Happy reading!!!😊😊😊
Reyhan yang mendengar kaget. ‘Kemarin waktu gue ganggu terus gue lempar buku aja dia ga semarah ini,’ batin Reyhan. Reyhan memberi kode supaya temannya keluar dulu.
“Lo itu anak baru. Sadar diri dong. Masih untung gue sama temen-temen gue yang lain ga bully lo karena lo itu anak baru. Dan ya, gue punya pilihan yang harus lo pilih. Lo lebih memilih lo kena bully apa lo ngerjain tugas bareng sama kita?” ucap Reyhan dengan datar tapi terkesan sombong
Erika menimang apa yang ditawarkan Reyhan padanya. Keuntungan dan kerugian yang akan dia dapatkan ketika memilih pilihan tersebut.
“Lo gue kasih waktu seminggu buat kasih gue pilihan yang lo inginkan” kata Reyhan kemudian berdiri dan meninggalkan kelas.
Erika memikirkan pilihannya. “Tau ah, persetan sama mereka,” gumam Erika pelan kemudian berdiri dan berjalan menuju tempat yang dikelilingi teman-temannya. Tempat duduk yang ia duduki kemarin-kemarin.
“Hai. Boleh aku bergabung bersama kalian?” tanya Erika hati-hati.
“Tentu,” ucap salah satu anak yang berponi.
Mereka bercerita tentang kegiatan yang mereka lakukan selama liburan kemarin dan rencana mereka di liburan yang akan datang.
“Hahaha.. pengalaman yang lucu Dev,” celetuk salah satu orang setelah mendengar cerita Devi.
“Oh iya. Dari tadi hanya Erika yang tidak berbicara,” ucap orang itu melanjutkan.“Iya. Bagaimana tentang liburan lo?” tanya Loli antusias untuk mendengar cerita Erika.
“Emm..” Erika berpikir kegiatan apa yang normal dilakukan ‘Mana mungkin aku menceritakan pengalaman balapan liar sampai kejaring dan masuk kantor polisi. Bagaimana kalau liburan membantu orang tua di rumah? Ide yang bagus bukan? Eh, tapi aku membantu apaan? Apa mungkin membantu menghabiskan makanan?’ batin Erika kemudian terkekeh.
“Er, kenapa bengong?” tanya Loli
“Eh. Siapa yang bengong?” Erika yang baru sadar dari lamunannya.
“Lo,” ucap Loli yang diangguki teman-temannya. “Bagaimana dengan liburan lo?”
“Sorry. Liburan kemarin gue cuma di rumah,” ucap Erika yang tak sepenuhnya bohong.
“Beneran?”
“Serius?”
Erika hanya mengangguk mengiyakan.“Amazing,” ucap Loli sambil mengacungkan ibu jari kedua tangannya. Kalau boleh ditambah ibu jari kakinya. Hehehe..
“Lo di rumah ngapain aja?” tanya anak yang duduk di depan Loli.
“Emm....” Erika memikirkan kegiatan apa yang biasanya dilakukan di rumah selama liburan.
Teeet....teeeeet..teeeeet...
“Udah istirahat aja. Biasanya nunggu istirahat kek nunggu doi peka. Lama,” ucap Loli
‘Akhirnya istirahat. Belnya peka sama situasinya,’ batin Erika membuang napas lega.
“Hahahaha.... Bener kata lo Li” ucap Alexa menyetujui ucapan Loli. “Kantin yuk” ajak Alexa kemudian diangguki mereka yang sedang mengelilingi tempat duduk Alexa dan Loli.
Semua sudah pergi meninggalkan kelas. Kecuali Alexa, Erika, Loli dan salah satu murid yang duduk di pojok sambil membaca buku. Sedangkan Alexa dan Erika yang duduk di atas meja dekat pintu menunggu Loli yang sedang membereskan mejanya.
Setelah selesai membereskan mejanya, Loli berdiri.“Lah? Kok gue nempel sama kursi sih?” gumam Loli pelan.
“Heh, lo lama banget dah,” ucap Alexa agak kesal karena Loli kelamaan. “Keburu masuk kalau ini mah.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Teen Fiction~Erika~ Pembuat onar, BK juga termasuk rumahnya, incaran para guru (karena...), berubah karena menjadi murid SMA Puri setelah kena DO dari sekolah sebelumnya dan merahasiakan identitas orang tuanya karena tidak ingin memalukan dan mengecewakan kedua...