18. Jaket REY

7.9K 269 2
                                    

Happy reading!!!😊😊😊


Sekarang hari Sabtu, libur sekolah. Erika masih bergelung dengan selimutnya yang ia lilitkan di tubuhnya hingga menutupi mata, alias sampai dahi.

Kanya memasuki kamar anaknya yang remang-remang karena kamarnya hanya dicahayai oleh lampu tidur. Kanya mematikan lampu tidur itu dan membuka gorden kemudian menoleh ke anaknya yang tak terganggu dengan suara gorden yang dibuka paksa.

“Candra! Bangun kamu!” suruh Kanya sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Sedangkan Erika masih tenang.

Karena Erika mengabaikan (tidak mendengar) Kanya, Kanya berjalan mendekati anaknya kemudian menggoncangkan tubuh anaknya kasar. Reaksi Erika hanya menggeliat. Kanya membuka gulungan selimut itu dengan cara menggelindingkan Erika. Setelah selimut itu terlepas, Kanya berjalan menuju kamar mandi yang ada di kamar Erika kemudian keluar sambil membawa gayung dengan sedikit air.

“Bangun kamu sekarang atau mama mandiin kamu disini sekarang juga,” ancam Kanya.

Erika membuka matanya sedikit kemudian memejamkannya lagi. “Ma, biarin aku istirahat sebentar,” ucap Erika dengan nada memelas.

“Kamu itu. Sekarang udah jam delapan. Noh contoh Gerald. Pagi-pagi udah cuci mobil.”

“Yaudah. Mama keluar ya, aku mau istirahat dulu.”

“Ga ada ga ada. Bangun kamu. Bantuin Bu Mimi sana beres-beres rumah. Sekarang atau mama potong uang saku kamu?”

Mau tak mau Erika bangun dan mencuci mukanya kemudian menemui Bu Mimi. Erika mencium punggung tangan Bu Mimi. Kemudian membantu Bu Mimi berberes.

“Eh, kamu istirahat aja. Biar saya yang beresin,” ucap Bu Mimi yang melihat Erika membantunya berberes.

“Biar Erika bantu Ibu. Kata mama, kalau Erika ga bantuin Bu Mimi, nanti uang saku Erika dipotong.”

“Udah sana, kamu sarapan dulu.”

Erika meninggalkan dapur, lebih tepatnya Bu Mimi yang sedaritadi melarangnya untuk dibantu. Sekarang, Erika tengah membersihkan ruang keluarga yang sangaaaaat berantakan. Mungkin semalam teman-teman Gerald datang berkunjung. Ia hanya menebak. Pasalnya, sesampainya di rumah setelah acara guyur-menguyur, Erika langsung membersihkan diri dan tidur.

Setelah setengah jam membersihkan ruang keluarga, Erika merebahkan diri di sofa.

Gerlad yang baru memasuki rumah setelah berjemur –sambil mencuci mobil- segera mandi.

Kanya menghampiri Erika di dapur. Kata Bu Mimi, Erika sudah tidak bersama Bu Mimi sejak sejam yang lalu. Sebenarnya ia hanya akan mengecek anaknya. Ia menyuruh anaknya untuk membersihkan rumah supaya besok kalau Erika sudah menikah, ia sudah terbiasa membersihkan rumah.

Kanya mencari-cari Erika dari rumah bagian belakang.

Saat Kanya menemukan Erika sedang terbaring di sofa ruang keluarga, Kanya menghampirinya untuk menyuruhnya mandi kemudian mengajaknya makan.

“Can, bangun,” Kanya menyuruhnya. Karena masih tak ada pergerakan. Kanya berinisiatif membangunkannay dengan menggoyangkan lengan Erika. Kanya merasakan panas pada kulitnya.

Tiba-tiba suara Kanya menggelegar ke seluruh sudut rumah. “CANDRA!”

Otomatis seluruh orang yang ada di rumah mendekat ke asal suara tersebut.

“Ma, Candra kenapa?” tanya Dimas segera menghampiri istrinya yang sedang tersedu-sedu.

“Pa, Ca-Candra ping-san,” ucap Kanya sambil menangis tersedu-sedu.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang