Happy reading!!!😊😊😊
"Pagi Mommy and Daddy," ucap Erika dengan riang gembira menuju meja makan.
"Tumben santai, biasanya kalo udah jam tujuh kayak orang kesetanan," ucap Kanya menuangkan air putih untuk Dimas. "Kamu ngombre rambut dimana?" tanyanya ke Erika.
"Di salon xx yang searah ke rumah kalo dari sekolah," jawab Erika kemudian memakan rotinya.
"Bagus deh. Jadi, pengen ombre rambut juga," ucap Kanya mengikal rambutnya dengan jari tangan kanannya.
"Inget umur, Ma," ucap Dimas. "Kamu tumbenan pake jaket?" tanyanya yang baru menyadari Erika memakai jaketnya.
"Aa... iya. Soalnya ntar balik sekolah Erika mau main," alibi Erika.
"Sama Alexa atau Deon?" tanya Dimas mengintrogasi.
"Ee..enggak keduanya," jawab Erika.
"Sama Sammy, ya?" tanya Kanya antusias.
"Aa-"
"Sammy siapa?" tanya Dimas yang tak tau siapa Sammy.
"Loh, Papa ga tau? Sammy tuh yang dulu sering main kemari terus bawain Mama makanan atau bantuin Mama. Calon menantu idaman banget," jelas Kanya antusias dan tak lupa tersenyum saat mengingat-ingat hal yang dilakukan Sammy.
"Bukannya kemarin Mama bilang kalo Mama jodohin sama anaknya Pamungkas?" tanya Dimas yang masih bingung. Emang yang keluar mulut perempuan tuh mudah berubah. Kemarin A, sekarang B.
"Aduuh, Mama lupa kasih tau Papa. Beloman lama sih. Kata Tania, anaknya ga mau dijodohin. Kata Tania, kata ananknya, udah ada yang dicintai," jelas Kanya. "Aduuuh, Mama kok jadi pusing ya?" tanyanya sambil memegangi kepalanya.
"Tinggal bilang anaknya udah punya gebetan aja susah amat sih, Mak," timpal Erika.
"Heh, heh. Kalo ngomong sama yang tua sopan dong," ucap Kanya.
Erika mengelus dadanya lalu tersenyum, "Akhirnya, Mama Kanya sadar juga kalo udah tua," ucapnya lalu pergi keluar pelan-pelan.
"Candraaaaaa," pekik Kanya.
"Maaf, Ma. Erika sekolah dulu. Sayang kalian," teriak Erika yang hampir sampai di pintu rumahnya.
"Mama punya salah apa ya, Pa? Kok bisa punya anak kayak gitu?" tanya Kanya ke Dimas.
"Papa punya salah apa ya, Ma? Kok punya istri kayak Mama?" tanya Dimas ke Kanya.
"Ma, Papa harus ke kantor sekarang. Meeting," pamit Dimas sebelum kena sembur Kanya.
👟👟👟
Erika tiba di sekolah saat waktu istirahat tiba. Erika tadi tidak langsung pergi ke sekolah. Namun, ia pergi ke rumah minimalisnya untuk ganti sepatu dan mengganti mobil dengan motor maticnya. Oh, iya, dia juga tidur sebentar. Hehe...
"Pak, titip helm ya," ucap Erika ke seorang satpam yang sedang di dalam pos satpam.
"Kok ga diletakkan di motornya, Neng?" tanya satpam itu penasaran.
"Helm mahal nih. Ntar kalo hilang, Erika dimarahi Papa Dimas, Erika ga dapet uang lebih, bapak ga Erika gratisin makanan lagi," ucap Erika beruntun.
"Iya-ya, Neng," setuju satpam itu mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ya udah, biar di saya aja helmnya. Dijamin aman," lanjutnya meraih helm dari tangan Erika dan mengangkat ibu jarinya.
"Siap, Pak," ucap Erika menunjukkan ibu jarinya.
Erika berjalan di koridor menuju kelasnya, ia berjalan dengan percaya diri walaupun bisa dikatakan kalau penampilannya tak layak untuk dikatakan murid yang disiplin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Teen Fiction~Erika~ Pembuat onar, BK juga termasuk rumahnya, incaran para guru (karena...), berubah karena menjadi murid SMA Puri setelah kena DO dari sekolah sebelumnya dan merahasiakan identitas orang tuanya karena tidak ingin memalukan dan mengecewakan kedua...