Part 30

2.3K 76 5
                                    

Dapat kurasakan, sinar matahari menyentuh kulitku dengan lembut yang membuatku harus kembali membuka mataku yg masih terasa berat.

Kudapati sebuah tangan kekar tengah menjadi bantalku tidur. Perlahan aku mulai menelusuri pemilik tangan kekar itu dan kudapati Dev yg masih memejamkan matanya berbaring disampingku.

Sangat tampan.

Sungguh bahagianya bisa melihat Dev ketika kembali membuka mata di pagi hari.

Dengan hati-hati aku menelusuri setiap inchi wajah Dev, mulai dari dahi, meraba alisnya yg tebal dan bulu matanya yg lentik.

Senyuman kembali terukir di wajahku ketika kulihat Dev mengerjabkan matanya. Sepertinya Dev merasa terganggu karena ulah tanganku. Aku kira Dev akan membuka matanya, namun dia tetap masih memilih untuk menutup matanya rapat dan kembali tidur.

Dasar anak ini. Ucapku dalam hati

Aku mulai melanjutkan aktifitasku meraba wajah Dev. Kini tanganku mulai turun ke hidung dan berhenti tepat di bibirnya.

Dengan susah payah aku menelan ludah. Sepertinya nafsuku kembali bangkit.

Astaga Darla, sadarlah. Kau bahkan terangsang hanya dengan menatap bibir Dev? Dasar wanita mesum! Gerutuku.

Perlahan, aku mulai membuka selimut yg menutupi tubuh Dev.

Oh My God. Ucapku dalam hati ketika mendapati tubuhnya full naked.

Astaga! Pekikku ketika tersadar bahwa diriku juga tengah telanjang tanpa kain sehelaipun di balik selimut yg menutupi tubuhku.

Apa yg terjadi padaku? Apakah semalam aku tidur bersama Dev? Apakah kita.. kita.. kita melakukan hubungan badan semalam?

Entah apa yg terjadi, tapi aku tak dapat mengingat apapun. Aku hanya teringat semalam aku minum bersama Dev, Mike, Kevin dan Milli. Tp kejadian sesudahnya aku tak dapat mengingatnya.

Dengan perlahan dan berharap tak membangunkan Dev, aku mulai beranjak dari ranjang dan memakai pakaian yg berada tak jauh dari tempat tidur. Setelah merapikan rambut, aku keluar dari kamar dan kudapati Mike dan Kevin tengah duduk di ruang makan.

Tunggu, kemana Milli?

"Darla?" panggil Mike memecahkan lamunanku.

"Kemarilah, ayo kita sarapan bersama" lanjut Mike yg akhirnya membuatku ikut duduk di meja makan.

"Emm.. Dimana Milli?"

"Dia sedang pergi" jawab Kevin singkat.

"Pergi? Sepagi ini?" Tanyaku lagi.

"Yah, bersama kekasihnya"

"Kekasih?"

"Kudengar mereka sudah resmi berpacaran 3 bulan yang lalu" kini Mike yg menjawab.

"Emm.. Mike"

"Ya?"

"Aku tau, mungkin ini terdengar aneh, tapi, aku ingin menanyakan sesuatu"

"Apa?"

"Apakah kemarin.. kemarin.. kemarin.. terjadi sesuatu yg tak aku tau?"

"Apa maksudmu?"

"Entah kenapa aku tak dapat mengingat kejadian td malam. Tiba-tiba saja aku terbangun dengan Dev sudah berada di sampingku dengan keadaan yg.. yah.. seperti itu.."

Mike hanya diam. Dia dan Kevin saling menatap satu sama lain dengan senyuman anehnya.

"Ada apa?" tanyaku yg membuat keduanya sama-sama menggelengkan kepala sembari menahan tawa.

Touchable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang