"Bobi" Darla berlari menahan Bobi ketika dia hendak masuk ke dalam mobilnya.
"Jangan menghalangiku, Darla! Apa kau ingin membuatku lebih kesal lagi dengan perbuatanmu yang terus melindungi Dev berengsek itu?! Aku akan memberi pelajaran padanya sekarang juga!"
"Bobi, semua ini tak seperti yang kamu pikirkan. Aku yang salah disini, bukan Dev. Kumohon jangan sakiti dia" hampir-hampir Darla menangis menatap Bobi.
"Arghh!!!" teriak Bobi yang merasa kesal namun iba melihat wanita yang dicintainya itu pun akhirnya justru melayangkan pukulannya ke kaca jendela mobil hingga retak dan tentu saja membuat tangan Bobi berdarah.
Darla dan Milli yang melihatnya pun shocked.
Sebegitukah Bobi mencintai Darla?
Bobi pun akhirnya membawa Darla kembali masuk ke dalam mobilnya lalu melajukannya entah kemana.
"Bobi" panggil Darla pelan menatap Bobi. Darla merasa takut saat ini, tapi dia juga merasa kasihan melihat Bobi.
Darla merasa khawatir dan cemas ketika kembali melihat tangan Bobi yang berdarah. Pasti terasa sangat sakit.
Darla pun melihat sekeliling, dan tak jauh dari pandangan matanya, terdapat tulisan 'Apotek'.
"Hentikan mobilnya!" ucap Darla yang tak dihiraukan Bobi saat ini.
"Bobi!" teriak Darla yang kemudian ikut memutar stir mobil ke kiri yang seketika membuat Bobi menginjak remnya.
"Apa kau gila?!" Bobi terlihat kesal. Sebenarnya Bobi tak masalah jika dia yang harus mengalami kecelakaan, tapi Bobi tak ingin jika terjadi apa-apa pada Darla.
Namun hal yang Darla lakukan justru membuat mobil berhenti tepat didepan apotek. Seketika Darla turun dari mobil dan masuk ke dalam apotek.
Bobi pun menghela napas pasrah ketika Darla sudah kembali naik ke dalam mobil dengan membawa obat dan perban untuk mengobati luka ditangannya.
Bobi hanya diam menatap Darla ketika Darla tengah mengobati tangannya.
"Apa kau tau kapan aku mulai menyukaimu, Darla?"
Darla pun menghantikan aktifitasnya dan menatap Bobi yang kini tengah menatapnya dalam. Bobi pun mulai menerawang jauh.
"Apa kau ingat saat SMA, pemilik toko roti belakang sekolah pernah memintamu untuk membantunya mencari Bob? Dan kau bahkan benar-benar mencari Bob. Tapi tidakkah kau sangat lucu? Bagaimana bisa kau menyimpulkan bahwa Bob adalah nama seekor puppy?"
Darla pun teringat akan kejadian di masa lalunya itu
"Permisi, apa kau melihat Bob lewat disini?" tanya Darla dengan masih mengenakan seragam SMA.
"Bob?" tanya Bobi yang saat itu mengenakan sweater putih dan kalung hitam dengan rambutnya yang berwarna kecoklatan.
"Iya, pemiliknya sedang mencarinya saat ini. Dan ibu yang bekerja di toko roti itu adalah pemiliknya" Darla menunjuk toko roti yang tepat berada di belakang sekolahnya.
"Untuk apa kau mencarinya? Biarkan saja pemiliknya yang mencarinya sendiri"
"Aku hanya ingin membantunya saja. Aku merasa kasihan ketika ibu itu terlihat panik saat mencari puppy nya."
Puppy? Apakah dia berpikir aku adalah seekor puppy? Batin Bobi
"Benarkah? Bagaimana ciri-ciri Bob nya?"
"Ibu itu bilang, Bob berwarna putih, menggunakan kalung hitam, dan kepalanya berwarna coklat"
Bobi pun melihat dirinya sendiri dari bawah ke atas dan merasa bahwa ciri-cirinya sangatlah mirip dengan yang di deskripsikan Darla.

KAMU SEDANG MEMBACA
Touchable Love
Romance- Darla Luvena - Kenapa cinta sangat rumit dan menyakitkan? Bukankah jatuh cinta seharusnya membuat seseorang merasa bahagia? Lalu kenapa aku seperti ini? Apakah sebegitu susahnya hanya untuk mencintai seseorang? Aku tau bahwa diriku sangat egois da...