Suasana kelas mulai riuh sekarang. Ada yang sudah mulai membeli pita, pohon sakura buatan. Dan kini dinding sudah dicat berwarna polkadot peach dan hijau toska.
"Zura, apa kita harus mengeluarkan papan tulis? " tunjukku pada papan tulis putih lebar yang terpapang ditembok.
Zura menaruh telunjuk didagu. Tampak sedang berpikir. "Menurutku tidak usah, kita bisa menghiasnya dan menempelkan tulisan 'Flower Party' atau sebagainya bisa ditambah dengan lampu kecil yang melingkar"
Aku mangut- mangut. Idenya cukup unik, pantas saja Zura dipilih menjadi seksi kesenian sepertiku.
Aku mulai menata beberapa meja dipinggir dan menutupinya dengan kain berwarna putih untuk menyimpan minuman dan kue nanti. Tak lupa juga menaruh lilin kecil disetiap sudutnya.
"Tolong ambilkan cat itu! "
"Apa ini dibuang saja! " "Ani, ini terlalu mencolok"
Aku menghela nafas mendengar keributan kelas. Lantainya sudah penuh oleh sampah kertas dan pita. Aku kembali membuat kain yang menutupi meja menjadi lebih bagus. Dibantu oleh kelompok lain. Bahkan sekarang semua mengerjakan kegiatan tak sesuai kelompok. Mereka bebas melakukan dan membantu kelompok apa saja.
Tak teratur. Itulah satu kata yang bisa mendeskripsikan keadaan sekarang. Tapi aku bisa menjamin hasilnya akan sangat bagus.
"Zura, pegang tangganya kuat- kuat, ne? " ujarku menoleh kebawah.
Zura mengangguk. Akupun kembali memasang lampu kecil diatap kelas.
Tiba- tiba saja tangga kursi bergoyang. Aku yang terkejut lantas melihat kebawah dan Zura tidak ada disana.
Aku jatuh kebawah dan refleks memejamkan mata. Tapi wait, apa aku melayang? Mengapa tidak sakit? Apa aku menindih seseorang. Aku beranikan diri membuka mata dan pertama kali aku melihat mata Wonwoo.
Blush..
Pipiku memerah melihat Wonwoo menggendongku ala bridal style dan mendudukanku dikursi.
"G.. Gumawo" ujarku
Wonwoo mengangguk dan menggantikan aku memasang lampu. Kini satu yang harus kulakukan..
"Zura, mengapa kau malah disini? " tanyaku melihat Zura yang sedang berjongkok diatas meja.
"Tadi ada cicak merayap di tangga kursi jadi aku berlari. Mianhae.." jawab Zura mengeluarkan aegyonya.
Aku terpaksa tertawa. "Baiklah, ayo kita bantu yang lain"
-
-
-"Ah.. Aku sangat lelah" aku segera menghempaskan diri ke sofa begitu sampai di apartemen. Hyo menaruh sepatu dan berjalan kedapur mengambil susu.
Kami pulang bersama sesore ini. Kebetulan Hyo sibuk dengan aula dan aku sibuk dengan kelas.
"Kau tahu? Tadi Wonwoo memaksa Cheol untuk bertukar peran" ceritaku pada Hyo.
Hyo melirikku. "Memang boleh? Cheol mau bertukar peran dengannya? "
"Boleh kalau untuk seorang Wonwoo. Awalnya Cheol tidak mau tapi Wonwoo memaksa "
Hyo membuka tasnya dan mengeluarkan naskah drama. "Wonwoo menjadi Lee, Cheol menjadi Hyuk. Mereka bertukar artinya, Wonwoo menjadi Hyuk sedangkan Cheol menjadi Lee" gumam Hyo sambil membaca naskah
Aku memejamkan mata sambil bersandar pada sofa. "Dan kau menjadi Min- ah. Mwoo???? Mina! Bacalah semua adegan Min- ah dengan Hyuk"
Aku membuka mata malas dan menerima naskah. Aku biasa saja membaca dari awal namun semakin kesini aku membulatkan mata sempurna.
"Jjinja? " aku menatap Hyo yang mengangguk dengan tak percaya
Hyo segera masuk kekamarnya. Begitupun aku yang langsung mengganti baju. Aku tidak bisa berhenti memikirkan adegan drama tadi. Aku dan Wonwoo.. Oh tidak, mengingat itu membuat pipiku merah saja.
-
-Lagu That Name milik Taemin mengalun keras dikamarku. Namun tiba- tiba saja lagu handphoneku mati dan berganti dengan lagu Loving Me.
Aku menggeser layar handphone untuk menerima panggilan. Dari Yin. "Anyeonghaseo, Mina. "
"Anyeong, Yin. Ada apa? " tanyaku
"Mina, besok kita akan latihan drama dirumahku. Kau tidak perlu ke sekolah. Kau langsung saja kerumahku"
"Oh, baiklah. Tapi aku tidak tahu rumahmu"
"Oh itu, kau pergi bersama dengan Cheol saja. Dia tahu rumahku"
"Ne, bye"
"bye"
Lagu That Name mengalun lagi tapi segera aku matikan karena sekarang aku harus menelpon Cheol.
"Anyeong, Cheol? "
"Anyeong, ada apa Mina? "
"Kau tahu rumah Yin? "
"Ne"
"Kalau begitu kau datanglah ke apartemenku. Aku tidak tahu dimana rumah Yin. Jadi, kau tahu maksudku bukan? "
"Ne, besok aku jemput"
"Ne, Gumawo Cheol. Sampai nanti"
"Sampai Nanti"
-
-
-Kini aku sudah berada didalam mobil Cheol. Tadi Cheol datang ke rumahku. Aku senang hari ini aku tidak pergi ke sekolah dan berlatih drama dirumah Yin. Tentu saja, itu membuatku tidak usah bangun pagi. Hyo berangkat sekolah sangat pagi tanpa membangunkanku. Fiuh.. Itu sangat menyenangkan.
Tak ada pembicaraan antara aku dan Cheol sekarang. Cheol yang sibuk dengan mobilnya dan aku yang sedang asik mendengarkan lagu Loving Me tentu saja.
"Ah.. Kalau Wonwoo yang memerankan Hyuk pasti tidak akan terasa feel nya" keluh Cheol
Sepertinya Cheol tidak mau bertukar peran, tapi mau bagaimana lagi? Tak ada yang bisa menghentikan seorang Wonwoo yan mempunyai tingkat kesombongan tinggi.
"Kita lihat aja nanti" jawabku seadanya.
"Sudah sampai"
Aku memandang rumah besar didepanku. Sudah banyak motor dan mobil terpakir. Mungkin aku dan Cheol yang paling terakhir datang.
Kami memasuki rumah besar milik Yin. "Ah.. Mina! Cheol kemarilah! "
Kami mendekat. Disana sudah banyak pemain drama. Ada Yin, Wonwoo, dan Yoobi. Ditambah aku dan Cheol.
Wonwoo terlihat berbeda. Dia memakai kaca mata putih dan jaket hijau lumut. Lumayan.. Eh?
"Kita latihan dibelakang saja" ujar Yin melangkah menuju kebelakang
Kami semua mengikuti Yin. Sepertinya tidak ada siapa- siapa disini. Mungkin Yin sedang sendiri dirumah. Rumah ini lebih besar dari rumahku di Busan.
"Mengapa kau tidak membawa cemilan dan minuman? " sindir Wonwoo
Benar- benar..
"Baiklah, untukmu apa yang tidak? " ujar Yin kesal dan masuk kedalam. Aku duduk disamping Wonwoo.
Aku masih tidak bisa berhenti memikirkan bagaimana aku bermain adegan dengan Wonwoo nanti. Maksudku, di naskah itu Wonwoo sangat romantis pada seorang Min- ah. Aku takut merasa terbawa perasaan.
Dalam drama ini, Yin sebagai kekasih Cheol dan aku yang menjadi selingkuhan dari Cheol. Cheol berbohong pada aku atau Min- ah bahwa dia hanya mempunyai satu kekasih yaitu Min- ah. Disaat kebenaran terungkap, disanalah seorang Wonwoo datang dan memberikan perhatian padaku. Namun Wonwoo meninggal karena suatu penyakit disaat bersamaan Min- ah yang baru menyadari perasaannya.
-#-#-#-#-#-#-#-#-#-
Gk ada yg mau disampaikam Mina dan Wonwoo. Intinya mereka kasih salam buat yg lg baca. - Author
----------------
Vomentnya juga kali.ini. Masih inget kan? Votenya wajib gak sunah dan bukan maksa.. Hihi..
KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise [Wonwoo X Mina]
FanfictionMyoui Mina. Wanita yang sama sekali tidak pernah memikirkan tentang hal yang biasa disebut dengan.... CINTA Tanpa disangka, pertemuan tak sengaja antara Mina dan Wonwoo itu membuat keduanya terikat dalam suatu perasaan yang sama. Siapa tahu, Janji y...