Aloooo readers, kalo ada typo tolong beritau yaa biar diriku tak terlalu lama up karena harus mengulang baca dan mengoreksi
Happy reading!!!😊😊😊
"Can, Can, sarapan dulu," ucap Kanya saat melihat anaknya yang setelah minum air putih kemudian memakai sepatunya di lantai dapur.
"Lama, Mah, keburu telat," ucap Erika kemudian menarik tangan Dimas untuk berpamitan dan menarik tangan Kanya yang sebelumnya memegang piring sayur.
"Dah ya. Bye all," ucap Erika kemudian menyambar tas dan kunci motornya.
"Tiati, Dek," teriak Gerald yang baru saja menuruni tangga. Erika hanya memberikan 'ok sign'.
Gerald melanjutkan jalannya ke dapur. "Pa, tumbenan belom berangkat?" tanya Gerald ke Dimas.
"Libur dulu. Penat kerja mulu," jawab Dimas sambil meletakkan majalah yang ia baca kemudian menyeruput secangkir kopi yang baru saja diberikan oleh Kanya.
"Pa, nanti Mama mau pergi sama Tania. Jadi, kalo misal banyak pengeluaran gapapa ya?" tanya Kanya ke Dimas.
"Jangan banyak-banyak. Hemat," ucap Dimas.
"Ma, ntar beliin Gerald makanan," minta Gerald.
"Kayaknya Papa ga jadi liburan, Papa diajakin mancing sama temen Papa, nih," ucap Dimas sambil menunjukkan pesan yang ia maksud.
"Kita sarapan dulu terus kita siap-siap," ucap Kanya sambil mengambil piring Dimas dan mengisikan nasi di piring itu.
"Ma, emang tau Gerald mau kemana?" tanya Gerald keheranan.
"Kamu? Kamu jaga rumah lah," ucap Kanya kemudian tertawa.
"Iya, iya, serah Mama aja," ucap Gerald.
❤❤❤
Erika kini sedang berhenti di pintu gerbang. Bukan keinginannya, tapi keharusannya karena di depannya ada dua atau tiga mobil yang menghalangi pintu masuk alias gerbang. Bukan karena gerbangnya tidak lebar, sepertinya emang sengaja dipersempit. Erika hanya bisa menggerutu dalam hati.
Anjir, tau gini kan bisa sarapan dulu — Erika
Setelah mobil itu melaju masuk ke area sekolah, Erika segera melajukan motornya dan berhenti di hadapan seorang satpam.
"Pak itu tadi kenapa sih?" tanya Erika sambil menunjuk mobil yang sebelumnya di depan Erika.
"Tadi mereka datang nanyain ruangan Pak Dimas."
"Oh, bukannya Pak Dimas ga ada ruang pribadi di sekolah?"
"Kalau itu saya ga tau."
"Ya udah, Pak. Saya masuk dulu keburu bel," ucap Erika kemudian mengangguk sopan sebelum melajukan motornya ke parkiran.
Erika hanya menatap nanar wajahnya lewat kaca spion.
Siap kena hujatan untuk kali ini — Erika
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Teen Fiction~Erika~ Pembuat onar, BK juga termasuk rumahnya, incaran para guru (karena...), berubah karena menjadi murid SMA Puri setelah kena DO dari sekolah sebelumnya dan merahasiakan identitas orang tuanya karena tidak ingin memalukan dan mengecewakan kedua...