Kalian pasti penasaran kan ketika Darla meninggalkanku dan apa yang terjadi padaku setelahnya.
Tentu saja aku merasa hancur dan kesepian. Kini aku baru menyadarinya bahwa aku benar-benar mencintainya. Mencintai wanita yg sebelumnya telah aku sakiti dan terus saja aku tolak mentah-mentah. Aku sangat menyesalinya sekarang. Aku ingin dia kembali padaku. Tapi, bagaimana mungkin aku bisa memintanya untuk kembali padaku setelah apa yg sudah aku lakukan padanya selama ini? Bagaimana bisa? Bagaimana bisa aku seegois dan seserakah itu? Tentu saja aku tak ingin membuatnya merasa sakit dan terbebani olehku lagi. Tapi aku juga tak tau kenapa kini aku terlihat seperti orang yang kehilangan harapan hidup seperti ini.
Ya tuhan, apakah rasa sakit seperti ini yg Darla alami selama ini? Apakah ini adalah karma bagiku karena menyakitinya? Apakah tak bisa kau ijinkan kita untuk kembali bersama lagi?
Tanpa sadar, kini air mataku kembali jatuh ketika kupandangi foto-foto pernikahanku bersama dengan Darla di buku album. Dia benar-benar terlihat cantik, sangat cantik hingga aku tak dapat membandingkannya dengan wanita manapun. Bahkan aku merasa tak ada wanita yang lebih cantik darinya. Bukan hanya cantik rupanya, namun juga cantik hatinya.
Dimana kau sekarang, Darla? Tak bisakah kau kembali? Aku sangat merindukanmu.
Meskipun satu tahun berlalu setelah Darla meninggalkanku dan pergi ke Paris tanpa kabar, tapi bagiku itu terasa seperti jutaan abad lamanya.
Aku terus menatap foto kita berdua hingga rasa kantuk menjemputku.
Kriiiiiiiinngggggg..
Dapat kudengar jam alarm berbunyi dengan kerasnya untuk membangunkanku yang menandakan bahwa kini sudah pukul 7 pagi. Meskipun aku memiliki pegawai rumah, tapi aku melarang mereka untuk membangunkanku. Aku lebih memilih jam alarm yang membangunkanku.
Kurasakan sinar matahari mulai merampat lurus masuk ke kamarku hingga menyentuh kulitku. Dengan berat hati kubuka mataku dan kudapati kamarku yg berantakan. Aku teringat akan kejadian tadi malam ketika aku berada di titik puncak merindukan Darla dan memutuskan untuk meminum beberapa kaleng beer hingga aku merasa mabuk di dalam kamar sembari melihat foto-foto pernikahanku bersamanya.
Sepi
Sendiri
Kesedihan
Penyesalan
Itu yang dapat kurasakan saat ini.
Jika kalian bertanya dimana Milli, sudah lama sekali aku mengusirnya dari rumahku, yaitu tepat disaat Darla pergi meninggalkanku. Walaupun selama ini Milli masih saja keras kepala dan tak mau menyerah untuk melepaskanku. Dia terus datang ke sini dan menghubungiku. Sampai-sampai aku mempekerjakan 2 satpam untuk menjaga gerbang rumah agar Milli tak dapat masuk.
Aku kembali merebahkan badanku.
drr..
Pesan masuk dari sekretarisku, John.
'Tuan, aku mendapatkan informasi bahwa nona Darla akan kembali ke Seoul dalam waktu dekat ini' isi pesan dari John yg membuatku kembali bangkit dari tempat tidur.
Darla, dia akan kembali ke Seoul? Sungguh? Apakah aku tak salah membacanya?
Mungkin kalian mengira aku akan menyerah untuk mendapatkan Darla kembali. Bisa saja memang benar seperti itu, tapi satu hal yang harus kalian semua tau, bahwa aku sama sekali tak pernah ketinggalan informasi apapun yang menyangkut dengan Darla.
Jujur, aku kini merasa sangat bangga padanya. Dia sekarang sudah menjadi chef internasional. Bukankah dia sangat mengagumkan? Tapi hal itu justru membuatku tambah menyesal karena tak pernah mau memakan masakan Darla. Jika kalian semua ingin tau, aku bahkan pernah sesekali diam-diam pergi ke Paris hanya untuk memakan masakan Darla. Tidakkah kalian berpikir bahwa saat ini aku terdengar gila? Namun, makanan buatan Darla memanglah sangat enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Touchable Love
Romance- Darla Luvena - Kenapa cinta sangat rumit dan menyakitkan? Bukankah jatuh cinta seharusnya membuat seseorang merasa bahagia? Lalu kenapa aku seperti ini? Apakah sebegitu susahnya hanya untuk mencintai seseorang? Aku tau bahwa diriku sangat egois da...