59. Insiden di Sirkuit

3.4K 159 17
                                    

Kalo ada yang mau join grup wasap "Troublemaker", bisa tulis nomer wasap kalian di komentar atau pesan pribadi. Bisa juga lewat link yang ada di papan profil aku. Makasih 🙏

Untuk komentar hujatan, ada dipaling bawah.

Happy reading!!!



"Dek, bangun.. Deek," ucap Gerald membangunkan Erika yang masih bergelung di selimutnya.

Erika hanya menggeliat tak mau membuka matanya.

"Lo ga laper? Tadi lo balik sekolah langsung tidur. Mama udah masak rica ayam buat lo," bujuk Gerald.

"Ga."

"Ya lo mandi dulu biar seger," suruh Gerald.

"Iya, gue mandi. Sono lo keluar," usir Erika sembari duduk dan mengibaskan tangannya mengusir Gerald keluar.

Setelah Gerald keluar dan menutup pintu, Erika merebahkan tubuhnya lagi. Bener-bener butuh energi dari rebahan.

Setengah jam kemudian, Gerald kembali lagi ke kamar Erika dengan membawa sebungkus roti langsung menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Erika yang sudah tidur kembali setelah mandi.

"Dek, makan dulu," suruh Gerald menarik selimut Erika.

"Apa sih, Bang?" tanyanya sembari duduk dan enggan membuka matanya.

"Lo belum mandi, Dek?" tanya Gerald dan Erika menggeleng sembari memejamkan matanya.

"Ya ampun, Dek. Mandi sana. Jorok lo," ucap Gerald menyuruh Erika mandi. "Kalo ga mandi, gue panggilin Sammy biar ledekin lo," ancamnya.

"Panggil, panggil aja. Toh udah gue kasih peringatan biar dia ga cariin gue."

"Mandi atau gue bilang ke Papa kalo lo dulu pernah balapan," ancam Gerald.

Erika membelalakan matanya seketika.

"Otw, mandi."

Setelah selesai mandi dan berganti baju, Erika keluar dari kamar membawa kunci motor dan helm full face bersamanya.

"Mau kemana?" tanya Dimas.

"Main bentar, Pa," jawab Erika.

"Sebelum jam sebelas harus sudah sampai rumah."

"Iya, Pa. Ntar kalo belom sampe rumah, kunci aja rumahnya biar Erika tidur di luar. Kalo perlu tidur di jalan aja."

"Ya kali Papa nungguin kamu pulang. Ya udah, ati-ati," ucap Dimas.

Setelah berpamitan dan mencium tangan kedua orang tuanya, Erika segera pergi.

"Eiiiiiiii," pekik Tiwi yang jarang sekali absen dari jadwal sirkuit.

Erika melepaskan helm full facenya, tapi tak melepaskan maskernya.

"Apa kabar lo? Lama ga kelihatan di ig apalagi sirkuit," tanya Tiwi memeluk Erika.

"Sori, Wi. Ada aja lah halangannya," ucap Erika mengurai pelukannya.

"Kemarin ada anggota newbie. Ngakunya kenal sama lo," ucap Tiwi.

"Edo?"

"Oh, emang beneran temen lo. Gue kirain dia boong," ucap Tiwi mengangguk-anggukkan kepalanya. "Btw, Sammy juga lama ga join," lanjutnya.

"Kangen ya lo?"

"Dih, orang tiap hari ketemu di sekolah."

"Oy, Ka," panggil Jack sembari menepuk bahu Erika dari belakang.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang