Matahari mulai naik dan cahayanya menembus celah- celah gorden jendela kamar bernuansa biru ini.
Myoui Mina. Wanita yang sekarang tengah menutupi tubuhnya dengan selimut tebal miliknya. Alisnya berkerut, menolak menerima cahaya matahari.
"Mina! Kau mau bangun jam berapa? Ya! Bangun atau kau akan kutinggalkan disini! " teriak gadis dari bawah. Sukses membuat Mina melompat dari kasurnya.
Tangannya menyambar handuk dengan cepat dan menuruni tangga tergesa- gesa
"Eitss.. Kau tidak boleh meninggalkan aku disini! " celoteh Mina sembari menuruni tangga.
Eun Hyo mendelik melihat tingkah sahabatnya yang tidak pernah bangun pagi itu. Selalu saja dibangunkan.
"Sudah cepat sana mandi! Aku tidak bisa membayangkan jika aku tidak ada disini" cibir Hyo bersandar disofa
Mina tetap santai. Mandi sambil bernyanyi ria dikamar mandi. Membuat Hyo semakin kesal.
"Aishh.. MINA- YA! Lihatlah kita sudah terlambat! " teriak Hyo ketika Mina keluar dari kamar mandi. Tangannya mengusap- usap rambut keriting basahnya.
"Kau ini sangat cerewet" cibir Mina dan cepat- cepat naik sebelum Sahabatnya itu marah.
SKIP..
Hyo mengemudikan mobil dengan cepat. Beruntung ia tidak sampai melanggar lalu lintas. Hyo memang seorang ketua OSIS, tentu ia sangat menjaga imagenya. Dia sangat terkenal disekolah dan jika ia membuat kesalahan, sudah pasti beritanya menyebar dengan cepat.
Mina memutar musik favoritnya. Lagu Loving me oleh Park Shin Hye. Mina menggoyangkan tubuhnya dimobil.
Berbeda dengan Hyo yang sudah berkeringat dan matanya fokus pada jalanan.
"Every day.. Loving me.. Saranghae.."
"MINA- YA! " Hyo mencubit lengan Mina dan mengecilkan volume musik.
Disaat sudah terlambat, Mina masih tetap tenang dan bersantai seperti ini. "Ayolah.. Ini menghilangkan rasa cemas" Mina tak mau kalah.Hyo kembali mencubit sahabatnya itu membuat Mina meringis. "Diam atau aku turunkan kau disini"
Mina cemberut mendengar ancaman sahabatnya. Sebenarnya Mina sudah sering terlambat dan melibatkan Hyo tentunya. Tapi Hyo jarang dihukum karena ia seorang ketua OSIS.
"Ahh.. Akhirnya" ujar Hyo lega melihat gerbang masih dibuka. Kedua gadis itu turun dari mobil dan melihat ke sekeliling. Sepi.
Hyo menarik tangan Mina untuk mempercepat jalan. Mereka menyusuri koridor dan berhenti mendadak ketika Guru yang mengajar kelasnya berdiri didepan mereka.
Hyo dan Mina saling pandang lalu tersenyum kaku.
Skip..
"Ini semua karenamu! " ujar Hyo
Mina melirik Hyo sebentar. "Memangnya apa salahku? Kau yang lambat mengemudikan mobilnya"
"Sudah jelas kau yang salah. Kau selalu saja bangun siang, bagaimana kau akan mandiri, Mina? Aku tak selalu ada bersamamu. Bagaimana jika aku tak bersamamu nanti? Apa kau akan terus tidur sepanjang hari huh? Aishh.. Kau ini.. Benar- benar"
Mina mengangguk malas. Selalu itu yang dikatakan sahabatnya. "Ya.. Ya.. Baiklah. Itu salahku. Aku akan memasang alarm lain kali"
Hyo mendelik. Ia menggerakkan tangannya beberapa kali. "Aku pegal"
"Kau pikir kau saja yang pegal? " balas Mina. Dia mulai menyanyi lagi lagu Park Shin Hye.
Mereka berdua sedang dihukum hormat bendera Karena datang terlambat. Semua karena Mina. Sulit untuk menghilangkan kebiasaan buruknya itu.
Mina dan Hyo kembali kekelas ketika sudah setengah jam berdiri dilapangan. Kelasnya sudah sedari tadi memulai pelajaran.
"Baiklah, kalian masuk! " ujar guru yang menghukum mereka tadi.
Mina dan Hyo duduk dibangkunya yang sedari tadi kosong. Yura yang duduk didepan mereka, tertawa melihat kondisi Mina dan Hyo yang sudah sangat buruk. Berkeringat dan rambut tak tertata.
Mina menopang dagunya dan menatap papan tulis dengan malas. "Hyo, awasi dia. Aku ingin tidur"
Hyo menyentil kening Mina. "Ya! Kau ini memang butuh berapa jam untuk tidur? " celoteh Hyo.
Mina tak menghiraukan perkataan Hyo dan menenggelamkan kepalanya pada kedua tangan putihnya. Tidur.. Sangat nyaman.
"YA! " Mina terlonjak mendengar bentakan sahabatnya, Yura
Tangan Mina mengucek matanya. Menatap sudut kelas dengan nyawa yang belum terkumpul.
"Ayo ke kantin, putri tidur" Hyo menarik tangan Mina agar bangkit dari kursinya.
"Mengapa kau membangunkanku? Aku masih mengantuk. Hoaa.. " Mina tertawa kecil.
"Kebiasaan burukmu harus kau hilangkan, Mina. " Hyo kembali menasihati
"Kau ingin pesan apa? " Yura menyenggol lengan Mina yang bersiap untuk tidur lagi.
"Kimbap" jawab Mina mencoba melebarkan bola matanya agar tidak mengantuk. "Aku ke toilet dulu, kawan"
"Cih.. Kawan katamu" ujar Hyo sambil tertawa kecil.
Mina berjalan pelan menyusuri koridor sekolahnya. Ia benar- benar mengantuk. Sampai toilet, ia berdiri dan menatap bayangan dirinya dicermin. Lalu tersenyum.
Ah.. Aku sangat cantik..
Mina menyalakan keran lalu membasuh wajah dan menata rambut keriting gantungnya. Ia mengucek matanya sembari berjalan keluar.
Tanpa disadari ia menabrak seseorang dengan sangat keras. Hingga membuat Mina terpental kebelakang.
Mina mengusap bokongnya yang terasa sakit. "Aishh.. Apa matamu kau taruh dibelakang huh? "
Mina terdiam melihat siapa yang ditabraknya. Sangat tampan. Siapa dia? Mina baru melihatnya.
"Tapi kau yang menabrakku, noona " ujarnya dingin
Mina segera menarik kembali pujiannya pada pria dihadapannya ini. "Dasar es batu kau! "
Mina melewati pria itu tanpa meminta maaf. Kemudian berlari kecil.
"Ya! Apa kau tidak meminta maaf huh? " ujarnya namja itu.
Mina mengangkat bahu tak peduli sambil melanjutkan berlari kecil. Hingga teriakan namja tadi tidak terdengar lagi.
-#-#-#-#-#-
Aku harap tidak akan bertemu lagi dengan namja dingin menyebalkan tadi. - Mina
Aku harap bertemu lagi dengan yeoja menyebalkan tadi dan memberinya pelajaran. - Namja tampan
Tapi dia gak dingin kok aslinya. Baik, ganteng, putih, suaranya unik, tinggi, pintar, manis, imut, cool, masuk visual 3 besar, pokoknya daebak deh. My bias gitu loh... - Author
--------------------------3
Kalau ada kesalahan dalam cerita diatas, mohon maafin yah..
Next chapt..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise [Wonwoo X Mina]
FanfictionMyoui Mina. Wanita yang sama sekali tidak pernah memikirkan tentang hal yang biasa disebut dengan.... CINTA Tanpa disangka, pertemuan tak sengaja antara Mina dan Wonwoo itu membuat keduanya terikat dalam suatu perasaan yang sama. Siapa tahu, Janji y...