Part 3

3.2K 83 1
                                    

Dia adalah Devandro William. Anak tunggal dari pasangan William dan Marioline. Dapat dibilang, Devan adalah pewaris tunggal dari perusahaan Haesung Inc sekaligus beberapa perusahaan besar lainnya yang tersebar di seluruh belahan dunia.

Cerita ini berawal dari persahabatan antara William dan Smith. Mereka berdua tumbuh besar bersama di panti asuhan Teressa, yaitu panti asuhan yang kini di kelola oleh Smith.

Kesuksesan William di dalam dunia berbisnis, tidak pernah membuatnya lupa akan sahabat karibnya.

Hubungan persahabatan yang harmonis, kental dan cukup kuat antara keduanya, membuat William selalu meminta Devan untuk datang ke Panti Asuhan Teressa.

Tentu saja Devan sangat memahami maksud tersembunyi dibalik perintah William, yaitu perjodohan dengan anak dari pengelola panti asuhan sekaligus anak dari sahabat dekat William, yaitu Darla Luvena yang tidak lain adalah putri kedua dari Smith.

Semenjak lahir, kehidupan Devan sudah terprogram oleh William dan Marioline.
Maka dari itu, dia sendiri tidak pernah tertarik dengan kehidupannya. Tentu saja Devan sangat ingin terlahir kembali sebagai orang biasa yang dapat menikmati hidup, bisa mencintai dan dicintai.

Cinta?

Tentu Devan pernah merasakannya.

Sikap dingin dan angkuh yang Devan miliki sekarang benar-benar berbeda dengan Devan yang dulu. Dia tidak pernah mempunyai sikap buruk seperti ini sebelumnya.

Dulu, layaknya orang pada umumnya, Devan juga bisa tertawa dengan lepas dan tersenyum lebar, berhati hangat, memiliki sikap manja dan juga kekanak-kanakan. Tapi semua itu dulu, ketika dia masih merasakan cinta. Namun semua itu sekarang sirna. Entah kemana perginya wanita satu-satunya yang Devan cintai, Amellia Milli.

Devan bahkan tidak bisa menemukan keberadaan dan kabar dari Milli hingga sekarang. Wanita itu seolah hilang ditelan bumi. Bahkan, Devan sempat berpikir bahwa kepergian Milli adalah ulah dari William dan Marioline. Maka dari itu, Devan sangat membenci Darla karena dialah yang sudah merusak kebahagiaan Devan.

Namun, Devan masih berharap bahwa Milli baik-baik saja dan akan kembali padanya. Entah kapan, Devan akan menunggu hingga saat itu tiba.

Kebencian dan dendam yang Devan miliki terhadap Darla, membuatnya sangat ingin menyiksa wanita itu seumur hidupnya. Mungkin, membencinya seumur hidup tidak akan cukup untuk Devan. Dia sangat ingin membuat Darla menderita dan ikut merasakan rasa sakit yang selama ini dia rasakan.

Tanggal 21 yang akan jatuh esok hari adalah hari dimana Devan akan pergi ke Panti Asuhan Teressa untuk bertemu dengan Smith dan Luvena, mengingat lusa adalah hari dimana William dan Marioline akan kembali ke Korea.

Tentu saja pertemuan antar keluarga akan segera digelar untuk membicarakan pernikahan Darla dan Devan.

Dari kejauhan tempat Devan berjalan, dia dapat melihat dengan jelas Darla tengah berjalan melintasi lobby perusahaan menuju gudang sampah dengan membawa tumpukan kertas ditangan kanan dan kirinya.

Sebenarnya apa yang anak itu lakukan? Apakah dia bekerja disini hanya untuk membuang tumpukan sampah? Memangnya dia pikir dia cleaning service di perusahaan ini? Dasar wanita bodoh!

Entah kenapa Devan selalu saja merasa jengkel ketika melihat Darla. Bukan karena dia gemuk dan lebih tua darinya, melainkan karena Darla adalah sumber kesengsaraan bagi Devan.

Selama ini, Devan tau bahwa Darla bekerja di departemen apparel marketing team di perusahaannya. Sudah pasti semua itu karena William yang selalu memaksa Devan agar Darla dapat bekerja di Haesung Inc. Devan sendiri bahkan tidak pernah menyaka bahwa Darla benar-benar memasukkan surat lamaran pekerjaan di perusahaannya. Dan mau tidak mau, Devan tetap harus menuruti permintaan William mengingat semua perusahaan yang ada adalah milik William.

Touchable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang