"Woi, Ri! Bengong aja!" Jingga tiba-tiba datang sambil menepuk kepala Mentari. Cowok itu baru saja sampai didalam kelas.
Lamunan Mentari buyar. Ia menatap galak kearah Jingga. "Diem gak lo?!" ujar Mentari sedikit nyaring sehingga mengundang perhatian teman satu kelasnya.
"Lagian bengong aja. Nanti kalau kesambet gimana? Nanti tiba-tiba lo teriak 'AING MAUNG!!' gimana coba?" tanya Jingga seraya terkekeh.
"Ya bagus. Artinya gue bisa mencabik-cabik lo." sahut Mentari sekenanya.
Jingga tertawa. "AING MAUNG, ROAAAARRR!!!!" ujar Jingga seraya menekuk jari-jari tanganya kemudian berlagak seolah sedang mencakar Mentari.
"Gaje tau, gak?" Mentari tertawa kecil.
"Nah gitu. Ketawa." Jingga tertawa lagi.
"Balik gih ke habitat lo!" usir Mentari. Bahkan Mentari sampai mendorong tubuh Jingga agar cowok itu mau pergi dari mejanya.
"Gak usah dorong gue, woi!" seru Jingga.
Mentari menghentikan aksi mendorong Jingga. "Ya udah, sana! Jangan ganggu gue!" ujar Mentari.
Jingga mengedikan bahunya acuh. Mau bagaimanapun Mentari memintanya agar tidak mengganggu cewek itu, Jingga akan tetap mengganggu Mentari. Karena itu hobi Jingga.
"Tari!!" seorang berteriak dari pintu kelas. Ditanganya terdapat kantung kresek berwarna hitam yang terlihat penuh. Dia Kanya.
"Apaan?" tanya Mentari pada Kanya yang sedang berjalan kearahnya. Kemudian, cewek itu duduk dibangku sebelah Mentari. Tempat duduknya.
Kanya hanya nyengir. Kemudian cewek itu mengeluarkan berbagai macam snack dari kantung kresek hitam itu. "Mau?" tawar Kanya pada Mentari.
Mentari menggeleng sebagai jawaban. "Lagi diet," sahut Mentari seraya terkekeh kecil.
"Diet kata lo? Lo gak liat kalau tubuh lo itu udah pas? Kalau lo diet, nanti tubuh lo kayak sapu lidi. Mau?" cerocos Kanya.
"Yee... Bercanda aja kali, Mbak." sahut Mentari seraya mendelik kearah Kanya.
"Woi, Nya! Minta snack lo dong!" ujar Alvin yang entah kapan sudah berdiri dipinggir meja Kanya.
Kanya mengangguk. Cowok itu mengambil cukup banyak snack Kanya. Tak lama setelah Alvin mengambil, banyak teman sekelasnya yang minta snack Kanya juga.
"WOI! GUE BARU MAKAN DIKIT!" teriak Kanya kesal saat snack nya menjadi bahan rebutan temen sekelasnya.
Teman sekelasnya tidak memperdulikan teriakan Kanya tadi. Mereka tetap berebut snack miliknya.
"Lagian lo bawa makanan ke kandang singa yang lagi kelaparan." Mentari terkekeh geli saat melihat wajah masam Kanya.
"Tuh kan! Gue tinggal disisain bubuk nya doang! Sebel!" ujar Kanya emosi. Ia bahkan sampai menggebrak mejanya.
Mentari masih terkekeh.
"Gak lagi deh gue bawa makanan banyak-banyak ke kelas. Tekor kan gue!" Kanya mendengus sebal.
"Ikhlasin aja... Lumayan, Nya... Lo dapet pahala..." ujar Mentari berusaha menenangkan teman sebangkunya itu.
[•••]
"Nya, dirumah ada siapa?" tanya Mentari seraya mengemas bukunya. Bel pulang sudah berbunyi beberapa menit lalu.
"Kosong, Ri... Kenapa emang?" Kanya bertanya balik. Cewek itu sudah menggendong tas berwarna tosca miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mentari Jingga
Teen FictionJingga adalah cowok super usil yang pernah Mentari temukan. Selain usil, cowok itu juga nyebelin. Sering bikin Mentari emosi sendiri gara-gara tingkah laku cowok itu. Mentari adalah cewek super cuek yang pernah Jingga temui. Sudah cuek, galak pula...