[31] Bertengkar

53 5 8
                                    

Mentari mengangguk-anggukan kepalanya saat Jingga bercerita mengenai Britania—adik Jingga—yang sangat tergila-gila pada boy band asal Korea Selatan. Sesekali Jingga menggerutu sebal ketika bercerita.

Oleh karena itu juga, Jingga sesekali menjadi pusat perhatian pengunjung mall karena terlalu heboh ketika bercerita.

"Lo harus liat kamar Tania, Ri! Sampai sprei tidurnya, wajah artis favorit dia, Ri!" Jingga mendengus sebal.

"Iya, nanti gue lihat." sahut Mentari. Ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Berharap menemukan tukang es krim.

Hari ini adalah tepat satu bulan hubungan Jingga dan Mentari. Mereka berdua tidak menyangka bahwa hubungan mereka bisa bertahan sampai saat ini.

Jadi, berhubung memperingati hari jadian mereka, Jingga mengajak Mentari menonton film yang baru tayang di bioskop yang tepat berada di dalam sebuah mall ternama di daerah mereka. Terlalu mainstream sih, tapi kapan lagi coba mereka nonton berdua di bioskop seperti pasangan kekasih yang lainnya?

"Ri, dari tadi lo ngangguk-ngangguk mulu kayak pajangan di dashboard mobil gue tau gak?" Jingga menatap sebal Mentari.

"Ya terus gue harus respon apa, Ji? Bahkan gue gak paham sama artis-artis Korea yang jadi favorit adik lo itu." balas Mentari.

"Lah? Gue kira lo penganut oppa-oppa Korea juga."

"Gue gak paham yang begituan. Coba cerita sama Kanya. Dia paham soal begituan." sahut Mentari santai.

"Gak mau ah! Gue maunya cerita sama pacar sendiri." Jingga tersenyum jahil.

"Ya udah. Berarti lo terima aja respon gue yang cuman ngangguk-ngangguk kayak tadi."

"Iya, sayangku..." Jingga terkekeh. Ia mencubit pipi Mentari dengan gemas.

"Paan sih?!" protes Mentari sambil menabok lengan Jingga sebelum ia mengusap-usap pipinya yang menjadi korban cubitan Jingga.

"Gak apa-apa," Jingga nyengir. "Eh, Ri!" panggil Jingga.

"Apa?" Mentari menoleh dengan pandangan heran.

"Enggak, cuman nyapa aja." lagi-lagi Jingga menyengir.

"Dih apaan sih!" Mentari mendelik sebal. "Eh, Ji!" kini, giliran Mentari yang memanggil Jingga.

"Apa? Lo mau balik jailin gue?" tebak Jingga.

"Dih! Siapa juga yang mau balik jailin lo?" heran Mentari. "Gue cuman mau bilang."

Jingga mengernyit heran. Namun beberapa detik kemudian ia tersenyum girang. "Ah gue tau! Lo mau bilang 'I love you' kan?!" tebak Jingga lagi.

"Lah? Bukan, bege!" Mentari tertawa. "Gue cuman pingin bilang, kalau lo jelek, hahahaha..."

"Lucu, Gembel!"

[•••]

Mentari menghirup oksigen sebanyak-banyaknya sebelum ia melompat ke dalam kolam renang di belakang rumahnya.

Mentari kembali ke permukaan air sambil menghembuskan napasnya. Ia juga membenarkan rambutnya yang menutupi wajahnya.

Entah mengapa, Mentari hari ini ingin berenang. Setelah seharian lelah bermain di mall, kini rasanya Mentari ingin berenang. Ya walaupun waktu sudah menunjukan pukul setengah tujuh malam.

"Ri! Kamu ngapain?!"

"Menurut lo?" Mentari balik bertanya. Ia berenang ke sisi kolam yang lainnya. Menghindari Benua.

Mentari JinggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang