Double up ga nih? Wkwkwkwk
Happy reading!!!
Hari Senin tibaaaaaa~~~~~
"Halo para penghuni rumah Bapak Dimas," sapa Erika yang baru saja menarik kursi yang tersedia di meja makan.
"Semangat banget mau sekolah lo, Dek," ucap Gerald yang sudah siap dengan setelan kerjanya.
"Wiiih... Ganteng juga ya lo pake baju kayak gitu," puji Erika sembari menyendokkan makanannya ke mulut.
"Jelas dooong. Makin kece juga," ucap Gerald narsis.
"Dih.. narsis amat lo, Ral," ucap Erika tanpa memperhatikan kata-katanya dan sekitarnya.
"Candra, Gerald tuh kakak kamu, panggilnya yang sopan dong. Misalnya kakak, abang atau mas, gitu. Gerald juga jangan pake gue lo," ucap Kanya menasehati kedua anaknya.
"Mas aja deh. Biar agak akur gitu," ucap Erika sembari cekikikan karena merasa geli dengan panggilannya.
"Dih, ganti ah. Kayak suami-istri aja panggilannya," ucap Gerald bergidik ngeri.
"Gapapa. Orang Mama dulu manggil kakaknya Mama pake sebutan Mas," ucap Kanya menengahi permasalahan mereka.
"Berhubung Mas Gerald udah pulang, aku balik ke rumah yang biasanya aku tinggalin, ya," izin Erika.
"Kan gue-" Gerald menghentikan bicaranya saat melihat delikan mata Kanya. "Aku kan pulang juga pengen kumpul sama kalian," ucap Gerald.
"Bener kata Gerald, Can," ucap Kanya membenarkan apa yang dikatakan anak laki-lakinya itu.
"Ma, aku kan mau belajar mandiri," ucap Erika menyombongkan diri.
"Sini kasih ke Mama kartu debit kamu yang dari Papa," ucap Kanya menadahkan tangannya meminta kartu debit Erika.
"Kok gitu?" tanya Erika tak terima.
"Katanya mau belajar hidup mandiri," ucap Kanya mengingat perkataan anak perempuannya.
"Ya udah," ucap Erika kemudian merogoh tasnya mencari dompet untuk mengambil kartu debit yang diberikan Dimas. "Nih. Bisa buat beli mobil," ucapnya penuh penekanan saat meletakkan kartu itu di Kanya.
"Bagus," ucap Kanya mengambil kartu itu.
"Aku ke sekolah dulu. Pake motor matic. Motor yang merah aku bawa ntar balik sekolah," ucap Erika lalu menyalami Kanya dan Gerald.
"Hati-hati," ucap Kanya dan Gerald bersamaan.
"Ma, itu beneran mau diambil kartunya?"
"Adek kamu itu sok-sokan hidup mandiri," ucap Kanya yang tak yakin Erika bisa hidup tanpa bergantung pada dirinya.
👟👟👟
"Pak, titip motor di sini ya," ucap Erika kepada pak parkir di persimpangan yang tak jauh dari sekolahnya.
"Kok ga dibawa ke sekolah aja, Neng?"
"Takut dilecetin sama orang yang ga suka sama saya," ucap Erika menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena bingung harus menjawab apa selain yang keluar dari mulutnya itu.
"Gapapa lecet si sekolah daripada ilang di sini."
"Titip lah, Mas. Ntar gue kasih sebungkus rokok deh."
"Ya udah. Beneran ya, Neng?"
"Iyaa... kalo gitu, gue ke sekolah dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Teen Fiction~Erika~ Pembuat onar, BK juga termasuk rumahnya, incaran para guru (karena...), berubah karena menjadi murid SMA Puri setelah kena DO dari sekolah sebelumnya dan merahasiakan identitas orang tuanya karena tidak ingin memalukan dan mengecewakan kedua...