Part 27

2.3K 79 17
                                    

Aku memutuskan untuk kembali ke kamar Dev, sebenarnya bukan aku yang mau, tapi mama dan papa yang ingin aku tidur menemani Dev.

Saat ini aku masih berdiri tidak jauh dari ranjang Dev. Aku sendiri bingung harus bilang apa padanya. Dia terlihat sangat terkejut menatapku. Kulihat sekeliling tempat tidur Dev terlihat sangat berantakan dengan bantal dan guling yang terlempar di lantai. Sebenarnya apa yg baru saja Dev lakukan saat kutinggal sebentar tadi?

"Darla?" suara berat dan serak keluar dari mulut Dev.

"Mama dan papa menyuruhku untuk menemanimu, jadi, aku hanya akan tidur sekarang. Kau bisa menggunakan ranjangmu, aku akan tidur di sofa" ucapku dan memposisikan diriku tidur di sofa.

Kulihat Dev beranjak dari atas ranjang dan berjalan mendekatiku. Aku hanya memejamkan mataku dan berbalik posisi membelakangi Dev.

"Apa kau bercanda?" tanya Dev, aku sama sekali tak meresponnya yg akhirnya membuat Dev tiba-tiba saja menggendongku ala bridal style.

"Apa yg kau lakukan Dev?! Turunkan aku!" Aku mencoba memberontak, tapi kini giliran Dev yang hanya diam tak meresponku. Dia kembali membawaku ke atas ranjangnya dan memberingkanku disana. Kutatap Dev kesal, namun dia hanya tersenyum lalu ikut berbaring disampingku.

"Tidurlah, aku tak akan berbuat macam-macam padamu"

Aku menghela nafas kesal

"Apa kau ingin aku percaya dengan kata-katamu?" aku melirik Dev dengan sinis, namun lagi-lagi dia hanya melempar senyum padaku.

"Mulutku memang mengatakan tak akan berbuat macam-macam padamu, hanya saja pikiran dan perasaanku yg terus mendorongnya. Apa yg bisa aku lakukan sekarang?"

Aku tak menjawabnya, sekarang aku lebih memilih berbaring membelakangi Dev dan mulai memejamkan mataku. Setelah beberapa menit berlalu, dapat kurasakan Dev kembali memelukku.

"Singkirkan tanganmu, Dev" ucapku yg justru membuatnya memelukku semakin erat. Tapi kali ini aku sudah tak dapat berkata apa-apa lagi, aku sangat lelah dan mengantuk.

"Bagaimana bisa kau tertidur di saat seperti ini?" bisik Dev tepat ditelingaku yang membuatku kembali tersadar dan berbalik menatapnya.

"Dev, mari kita saling jujur satu sama lain. Kenapa semua pria selalu saja meributkan untuk tidur bersama dengan wanita?"

"Tentu saja karena gairah ditambah cinta"

"Cinta? Benarkah? Apakah bukan karena gairah dan seks?"

Dev berpikir selama beberapa saat.

"Jika kau punya cara yang lebih baik untuk membuktikan cinta antara seorang wanita dan pria selain bercinta di atas tempat tidur, coba katakan padaku. Aku ingin tau, apakah ada?"

"Pikiranmu benar-benar seperti binatang, Dev" ucapku lalu kembali berbalik membelakanginya.

Dev kembali memelukku dan menenggelamkan kepelanya di bahu leherku.

"Benarkah? Tapi hanya bersamamu saja aku memikirkan hal seperti itu" jawaban Dev seketika membuatku teringat akan adegan panas yg pernah Dev lakukan bersama dengan Milli di ruang tamu satu tahun yang lalu.

"Lalu bagaimana dengan Milli?" tanyaku.

Dapat ku rasakan pelukan Dev semakin memudar. Aku menoleh ke arahnya sekilas lalu kembali membelakanginya. Dia tampak diam membisu.

Suasana hening hingga Dev kembali membuka suara

"Apa kau cemburu?"

Kini giliran aku yg diam tak menjawab.

Touchable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang