63. Makan Bareng

3.8K 146 24
                                    

Aku harap akan banyak bintang dan komentar di bagian ini. See you on next part..... <3 Eh, follow my profile yeaa

Happy reading!!!


Akhirnya, sudah hampir sebulan tangan Erika dibungkus.

"Ma, ntar aku ke Dokter ditemenin siapa?" tanya Erika ke Kanya yang sedang menonton tv.

"Sendiri," jawab Kanya singkat.

"Jahatnya kambuh, ya," ucap Erika.

"Coba telepon Sammy atau Reyhan, gitu," saran Kanya.

Erika mengangguk lalu memainkan ponselnya lagi.

"Halo," sapa orang di telepon.

"Sibuk ga?" tanya Erika.

"What's up?"

"Anterin ke rumah sakit yuk. Kemarin pas kontrol dokternya bilang kalo hari ini lepas gypsum."

"Hmmm... gue siap-siap dulu. Tunggu luar aja ya, gue males masuk."

"Siap. Kalo gitu, gue siap-siap dulu," ucap Erika lalu mematikan sambungan teleponnya dan bersiap-siap pergi.

Erika mandi, bergegas ganti pakaian dan sesikit memoles bedak dan liptint matenya.

"Perfect, I'm so beautiful," ucap Erika menjentikkan jari tangan kirinya.

Selesai berbenah diri, Erika segera menunggu seseorang di teras rumahnya. Cukup lama ia menunggu mobil yang baru saja membunyikan klakson.

"Lama banget?" tanya Erika sembari duduk dan menutup pintu.

"Tadi boker terus sekalian anterin Mama ke rumahnya Mbak Kayla," ucap Sammy menarik dan mengunci safety belt milik Erika.

"Oh." Erika ber'oh' dan mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Udah fix lepas gips hari ini?"

"Iya, terakhir kontrol, Dokter Pandu bilang kalo obatnya habis boleh lepas."

Mereka sampai di parkiran rumah sakit dan dengan segera mendaftar untuk kontrol ke spesialis fisioterapi.

"Erika?" tanya Erwin yang melintasi kursi tunggu spesialis fisio sembari membawa beberapa dokumen.

"Halo, Dokter. Apa kabar?" tanya Erika.

"Baik. Kamu?"

"Baik juga."

"Mau kontrol?"

"Iya. Hari ini lepas ini," ucap Erika riang dan menunjukkan gips di tangannya.

"Engga deg-degan, kan?"

"Biasa aja, Dok."

"Syukurlah. Kalau begitu saya lanjut visit pasien dulu," ucap Erwin dan pergi setelah Erika mengangguk.

"Deket?" tanya Sammy yang penasaran.

"Engga. Cuma dokter pengganti Dokter Pandu," ucap Erika.

"Baguslah," ucap Sammy lega.

Baru saja mereka selesai bicara, seorang perawat memanggil nama Erika. Dengan segera, mereka masuk ke ruang Dokter Pandu.

"Pagi, Dokter," sapa Erika.

"Semangat banget mau lepas gypsum, ya?" tanya Dokter Pandu sembari mencatat sesuatu di dokumen riwayat pasien.

"Iya dong, Dok," jawab Erika antusias.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang