💙 Part 20

514 53 1
                                    

Seorang wanita paruh baya mengunci pintu rumahnya. Ia harus bergegas menuju ke bandara.

"Eomma cepatlah, nanti kita tertinggal pesawat! " seru Hoshi anak keduanya.

Eomma Wonwoo merapatkan mantelnya. Cuaca saat ini lumayan dingin, mungkin karena kemarin malam hujan besar. Hujan yang membuat anaknya kembali sakit.

Mobil melaju meninggalkan rumah besar itu. Ralat, mungkin meninggalkan kota Seoul dan bahkan meninggalkan Negeri Gingseng ini.

Wonwoo yang masih tidak sadarkan diri itu didorong lewat kursi roda oleh sang adik, Hoshi. Hyungnya ini belum sadar sejak kemarin. Sekarang masih sangat pagi, sekitar pukul 03: 45 pagi. Sengaja berangkat lebih pagi agar sampai London, hyungnya ini bisa langsung dirawat. Hoshi tidak bisa membayangkan nasib Noona Mina nanti.

Pesawat mulai maju dan terbang keudara. Meninggalkan negeri Gingseng ini dengan tenang.

-----

"Mina, kau benar ingin kesekolah? Tubuhmu masih panas dan matamu juga terlihat lelah" Hyo memegang bahu sahabatnya itu yang bersikeras ingin kesekolah. Entah ada apa dengan Mina.

Mina mengangguk mantap. Ia ingin memastikan Wonwoo tidak benar- benar pergi. Wonwoo pasti kes sekolah bukan? Ia pasti sudah duduk dikursinya dan motor hitamnya pasti terparkir dihalaman sekolah kan?

Hyo menghela nafas, ia tidak bisa memaksa sahabatnya ini.

"Rapatkan mantelmu. Pakai syalmu dengan benar. Udaranya sangat dingin" Hyo mengingatkan sebelum menyalakan mobil.

"Ne. Ahh.. Hyo aku sayang padamu" Mina memeluk Hyo dari samping.

"Ne, ne. Yasudah lepas. Bagaimana aku menyetir kalau kau terus memelukku huh? "

Mina melepas pelukannya sambil tersenyum lebar. Senyum palsu tepatnya.

Perasaan Mina sudah campur aduk sekarang. Cemas, khawatir dan sakit hati. Sebelah pikirannya mengatakan Wonwoo sudah pergi dan mungkin akan kembali nanti. Sebelah pikirannya lagi berkata Wonwoo pasti ada, ia sudah datang dan sedang adu mulut dengan Cheol atau tertidur dikelas.

Mina terdiam. Kakinya seakan tidak mau turun. Mata indahnya tidak menemukan motor Wonwoo, motor yang kemarin lusa ia naiki. Tidak ada. Dimanapun Mina cari, seluruh parkiran sekolah sudah ia telusuri satu persatu. Tetap tidak ada.

Hembusan nafas entah sudah keberapa kalinya keluar dari mulut Mina. Mungkin ia akan tahu semuanya jika ia masuk ke dalam.

Hyo langsung pergi ke ruang OSIS, mungkin ia ingin mencari tahu apa yang terjadi kemarin ketika ia tidak sekolah.

Langkah Mina terhenti. Ia melihat mobil berwarna silver terparkir diparkiran sekolah. Mobil familiar yang jarang terparkir disini. Itu mobil Mr. Sook. Aishh.. Mina jadi semakin takut.

Ia berlari sekuat tenaga menuju kelas. Semoga saja yang Hoshi dan Hyo katakan kemarin bohong, itu hanya kebohongan. Semoga saja Wonwoo masih ada dikelasnya. Semoga saja Wonwoo hanya terlambat atau bisa saja ia datang bersama Mr. Sook. Bukan tidak mungkin Wonwoo berangkat bersama kakeknya sendiri. Semoga saja itu benar. Ya, semoga.

Mina menghela nafas kecewa. Sampai pintu, kursi belakang kosong. Hyo sudah jelas masih di Ruang OSIS, tapi yang disebelah kiri itu.. Kemana dia?

Kringg.. Kringg..

Jung Saem datang bersama dengan Hyo dibelakangnya. Mina hanya bisa duduk ditempat biasa ia duduk. Kursi paling belakang, dimana seharusnya punggung lebar nan tinggi menghalanginya.

"Mina, aku harus mengurusi banyak hal. Aku mungkin tidak akan mengikuti pelajaran 4 jam berturut- turut sampai istirahat. Jadi isilah bangkuku" ujar Hyo mengambil beberapa buku dan beranjak pergi. Ia meminta izin pada Jung Saem yang langsung diangguki olehnya.

Jung Saem. Seperti biasa, menerangkan pelajaran yang sama sekali tidak masuk pada otak Mina sekarang. Mina menopang dagu sambil memainkan balpoinnya. Apa Wonwoo benar- benar pergi? Sudahlah.. Sepertinya memang kenyataannya begini.

Mina sibuk melamunkan Wonwoo. Bayangkan saja, kemarin lusa baru saja mereka resmi menjadi sepasang kekasih. Taman, pohon, ikan, danau dan matahari menjadi saksi mereka. Tapi belum sampai Mina bertemu dengan Wonwoo lagi, namjachingu nya itu sudah pergi.

"Mina! "

Mina berhenti mendengar namanya dipanggil. Ia mendongak dan melihat dirinya sendiri dihadapannya. Sedikit lebih pudar.

Tangan Mina yang itu sedang dicekal oleh seorang namja bermata tajam milik Wonwoo. Mina disana memejamkan matanya, enggan melihat kesamping.

Mina menutup matanya. Menghilangkan bayangan dirinya dengan Wonwoo beberaoa hari yang lalu.

Mata Mina kembali terbuka dan ia melihat seseorang. Tepatnya dua orang didepannya. Wonwoo dan wanita berambut merah disamping yang tak lain adalah dirinya. Dagu gadis itu menempel pada meja.

Sedang namja disampingnya mendekatkan diri, membisikkan sesuatu pada gadis itu. Gadis berambut merah yang disana terperanjat tiba- tiba.

Mina memegang kepalanya. Ia tahu, itu dirinya. Ia tahu mengapa gadis diahadapannya itu terperanjat. Ia tahu karena itu adalah bayangan dirinya.

....... Mina tak sadarkan diri. Terakhir yang ia lihat adalah bayangan kedua orang didepannya tadi perlahan menghilang bersamaan dengan orang- orang yang berbalik dan menghampirinya.

----

Mina refleks memegang kepalanya ketika matanya itu terbuka. Ia merasa pusing.

Ia tahu ia di UKS. Ia tahu ia tadi sempat pingsan. Hh.. Mina harap ini hanya mimpi. Mina harap Wonwoo ada. Ia hanya sedang sakit dirumahnya.

"Mina! "

Tiba- tiba saja Hyo masuk. Membuka pintu dengan cepat. Sebelah kakinya ia gunakan untuk menutup pintu.

"Aish.. Sudah kubilang kau tidak usah kesekolah. " Hyo duduk disamping Mina.

Mina memeluk sahabatnya itu erat dan menumpahkan tangisnya. Sakit.. Hatinya bagai teriris sekarang. Wonwoo pergi satu hari setelah mereka menyatakan perasaan satu sama lain.

"Hiks.. Mengapa.. Wonu meninggalkanku? Hyoo.. Mengapa?? " Mina terisak.

Hyo mengusap punggung sahabatnya. Sebagaimanapun sahabatnya itu sedih, Hyo belum pernah melihat Mina sesedih itu. Tidak pernah. Disaat Mina mengeluh akan keluarganya, ia tak pernah menangis apalagi sampai pingsan seperti ini.

"Sudah kubilang, kau jangan terlalu menganggap serius hal ini. Kau akan sakit hati. Sudah jangan menangis, Wonwoo akan kembali"

Tangan putih milik Mina mengusap sisa air matanya. "Darimana kau tahu? "

Hyo membelai rambut sahabatnya. "Mr. Sook tadi datang dan memeberitahu Yin. Wonwoo akan kembali, ia hanya tinggal disana untuk menemani eommanya yang sedang sakit"

"Kapan ia pulang? " tanya Mina parau.

Hyo menghela nafas dan menatap Yeoja dihadapannya dengan enggan. "B... Bulan depan.. "

-#-#-#-#-###-#-#-#-#-#-#

Mengapa kau pergi sangat lama? - Mina

Kalau saja aku bisa memberitahumu, Mina. - CEH..

----------

Hayo.... Votenya yah? Mungkin untuk chapt ini dan seterusnya, mantan gue alias Wonu kita gak atau lebih tepatnya jarang muncul.

Jangan kangen ya.. Tenang, cuma satu bulan kok. Sabar kayak Mina ya.. Hehe..

Next chapt..

The Promise [Wonwoo X Mina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang