25 (flashback chap)

7K 246 5
                                    

Happy reading!!!😊😊😊
Baca ga baca juga ga mempengaruhi alur berikutnya.


*flashback Erika

Gue Erika kelas X SMA
Gue tertarik sama seseorang yang seangkatan sama gue. Dia? Ganteng, kapten basket, kapten futsal. Famous? Jelas. Bahkan banyak yang mengejarnya dari kelas seangkatan, kakak kelas, hingga anak sekolah lain.

Gue tau dia karena saat itu gue diajak Tiwi nonton pertandingan futsal. Gue yakin, kebanyakkan penonton pasti hanya ingin melihat dia bermain, bukan menonton pertandingannya.

Tim sekolah kita memenangkan pertandingan itu, sehingga para pemain dipanggil maju satu per satu. Dan saat itu, baru gue tau siapa namanya. Sammy Alexander, X IPS 1. Gue tau, IPS 1 itu isinya murid-murid pandai, sedangkan gue? Gue X IPS 4. Jauh()

Gue jadi secret admirer Sammy. Kemana dia pergi saat di lingkungan sekolah, gue selalu mengikutinya. Kecuali ke toilet. Dia juga selalu ke kantin untuk membeli makanan, kemudian balik ke kelasnya.

Biasanya gue nungguin dia sembari duduk di kursi kantin. Dia selalu datang ke kantin bersama teman dekatnya, Jackson. Panggilannya Jek.

Saat Sammy datang bersama Jek, Sammy selalu membeli makanan sadagkan Jek membeli minumannya. Sammy mengambil antrean belakang diikuti gue yang berdiri di belakangnya.

Gue bahkan membayangkan rasanya bersandar di bahu Sammy yang lebar itu. Pasti rasanya nyaman. Ah, itu semua hanya bayangan belaka...

👟👟👟

Suatu hari, gue balik jam 3 sore karena ada tambahan jam pelajaran mendadak dan gue benci itu. Gue balik dengan lesu selesu-lesunya. Udah laper, ga ada waktu tidur siang dan yang jelas, gue capek. Tapi, itu semua sirna saat gue berjalan melewati lapangan basket out door.

Lihat! Dia begitu kerennya menembak bila dari luar garis three point. Gue aja yang menembak bola dari garis free throw aja kalau masuk namanya bukan bisa, tapi beruntung. Bejo.

Bukannya gue menghubungi Papa Dimas, malah duduk di pinggir lapangan. Melihatnya berlatih dengan gesitnya dan dia sangaaaat keren.

Gue tersadar dari lamunan gue saat ada seseorang mengagetkan gue, Tiwi.

Dia tadi tidak mengikuti jam tambahan karena ia ada rapat OSIS. Tiwi duduk di sebelah sambil berceloteh kesal karena ia baru bisa menghirup udara segar. Kita mengobrol hingga pukul 5 sore.

Setelah latihan basket selesai, gue menghubungi papa untuk menjemput. Gue nungguin papa di pos satpam depan. Sammy lewat dengan helm fullface dan motor crossnya.

Ga tau apa faedahnya dia mengendari motor seperti itu. Padahal jalanan sekarang sehalus sutra, bukan sehalus kulit durian. Tapi tetep aja, keren.

👟👟👟

Hari ini, gue ada di ruang OSIS karena ajakan Tiwi untuk menemaninya mengikuti rapat. Awalnya aku hanya menemani hingga ada yang menawariku bergabung organisasi ini. Gue juga memikirkan, kalau mengikuti organisasi ini gue baliknya sore tapi imbalannya bisa melihat Sammy berlatih. Akhirnya gue terima tawaran itu.

👟👟👟

Hari-hari berikutnya, gue masih selalu mengikuti Sammy. Hingga ada seseorang yang gue ga tau namanya dan hanya tau kalau dia adalah ketua basket cewe, berjalan bersama Sammy.

Setelah tau fakta cewe itu pacarnya Sammy, gue merasa sedih. Bagaimana mungkin? Kapan mereka jadian? Dimana? Ah, pertanyaan itu berputar di otak gue.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang