💙 Part 19

506 50 0
                                    

"Mina! Bangun cepat! " teriak Hyo.

Hyo berdecak dan kembali naik keatas. Kamar Mina tidak dikunci. Hyo dengan leluasa masuk kekamarnya. Tadi Hyo sudah berniat menjewer sahabatnya itu, namun ia berhenti melihat selimut yang dipakai Mina bergetar. Apa Mina menangis? Atau tertawa?

"Mina kau kenapa? " Hyo membalikkan tubuh Mina. Woa.. Ternyata dia bergetar. Tubuhnya menggigil.

Hyo menempelkan tangannya pada dahi Mina namun segera dilepaskan. Sangat panas. Mina demam? Apa karena kemarin ia pulang dengan basah kuyup?

"Mina, kau demam" Hyo duduk disamping Mina. Walau Mina menyebalkan dan sering membuatnya kesal, tapi melihatnya seperti ini membuat Hyo ciut.

Mata Mina terbuka perlahan. Tangannya menarik selimut penuh sampai leher. Sekarang matanya menjadi sipit. "Dingin.. "

Hyo segera mengambilkan switer, kaus kaki, syal, sarung tangan dan topi rajut. Ia memakaikan semuanya pada Mina. Sepertinya Min demam tinggi. Apa Hyo tidak usah ke sekolah saja?

"Mina, bebaringlah. Aku akan buatkan sup untukmu. Aku tidak akan kesekolah." Hyo beranjak dari kasur.

Mina menahan tangan Hyo. "Ani, kau pergilah kesekolah. Apa kata orang mendengar si ketua OSIS bolos hmm? " Mina mencoba tersenyum.

"Sudah kau diam saja! " Hyo keluar dari kamar. Meninggalkan Mina yang menggigil kedinginan.

--

"Bagaimana dokter? " tanya wanita paruh baya. Ia sangat khawatir. Putranya tiba- tiba demam tinggi dan mimisan sangat banyak.

"Kondisinya semakin parah. Kita harus melakukannya secepat mungkin. Segeralah anda memberi kabar" ucap dokter itu.

Wanita paruh baya yang tak lain adalah eomma Wonwoo itu menatap putranya. Ia membekap mulut menahan tangis. Putranya yang sudah besar ini terbaring kaku. Bibirnya pucat, matanya tertutup rapat. Tangannya dingin. Leher dan dahinya sangat panas.

"Hoshi, cepat beritahu kakekmu. Katakan hyungmu tidak akan masuk sekolah untuk beberapa hari. " pinta eomma Wonwoo.

Hoshi mengangguk dan menelpon kakeknya.

"Kita akan melakukannya sekarang? " tanya appa Wonwoo dengan suara khasnya.

"NE! Hiks.. Dia harus sembuh. Dia harus sembuh.. " Eomma Wonwoo tidak bisa membendung air matanya.

--

Hyo duduk dikursi dan mengetik nomor seseorang ditelponnya. Ia menelpon seseorang sambil menungu sup hangat.

Sekarang sudah jam 8. Percuma saja kesekolah, ia akan tetap terlambat. Hyo menaruh tasnya dikamar dan naik keatas membawa sup.

Mina masih menggigil. Hyo tidak tega melihatnya.

"Mina, ayo bangun! Kau minum sup ini dulu" Hyo membantu Mina duduk. Tubuhnya sangat lemas.

"Gumawo" Mina membaringkan dirinya lagi. Badannya lumayan hangat setelah meminum sup buatan Hyo.

"Tunggulah sebentar. Aku akan keluar membeli obat dulu, ne? "

Mina mengangguk. Kembali menggenggam ujunh selimut.

Suara getar hpnya membuat Mina terpaksa duduk kembali. Siapa yang mengirimkan pesan padanya?

Cheol
Mina, kau mengapa tdk skolah? Ada apa dngnmu dan Hyo?

Mina melempar hpnya kekarpet doraemon miliknya. Hpnya kembali berbunyi. Masabodoh. Ia masih marah pada Cheol. Berbunyi lagi, kali ini menelpon.

Tidak Mina angkat, namun Cheol meninggalkan pesan suara. Apa boleh? Bukankah ini sudah masuk jam pelajaran?

🎵 Mina, aku tahu kau masih marah. Maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi. Aku akan meminta maaf pada Wonwoo. Jangan marah lagi, ne? Tolong angkat telponku.. 🎵

Mina mendelik malas mendengar pesan suara yang ditinggalkan Cheol. Tapi Mina tidak tega pada Cheol. Sudahlah.. Ia juga sudah berjanji tidak akan mengulanginya.

Hpnya berdering. "Ne? " jawab Mina dengan suara serak.

"Akhirnya. Anyeong, Mina. Sudah lama aku tidak mendengar suaramu. Kau mengapa tidak ke sekolah? Ada apa? Kau, Hyo dan Wonwo mengapa tidak datang? "

"Wonwoo tidak masuk? "

"Ne, kau tidak tahu? Aku kira kau memang sengaja bolos bersama Wonwoo"

"Ani, aku tidak tahu. Aku sedang sakit sekarang dan Hyo yang merawatku disini"

"Kau sakit? Baiklah ,nanti aku akan ke apartemenmu pulang sekolah"

"Ne, apa Yura masih marah padaku? "

"Kakaku itu? Ani, dia sudah tidak marah lagi. Lagi pula disini aku yang salah. Kau wajar saja untuk marah. Yura hanya tidak suka kau lebih memilih Wonwoo dari pada aku. Itu saja"

"Oh yasudah. Aku ingin istirahat, kau juga harus belajar bukan? Sampai nanti"

"Cepat sembuh, Mina"

Mina kembali berbaring. Tubuhnya lemas sekali. Ada apa dengan Wonwoo? Apa Wonwoo juga sakit?

"Anyeong Wonu? Mengapa kau tak sekolah? " tanya Mina begitu telpon tersambung.

"Ini aku. Kau ingat, sabuk hitam? "

Ah.. Ini Iblis Kurcaci. Ups, maksudku Hoshi.

"Dimana Wonu? "

"Dia ada. Sekarang ia harus terbang ke London. Kami ada urusan disana. Tenanglah ,kami pasti kembali"

Jleb.. Mina menjatuhkan handphonenya. Wonwoo akan pergi? Ternyata bukan tanpa alasan selama ini feelingnya berkata lain.

"Anyeong Noona? Mina? Tenanglah, kami tak akan lama"

Cklek..

Hyo masuk. Mina masih diam ditempat. Tiba- tiba saja ia jadi berkeringat.

"Mina, Wonwoo akan pergi ke London. Tadi aku bertemu eommanya di apotek"

Mina menoleh. "Aku sudah tahu"

Hyo mengerutkan kening. "Kau sudah tahu? "

Mina mengangguk. Masih dengan tatapan kosong.

"Hoshi baru saja memberitahuku. Hyo! Apa Wonu akan kembali? Katakan! Apa dia akan kembali? "

Hyo mengangguk dan memeluk Mina. Mengusap kepala Mina. Menenangkan sahabatnya itu. Ternyata Mina sangat mencintai Wonwoo.

"Sudah, kau minum dulu obatnya"

Mina mengangguk. Ia memegang kapsul dan teringat sesuatu. Disaat pertama kali Wonu masuk apartemennya.

"Air putih saja, aku harus meminum obat. Ini sudah terlambat"

"Aku punya penyakit anemia dan harus meminum obat tepat waktu"

"Mina? "

"Wonwoo akan kembali bukan? "

"Ne, Mina"

-#-#-#-#-###-#-#-#-#-#-

Kau akan kembali bukan? - Mina

Aku pasti kembali, Mina. - Wonwoo

--------------6

Next chapt

Dont forget!! Votenya..

The Promise [Wonwoo X Mina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang