Happy reading!!!😊😊😊
Reyhan yang baru saja sampai di kelas, dikejutkan oleh seseorang laki-laki yang masuk ke kelasnya dan memberitahukan bahwa Erika sedang ribut dengan Sora.
Reyhan melempar tasnya ke sembarang arah kemudian pergi ke tempat yang diberitahukan orang itu.
Sesampainya di sebelah toilet, Reyhan menyaksikan Erika sedang menunjuk-nunjuk Sora dan Sarah bergantian. Ia asing dengan seorang perempuan yang ada di antara mereka.
"Sar, ada Reyhan di sebelah sana," bisik Sora ke Sarah yang sedang berdebat dengan Erika. Sarah menjelajahkan matanya.
"Lihat nanti, siapa yang kalah," ucap Sarah sambil menarik pergelangan tangan Erika. Erika menarik tangannya yang berada di tangan Sarah sehingga Sarah jatuh di bawahnya.
Sarah seakan berpose seperti orang yang sedang meminta maaf.
"Apa-apaan ini?" tanya Reyhan yang sudah ada di antara mereka.
"Erika tarik Sarah, jadinya sekarang dia jatuh," ucap Sora.
"Kan gue udah minta maaf," ucap Sarah yang masih terduduk di bawah Erika.
"Ada apa sih?" tanya Reyhan yang masih kurang paham situasinya.
"Tadi Sarah ga sengaja buat salah ke Erika, dia udah minta maaf. Erika ga mau maafin dia," jelas Sora.
"Heh, gue kesini buat bantuin temen gue yang kalian marahin ya. Ini kok jadi gue yang salah?" tanya Erika yang bingung juga dengan situasinya.
"Rey, coba aja tanya sama dia," ucap Sora sambil menunjuk seseorang yang berdiri di belakang Erika sambil menunduk.
"Yang dikata Sora bener?" tanya Reyhan ke orang itu.
Orang itu mengangguk, lalu melihat ke arah Sarah yang sedang terduduk di bawah Erika sambil melototkan matanya ke orang itu. Orang itu pun menggelengkan kepalanya.
"Yang bener yang mana?" tanya Reyhan. "Erika? Sora?" tanyanya lagi. Orang itu menganggukkan kepalanya saat Reyhan menyebut Sora.
"Sana kalian pergi. Ntar Erika biar gue aja," usir Reyhan.
Reyhan menarik Erika ke roof setelah Sora dan yang lainnya sudah pergi.
Reyhan segera menghempaskan tangan Erika dan berjalan ke pagar pembatas. Erika mengikutinya.
"Rey," panggil Erika. "Rey, yang tadi sebenernya mereka yang salah, bukan gue," jelasnya sambil memegang pergelangan tangan Reyhan yang menggantung di udara.
"Apa sih? Gue ga suka kalo lo jadi anak yang sok berkuasa. Kan Sarah udah minta maaf, kenapa ga lo maafin?"
"Jadi, lebih percaya mereka daripada gue? Ya udah," ucap Erika yang pasrah dengan keadaan. "Yang jelas, gue ga akan berbuat lebih dari apa yang orang lain lakukan. Gue emang ga bisa diem kalo ada orang lain ditindas. Gue juga ga pernah bohong ke orang lain," lanjutnya.
Gue belom pernah bohong, kan? Yang soal identitas itu, gue cuma menutupi bukan berbohong. Lagipula tak ada yang menanyakannya - Erika.
"Udah salah masih ngeles," sinis Reyhan sambil melepaskan tangan Erika dari pergelangan tangannya.
"If only I could turn back time, I would skip the day we met," ucap Erika sambil memejamkan matanya. Ia menghirup nafasnya serakah. "Let's break up," ucapnya dan berlalu dari roof.
Setelah melewati pintu penghubung roof dan tangga, Erika segera berlari ke kelasnya sambil menahan tangisnya.
Dap...dap..dap... suara ketukan sepatu di lantai menghiasi rute Erika.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Teen Fiction~Erika~ Pembuat onar, BK juga termasuk rumahnya, incaran para guru (karena...), berubah karena menjadi murid SMA Puri setelah kena DO dari sekolah sebelumnya dan merahasiakan identitas orang tuanya karena tidak ingin memalukan dan mengecewakan kedua...