Part 28

2K 80 7
                                    

Sebagai seorang koki yang profesional, Darla tetap berangkat ke restauran untuk bekerja meskipun pikiranan dan raganya berjalan terpisah. Dia masih saja memikirkan keberadaan Dev, sebenarnya ingin rasanya dia tak mempedulikannya, tapi di dalam lubuk hatinya yang paling dalam, Darla masih saja menyimpan rasa pada mantan suaminya itu.

Setelah selesai membuat makanan untuk pelanggan, Darla hanya berdiam di dapur sembari memandangi foto yang diambilnya dari ruang kerja Dev, foto keduanya saat masih kecil.

'Bagaimana bisa Dev menyimpan semua ini sendiri? Kenapa dia tak memberitahuku apa-apa jika dia tau bahwa kita sudah saling mengenal sejak kecil?' Batin Darla

"Chef" seseorang memecahkan lamunannya.

"Iya, Arlo. Ada apa?"

"Ini chef, ada surat untuk chef dari USA"

"USA?" Darla sempat ragu sebelum akhirnya dia membukanya.

(To:Darla Luvena) Hai Darla, bagaimana dengan kabarmu? Aku berharap kau selalu sehat. Aku sangat senang dan bangga mendengar sekarang kau sudah menjadi chef internasional. Sebenarnya aku dan Kevin sangat ingin mengunjungimu untuk merasakan masakanmu. Tapi kami masih belum memiliki cukup waktu untuk melakukannya, jadi aku berharap kau dapat mengerti kondisi kami. Hubungi aku jika ada waktu, ada yang ingin aku katakan padamu, ini nomorku 0x-xxxx-xxxx-xx (From:Mike)

Mike? Darla tampak berpikir dan mengingat-ingat sesuatu.

Benar juga, bukankah Mike dan Kevin adalah sahabat dekatnya Dev ketika di USA? Batin Darla dan mulai mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Mike.

Benar-benar tersambung. Dan setelah deringan kedua, seseorang dari seberang telepon mengangkatnya.

"Halo, apakah ini Mike?"

"Iya, ini siapa?"

"Aku Darla, Darla Luvena"

"Oh God, apakah kau benar-benar Darla? Aku sudah menunggu lama dan bertanya-tanya kapan kau akan menghubungiku"

"Maafkan aku Mike, surat yg kau kirimkan baru saja tiba di restoranku"

"Benarkah? Aku tak menyangka akan selama itu sampainya. Tapi terimakasih sudah menghubungiku, Darla. Aku dan Kevin sangat merindukanmu"

"Aku juga, Mike. Dan by the way, kau mengatakan ingin menyampaikan sesuatu padaku, apa itu?"

Mike terdiam selama beberapa detik

"Mike?" panggil Darla untuk memastikan bahwa Mike masih disana dan belum memutus sambungan teleponnya.

"Darla, jika kau ada waktu. Bisakah kau datang ke USA?"

"USA?"

"Iya, akan ku katakan disana. Aku berharap kau akan datang, Darla"

Darla kembali berpikir.

"Kapan?"

"Secepatnya. Bagaimana jika besok lusa?"

Darla ragu untuk menjawabnya.

"Apakah kau tak dapat mengatakannya langsung padaku sekarang, Mike?"

"Aku ingin kau datang dan melihatnya sendiri, Darla. Jadi aku ingin besok lusa kau benar-benar datang"

"Melihatnya sendiri? Memang apa yg ingin kau tunjukkan padaku?"

"Masa depanmu, Darla. Jadi datanglah. Aku dan Kevin akan ada disana" ucap Mike dan tiba-tiba memutus sambungannya secara sepihak.

Touchable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang