62. Insiden Kantin

3.4K 156 29
                                    

Minta votenya yaa.... Komentarnya juga... sebenernya kalian tuh pendukung karya aku banget....  double up buat kalian.

Happy reading!!!






Seperti biasa, setelah masalah kemarin, Erika masih saja tetap sekolah.

Flashback

"Permisi," ucap Dimas yang tak membutuhkan waktu lama karena ia sebenarnya juga sedang perjalanan ke sekolah anaknya.

"Silakan duduk Pak Dimas," ucap Pak Jono mempersilakan Dimas duduk.

"Ini kenapa pada ngumpul di sini?" tanya Dimas bingung.

"Biasa, ada aja masalah," ucap Pak Jono.

"Duduk sini, Pak," ucap Reyhan sopan mempersilakan Dimas duduk di sebelah Erika.

"Makasih, Reyhan," ucap Dimas kemudian duduk bersebelahan dengan Erika.

"Candra buat masalah lagi, Pak?" tanya Dimas.

"Nah, coba kalian jelaskan sekali lagi," suruh Pak Joni.

"Nah, kamu bilang ke Bapak kamu biar jelasin siapa saya," suruh Erika ke Sora.

"Ah, anu.. itu..," ucap Sora mati kutu. Lagi pula, siapa sih sebenarnya orang yang di sebelah Erika?

"Saya dituduh jual diri dan menjadi selingkuhan Anda, Pak," ucap Erika sopan.

"Siapa yang bilang gitu?" tanya Dimas. "Keluarga dan hidup saya sudah cukup sempurna. Saya tidak perlu mencari orang lain untuk menyempurnakannya," lanjutnya.

"Dengerin," sinis Erika ke ketiga orang itu.

"Kalian buat masalah sama Candra?" tanya Dimas ke Sora, Sarah dan Nadin.

"Kita ga kenal Candra," ucap Sarah.

"Ini Candra, anak saya," ucap Dimas mengusap kepala Erika.

Sarah, Sora dan Nadin menjadi syok seketika.

"Anak saya ga mungkin jual diri dan ga mungkin jadi selingkuhan orang. Anak saya selalu dalam pengawasan saya," ucap Dimas menolehkan kepalanya ke Erika. "Pipi kamu kenapa?" tanya Dimas dengan nada khawatir.

Pertanyaan yang terlontar dari mulut Dimas seolah menjadi hal yang paling menakutkan bagi tiga orang yang berada di ruangan itu.

"Biasa, alergi tangan yang penuh kuman aja, Pa," jawab Erika. Walaupun alasan yang tak masuk akal, Dimas tetap mempercayai anaknya.

"Permisi," ucap Loli dan Alexa serempak yang langsung masuk ke ruang BK tanpa menunggu dipersilakan.

"Pipi lo gapapa?" tanya Alexa.

"Ntar biar gue yang bales tamparannya Sarah," ucap Loli.

"Jadi, bekas tamparan? Mana yang namanya Sarah di antara kalian?" tanya Dimas dengan nada dinginnya.

Sedangkan Sarah, dia panas dingin.

"Kalau tidak ada yang mengaku, saya harap Pak Jono memanggil orang tua mereka," ucap Dimas tak terbantahkan.

Flashback's end

"Gara-gara lo, gue diomelin sama bokap gue," ucap Sarah menunjuk-nunjuk Erika.

"Salah gue?" tanya Erika. "Salah lo lah yang cari masalah sama gue. Lagian bukan gue yang ngadu," lanjutnya kemudian menyeringai.

"Anji** lo," umpat Sarah yang hampir menjenggut rambut Erika, tapi lebih dulu tangan Reyhan mencengkram tangan Sarah.

TroublemakerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang