Happy reading!!!
Hari ini, Erika dan Sammy bekerja sama bergotong-royong membersihkan rumah Erika yang minimalis itu. Sammy yang memindah-mindahkan barang dan Erika yang membersihkan dan mengarahkannya.
"Kamar lo udah lo beresin, kan?" tanya Sammy menyandarkan punggungnya pada dinding dan duduk lesehan di atas matras. Dia menoleh ke arah Erika yang duduk di sebelahnya dengan posiai yang sama.
"Belom. Ntar biar gue aja yang beresin," ucap Erika menggelengkan kepalanya.
"Sini biar gue aja yang beresin," ucap Sammy segera bangkit.
"Ga usah," ucap Erika menarik tangan Sammy untuk duduk kembali.
Sammy menurut dan duduk seperti posisi semula.
"Capek ya beresin rumah yang segini," ucap Erika merebahkan kepalanya pada bahu Sammy.
"Segini aja capek, apalagi lo songongnya ga ketolong buat punya rumah yang kayak istana. Patah tulang lo kalo tiap hari bersihin rumah kayak gitu," ucap Sammy.
"Ya pake jasa orang lain," ucap Erika yang keukeuh pendiriannya agar kelak memiliki rumah yang luas.
"Terus, lo ngapain?"
"Kerja buat bayar orang yang rawat rumah."
"Ntar kalo lo udah nikah terus suami lo malah suka bahkan cinta sama pembantunya gimana?" tanya Sammy yang penasaran.
"Gue lemparin duit yang banyak biar ga usah kerja lagi jadi pembantu," ucap Erika yakin.
"Heh, ga boleh gitu. Kan sama-sama manusia."
"Manusia tuh punya perasaan. Hewan tuh yang ga punya perasaan."
"Anji**, dong?"
"Bener. Lagian juga ganjen banget mereka. Ntar suami gue cerein dan pembantunya gue usir. Baru bahagia lagi."
"Kalo ada orang ketiga?"
"Nih ya lo dengerin, kalo pasangan gue setia, dia ga akan pernah lirik yang lain. Kalo pasangan gue pilih orang ketiga, orang ketiga ga akan bahagia karena akan ada yang berikutnya, ucap Erika. "Gue sih santai, gue lepasin aja kalo emang maunya sama orang lain daripada gue tahan dan gue makan hati."
"Pengalaman banget kayaknya soal orang ketiga," ledek Sammy.
Erika menegakkan tubuhnya.
"Gue naksir sama lo dan lo naksir sama si kapten basket. Gue ngalah aja daripada gue tahan perasaan gue dan buat gue berharap sama lo yang hasilnya nol besar. Lo bahagia, gue bahagia dengan jalan yang gue pilih sendiri."
"Kok lo jadi bahas masa lalu?"
"Soalnya gue baru inget lagi barusan," ucap Erika merebahkan kepalanya di bahu Sammy lagi.
"Soal Reyhan?"
"Udah clear, kemarin udah gue sama dia bahas di kafe."
"Sama kayak kejadian gue ga?"
"Beda. Dari hubungan gue sama dia bisa gue jadiin pelajaran agar ga berharap lebih dan bergantung pada orang lain. Gue terlalu percaya dan tanpa berpikir telah memberikan semua kepercayaan gue. Lo inget masalah yang dateng setelah gue putus dari dia, kan?"
"Lo bisa bergantung ke gue." Sammy merangkul bahu Erika dengan lengan yang bersebelahan dengan Erika.
"Laki-laki tuh jangan besar omongannya doang. Cukup beri tindakan tanpa janji," ucap Erika yang melingkarkan kedua tangannya memeluk Sammy.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker
Teen Fiction~Erika~ Pembuat onar, BK juga termasuk rumahnya, incaran para guru (karena...), berubah karena menjadi murid SMA Puri setelah kena DO dari sekolah sebelumnya dan merahasiakan identitas orang tuanya karena tidak ingin memalukan dan mengecewakan kedua...