Mina POV
Jam sudah menunjukan jam 12 malam. Saat ini aku masih menunggu dokter keluar, Wonu pingsan tadi. Aku takut sekarang, apa Wonu akan memenuhi janjinya. Oh ayolah.. Tidak mungkin Wonu meninggalkan aku.
Keluarga Wonu dalam perjalanan kesini. Aku memegang ujung jendela, berusaha mengintip namun tetap tidak bisa.
"Mina! " aku menoleh merasa namaku disebut. Eomma, appa dan adik Wonu datang dan berhambur padaku.
"Apa yang terjadi? " tanya Appa Wonu. Eommanya mengintip lewat celah pintu dan menghampiri diriku.
"Wonu bilang, obatnya tidak ia bawa. Anemianya kambuh" jelasku khawatir.
Adik Wonu mengerutkan keningnya. "Anemia? " tanyanya heranAku mengangguk. Mengapa appa dan adik Wonu heran mendengar penjelasan aku?
"Apa maksudmu dengan.. "
"Wonu? " potong eomma Wonu. Matanya melirik- lirik adik Wonu itu. Sebenarnya ada apa? Aku bingung.
"Kau tadi menyebut Wonu? "
Aku mengangguk ragu sambil menatap mata Appa, eomma dan adik Wonu bergantian. "Ne, aku memanggil Wonwoo dengan sebutan Wonu. Itu lebih mudah"
"Kau tadi bilang.. "
"Sudahlah, kau jangan bertanya lagi pada Mina. Dia masih terkejut" potong eomma Wonu lalu menarik tangan adik Wonu menjauh.
Appa Wonu juga ikut pergi. Sebenarnya apa yang disembunyikan mereka dariku? Apa tentang Wonu?
Mina POV end. Back to Author
--
Hyo membuka pintu apartemen dengan cepat. Ia segera berlari menuju kamarnya, sampai lupa bahwa oppa Mina masih ada disini. Beruntung, oppa Jong sedang tidak mengganti pakaian.
"Hyo, kau sudah pulang? Dimana Mina? " tanya Jong oppa
Hyo menaikan sebelah alianya. "Aku kira dia sudah pulang. Aku tidak menemukannya disekolah"
Jong oppa tidak membalas perkataan Hyo. Langsung menyambar handphonenya. "Tidak diangkat"
Hyo mengangkat bahu. "Aku akan mengganti baju dulu. Jong oppa bisa keluar sebentar? "
"Ne, "
--
Mina menyandar pada bahu eomma Wonu. Mereka sama- sama menunggu dokter keluar. Masih sama, tidak ada tanda- tanda dokter akan keluar.
Mina masih berdebat dengan pikirannya. Memikirkan apa yang terjadi nanti dan akibatnya, apa yang harus ia lakukan. Ahh.. Ini memusingkan.
Mina membuka matanya. Ia baru ingat, Jong oppa pasti khawatir padanya. Yeoja berambut merah itu segera menyalakan handphone dan menelpon Jong oppa. Benar saja, 5 miscal dari Jong oppa.
"Mina! Kau dimana? Hyo sudah pulang, kau kemana dulu? "
Celoteh Jong ketika sambungan Telpon tersambung.
"Oppa, jangan cemas. Aku ada dirumah sakit. Temanku sakit, aku mungkin tidak akan pulang"
"Ne, kau jangan lupa makan. Oppa besok akan pulang ke Busan"
"Aku akan pulang ke apartemen pagi- pagi sekali nanti"
"Woa, memangnya kau bisa bangun pagi huh? "
"Aku tutup, oppa. Sampai nanti"
Mina menutup telpon. Ia sedang tidak berselera untuk bercanda sekarang. Jam tangan merahnya menunjukkan pukul 2 pagi. Dokter belum keluar juga.
"Mina, kau tidurlah. Nanti eomma bangunkan jika dokter keluar" Eomma Wonu mengusap kepala Mina. Sesuatu menjalar keseluruh tubuh Mina. Tak bisa dicegah, airmata kini menetes keluar dari mata indahnya. Sudah lama sejak dia SMA, tidak pernah menerima belaian dari seorang eomma.
"Hiks.. "
"Mwo? Kau kenapa menangis? Yakinlah, Wonumu akan baik- baik saja, ne? " Eomma Wonu tersenyum.
Mina mendongak, matanya terlihat seperti anak kecil yang baru saja dinasihati oleh eommanya. Mina memeluk eomma Wonu dan terlelap.
Skip..
Suara percakapan antara 3 orang lebih membuat Mina tersadar. Ia mengerjapkan mata beberapa kali. Pertama kali yang ia lihat, eomma Wonu, appa Wonu dan.. Dokter?
Kaki Mina refleks berdiri. Menghampiri ketiga orang ini. "Bagaimana Wonu? "
"Mina, Wonu baik- baik saja. Dia sedang tertidur sekarang. Kau temui dia. Sedari tadi dia terus bergumam namamu dan memainkan kelingkingnya tanpa sadar"
Mina meneteskan air mata lega. Rasa kantuknya tiba- tiba hilang.
Cklek..
Wonwoo menutup matanya dengan wajah tenang. Dahinya penuh keringat,.mulutnya terbuka dan tertutup. Bergumam nama Mina.
Pandangan Mina teralihkan pada jari kelingking Wonu yang terus melipat dan Terbuka. Melipat, terbuka lagi.
Segera mungkin Mina menautkan kelingkin manisnya pada kelingking Wonu yang terus Bergerak.
"Bangunlah... "
"..."
"Kau itu benar menjadi es batu ya? "
"..."
"Baiklah, aku akan pegang tangan Orang lain saja kalau kau tidak bangun"
"...."
"Wonu! Aku menyukaimu... Bangunlah" Mina menunduk.
Mengapa ia sangat khawatir padahal ia sudah tahu, Wonu baik baik saja.
#-#-#-#-#-#-#-#--#
Wonwoo.. Bangunlah!! - Mina
AUTHOR! Bangunin gue, gak tega nih liat Mina nangis. - Wonwoo
-------
Next chapt.. Oks?
Oh iya lupa, votenya ga forget kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise [Wonwoo X Mina]
Fiksi PenggemarMyoui Mina. Wanita yang sama sekali tidak pernah memikirkan tentang hal yang biasa disebut dengan.... CINTA Tanpa disangka, pertemuan tak sengaja antara Mina dan Wonwoo itu membuat keduanya terikat dalam suatu perasaan yang sama. Siapa tahu, Janji y...