah dari Darla dengan mengatakan yg sebenarnya?"

"Bukan begitu Dev, lalu sekarang apa rencanamu?"

"Apa kau ingin terus berbohong pada Darla dengan berpura-pura memejamkan mata di atas ranjang?"

Dev hanya diam, dia merasa frustasi sekarang. Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Dev pun benar-benar akan menjelaskan semuanya dan meminta maaf pada Darla.

Dengan perlahan Dev melangkahkan kakinya menghampiri Darla yg tengah berjongkok sembari menangis di halaman depan, tepat disamping mobil Mike yg sebelumnya sudah menjemputnya dibandara.

"Darla" panggil Dev lembut. Awalnya Darla merasa ragu mendengar suara seseorang yg sangat familiar ditelinganya tengah memanggil namanya saat ini. Perlahan dia menoleh kebelakang dan mendongkrak. Seketika tangisan Darla semakin menjadi-jadi. Dia mengira bahwa Dev yg kini tengah dilihatnya hanyalah bayangannya saja.

Touchable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang