Semua ini berawal ketika tiba-tiba saja dua orang pria masuk ke dalam penginapan yang Devan dan Darla tinggali.
"HELLO EVERYBODY!!!" Teriak salah seorang pria yang seketika membangunkan penghuni penginapan.
Devan yang tidur di sofa ruang tamu, tampak begitu terkejut ketika dia melihat siapa yang kini tengah berdiri dihadapannya.
"Mike? Kevin? Apa yang kalian lakukan disini?"
Entah bagaimana mengatakannya, Devan memiliki perasaan buruk akan hal ini.
"OMG Brother! Kenapa kamu tidur di sofa? Bukankah kamu sedang bulan madu?" Tanya pria yang bernama Kevin.
"Maafkan kita, Dev. Kita tidak bisa datang ke pernikahanmu di Seoul" Mike mulai angkat bicara dan duduk bersama Devan di salah satu sofa. Sedangkan Kevin sendiri sibuk melihat sekeliling sembari asik memakan apel yang dia bawa.
Devan yang melihat tingkah dua sahabatnya itu mulai mengerutkan dahinya.
Sebenarnya apa tujuan mereka berdua datang kesini secara tiba-tiba? Sangat mencurigakan.
"Dimana istrimu?" tanya Kevin dengan percaya dirinya berjalan menuju kamar tempat dimana Darla tidur.
Tanpa mengatakan apapun, Devan beranjak dari tempat duduknya dan menyusul Kevin. Dia menahan sahabatnya itu untuk tidak masuk ke dalam kamar mengingat ada Darla disana.
"Ups, Sorry. Apa istrimu naked?"
Seperti yang Devan tau, Kevin memang memiliki mulut yang benar-benar harus disekolahkan agar dapat bicara lebih baik. Dia adalah tipe orang yang suka mengatakan semua hal yang ada dipikirannya tanpa menyaringnya terlebih dulu.
"Sebenarnya apa yang kalian lakukan disini?" Devan kembali mengulang pertanyaannya dengan nada kesal karena mereka sudah mengganggu waktu tidurnya.
"Tentu saja membuat bulan madu kalian lebih.. berwarna?" jawab Kevin lalu berjalan menuju dapur dan mencari sesuatu di kulkas.
Apa maksud mereka?
Belum sempat Devan bertanya lagi, Darla tiba-tiba saja muncul dari dalam kamar.
"OH MY GOD! Apa kamu yang bernama Darla Luvena?" Tanya Kevin heboh dan berlari menghampiri Darla lalu memeluknya erat.
Darla merasa tidak nyaman dengan perlakuan Kevin yang bergaya american style ketika menyapa seseorang. Belum sempat Devan menghampiri Kevin, Mike sudah lebih dulu menjauhkan Kevin dari Darla.
"Good afternoon, my queen" sekarang giliran Mike yang mencium punggung tangan Darla.
Sebenarnya apa mau mereka berdua disini? Devan merasa sudah kehabisan kata-kata kepada dua sahabatnya itu.
Setelah menyapa Darla, Kevin mengambil paperbag yang dia bawa dan menyerahkannya pada Darla.
"Apa.. ini?"
"Mari kita jalan-jalan, baby" Jawab Kevin dengan senyum munafiknya yang membuat Devan bergidik disiang hari.
Siapa yang akan menyangka bahwa paperbag yang Kevin berikan pada Darla berisi dress casual berwarna biru cerah.
Devan menatap tajam Kevin setelah Darla berganti pakaian.
"Dari mana kamu tau Darla tidak memiliki baju?"
Kevin menunjukkan deretan giginya, "Firasat. Aku sangat paham dengan tante Marioline. Apa kamu tidak memahaminya?"
"Terserah"
Devan menatap masam kedua sahabatnya yang kini sedang tersenyum lebar bersama Darla menikmati angin segar dari atas kapal ferry milik keluarga William.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touchable Love
عاطفية- Darla Luvena - Kenapa cinta sangat rumit dan menyakitkan? Bukankah jatuh cinta seharusnya membuat seseorang merasa bahagia? Lalu kenapa aku seperti ini? Apakah sebegitu susahnya hanya untuk mencintai seseorang? Aku tau bahwa diriku sangat egois da...