💙 Part 21

458 47 0
                                    

Mina mengibaskan selimutnya. Mata indahnya menatap langit- langit kamar bernuansa birunya itu. Ini sudah pagi. Hyo belum membangunkan dirinya, mungkin Hyo masih bersiap.

Mina ingin kembali tertidur. Kalau bisa selama satu bulan, ia ingin membuka matanya dan pertama kali yang ia lihat adalah Wonunya.

--

Mina terbangun dan membuka mata lengketnya. Jam berapa ini? Mengapa ia tidak mendengar suara teriakan khas Hyo?

Mina turun kebawah. Ia menginjak sehelai kertas.

Dari Hyo.

Aku tahu kau masih sakit dan masih kaget dengan masalah Wonwoo. Jadi aku tidak membangunkanmu. Kali ini aku biarkan kau satu hari bebas dariku, ne?

Kau istirahatlah dirumah. Tidak usah kesekolah. Aku akan memberitahu guru, kau sakit. Sup sudah aku siapkan, kalau dingin kau bisa hangatkan sendiri.

Mina melirik jam. Masih lumayan pagi, ia akan kesekolah. Mungkin akan menyakitkan baginya tapi ia tidak mau meninggalkan pelajaran. Sebentar lagi akan ujian.

Dirinya menghela nafas sebentar.

----

Sudah lumayan siang. Mungkin gerbang sudah ditutup. Mina membuka sedikit kancing atas mantelnya. Bis sudah hampir sampai sekolah.

Tuh.. Gerbangnya sudah ditutup. Mina membayar bis dan memegang geebangnya. Ia beegetar, bukan takut tetapi ia mengingat sesuatu. Dihari kedua ia bertemu dengan Wonwoo.

"Tolong bukakan pintunya"

"Bukakan pintunya tolong.."

"Tidak bisa. Kau sudah terlambat satu jam lebih"

"kau tidak bisa masuk. Kau sudah terlambat satu jam"

Mina menangis. Ia mengingat kenangan itu. Seharusnya ia menunjuk Wonwoo yang sedang melepas helm. Sambil bicara, lalu mengapa ia bisa masuk?

Aishh.. Mengapa Ia harus menyukai Wonwoo? Satu bulan waktu yang lama. Pergi tanpa penjelasan atau setidaknya beratap wajah terlebih dahulu.

"Ehh. Kau mengapa menangis? Baiklah, baiklah.. Aku bukakan pintunya untukumu" Petugas satpam jadi bingung melihat salah satu siswi dari SMA tempat ia bekerja itu malah menangis dan menyandar pada tembok.

"Ani, Gumawo. Aku sudah terlambat."

Mina berlari meninggalkan sekolahnya. Apa seperti ini rasanya mengalami jatuh cinta? Ternyata ditinggalkan seorang namjachingu itu menyakitkan. Padahal Mina tahu, Wonwoo bukan meninggalkannya tanpa alasan. Wonwoo harus menjaga eommanya dan kembali awal bulan nanti. Tapi mengapa ia merasa takut? Mengapa ia masih merasa takut sesuatu yang buruk akan terjadi padanya dan Wonwoo?

Mina berhenti. Ia tidak sadar ia malah berhenti didepan taman. Taman yang menjadi saksi perasaan mereka. Taman yang terkahir kali mereka kunjungi.

Langkahnya berjalan mendekati kolam ikan. Mengambil makanan, berjongkok dan menabur sedikit kekolam.

Taman masih sepi, hanya beberapa orang saja. Ikan mulai berkerumun disekitar tangan Mina. Mina melukis senyum.

"Kau merasa ada yang aneh huh? " tanya Mina pada ikan hias didepannya.
"Kau tidak melihat namja itu, ne? "

"Biasanya.. Hiks.. Biasanya dia ada disini bukan? "

Mina menghapus airmatanya. Ia berlari kearah danau. Langkahnya perlahan melambat. Kali ini matahari naik keatas. Perlahan namun pasti, Mina berjongkok dan mengambil bunga lili putih yang tergeletak begitu saja dibawah pohon.

The Promise [Wonwoo X Mina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang