💙 Part 7

772 96 1
                                    

Mina menguap dan matanya melihat jam dinding dikamarnya. Wae? Ia bangun pagi. Tumben sekali. Ia juga sangat bersemangat sekarang. Ah.. Dia kenapa?

Mina mengambil handuknya dengan tenang. Tidak seperti biasanya.

Akhirnya aku diperlakukan dengan baik- HANDUK

Mina mengacak rambutnya sambil menuruni tangga. Tidak ada Hyo dibawah, biasanya Hyo sudah berkacak pinggang dibawah sambil menatap Mina dengan tajam. Kali ini tidak, mungkin Hyo masih bersiap dikamarnya.

"Every day.. Loving me.."

--

Hyo merapikan dasinya. Ia menatap dirinya sekali lagi dicermin. Ia terkejut mendengar suara Mina sedang menyanyi lagu yang sudah bosan didengar Hyo.

Hyo mengambil tasnya dan melangkah keluar kamar. Tidak ada Mina. Ia melongok keatas, kamar Mina terbuka. "Mina! Kau dimana? " teriak Hyo

"I' m here kawan" teriak Mina dari kamar mandi.

Hyo melotot dan memukul pipinya beberapa kali. Mina bangun pagi? Ini bukan mimpi kan? Keajaiban apa ini?

Mina keluar kamar mandi sudah siap dengan baju seragamnya. Hyo menatap Mina dari atas sampai bawah.

Mina mengerutkan kening. "Kau kenapa? "

Hyo memegang pipi Mina. "Ini benar kau? " Mina mengangguk heran

"jjinja? Kau bangun pagi? Tumben sekali, kau mimpi apa huh? Daebak " ujar Hyo kagum.

Mina tersenyum bangga. "Aku juga tidak tahu, cepatlah! Aku ingin ke sekolah dengan cepat" ujar Mina dan naik kekamarnya.

Hyo masih menganga dengan pemandangan didepannya. Hah.. Perubahan yang lumayan bagus.

Mina turun siap dengan tas dan sepatu yang sudah ia pakai. "Kajja! "

"Kajja! " ujar Hyo tak kalah semangat melihat sahabatnya ini bangun pagi. Ini membuat dirinya tidak perlu susah- susah membangunkan Mina. Tahulah, baginya membangunkan Mina seperti membangunkan orang mati.

"Ada apa denganmu Mina? " tanya Hyo yang masih heran. Ia yakin terjadi sesuatu pada Mina. Kemarin Mina melamun dan sekarang secara tiba- tiba bersemangat seperti ini.

Mina mengangkat bahu. Ia juga bingung ada apa dengan dirinya. Ia sangat bersemangat pergi kesekolah, apa mungkin karena kemarin? Tapi, tidak mungkin hanya karena drama Mina menjadi seperti ini. Namun Mina berani sumpah, akting Wonwoo patut diacungkan 4 jempol. Menurutnya ini sukses membuat Mina selalu terbayang- bayang. Ah..

"Aku juga tidak tahu" jawab Mina akhirnya

Hyo tersenyum lebar. Ia merasa banga Mina mulai berubah. "Sudahlah, yang penting ada perubahan dalam dirimu. Pertahankan oke? "

Mina mengangguk malas dan menyanyi lagu Loving Me. "Saranghae.. Just.."

"Nah ini dia... Aigo MINA! " Hyo menjewer telinga Mina. "Tak bisakah kau membuatku senang sebentar huh? Lagu itu sudah bosan aku terima.. "

Mina terkekeh dan mengganti lagunya menjadi lagu I' m Crying milik Taemin.

"Itu lebih baik" ujar Hyo. Pantas, Hyo memang menyukai Taemin. Dan tentunya lagu ini juga.
-
-
-

Hyo harus keruang OSIS lagi. Dia kekelas untuk menyimpan tas dan menjemput Yura. Mina dikelas sendiri, tapi sekarang Mina tidak tertidur. Mina sibuk menempelkan gantungan heart paper pada jendela. Kelas sudah lebih bagus dari dua hari kemarin. Kemarin mungkin mereka menghias papan tulis dan menaruh beberapa butiran bunga diatap yang dilindungi jaring. Yang otomatis akan berjatuhan lewat lubang jaring ketika kipas angin dinyalakan.

Mina menatap Karyanya dan duduk sebentar. Ada Wonwoo yang sedang menempelkan lilin heart diatas meja makanan yang sudah ditutup kain putih.

Wonwoo menghampiri Mina. Kemarin ia juga masih terbawa suasana tentang drama itu.

"Bisa bantu aku? " tanya Wonwoo. Oh ayolah, ada apa dengan dirinya? Mengapa tiba- tiba sikap angkuhnya hilang?

Mina mendongak dan berdiri. Ia merapikan roknya. "Wae? "

"Bantu aku menggelar karpet. Lantainya belum dihias sama sekali" jawab Wonwoo

Mina mengangguk dan mereka pergi mengambil karpet rumput. Sengaja dibeli, agar temanya lebih terkesan. Apalagi jika pohon sakura buatannya ditaruh dipojok ruangan. Kelas ini cukup besar, Wonwoo baru menyadarinya.

"Sebaiknya kita tunggu mereka selesai. Atau kita pasangkan saat istirahat saja" usul Mina. Kelasnya sedang kacau. Banyak orang dimana- mana dan lantainya masih kotor dan sampah berserakan.

Wonwoo menyandarkan gulungan karpet pada tembok. "Kau benar, tidak akan benar. Kalau begitu kita hias meja dan kursi saja"

Mina menuruti perkataan Wonwoo dan berjalan menuju gudang. Disana ada 6 meja bundar yang besar, dan 30 kursi untuk kelasnya. Diatur sesuai kelompok yang disetiap mejanya terdapat 5 kursi.

Mina mengambil kain untuk menutupi atas meja. Sedangkan Wonwoo menghias kursinya seperti kursi tamu dengan kain berwarna senada dengan taplak meja.

"Apa aktingku bagus kemarin? " tanya Wonwoo membuat Mina kembali berdegup

"Ani, kau terlalu percaya diri"

Wonwoo terkekeh. "Aa.. Jjinja? Lalu mengapa tanganmu bergetar saat itu? "

Mina tersentak. Mampus. "A.. Ani, bukan seperti itu.. "

"Tinggal bilang saja. Mengapa harus malu huh? "

Mina mendelik. "Ya Baiklah. Terserah kau saja"

"Itu terasa nyata kau tahu? " ujar Wonwoo

Benar- Mina

"Woa.. Itu berarti aktingku lebih bagus darimu" puji Mina pada dirinya sendiri

Aku butuh kantung keresek- Wonwoo

"Kau sangat percaya diri, Mina" Wonwoo melempar bantal pita yang nantinya ditempel dibelakang kursi pada Mina.

"Mwo? Itu memang benar, ne? "

"Terserah padamu" ujar Wonwoo. "Aish.. Mengapa belum bel juga? Aku lapar" keluh Wonwoo

Mina mengangkat sebelah alisnya. "Kau ini baru kerja segitu saja sudah mengeluh. Nanti bagaimana jika kau sudah besar dan bekerja? Mungkin kau akan istirahat setiap menitnya"

Wonwoo tersenyum kecil. "Aku tak yakin aku bekerja nanti"

Mina mendongak. "Maksudmu? Kau kan sangat pintar, Hyo bilang kau pindah dari London. Aku berani jamin kau pasti bekerja dan mempunyai gaji yang besar"

Wonwoo tertawa. "Lihat saja nanti. Kalau kau benar, aku akan memberimu gajiku setiap bulannya nanti. Jika aku benar, kau harus mencium pipiku" Wonwoo menunjuk pipinya

Mina membulatkan mata. "Dasar es balok kau! "

Wonwoo tertawa melihat Mina. "Baiklah, kalau aku benar kau harus datang kerumahku membawa bunga setiap minggu. Bunga kertas yang kau buat kemarin itu sangat bagus"

Mina menganga. Wonwoo berbicara sepanjang ini. Ternyata Wonwoo tidak sedingin yang Mina kira. Nyatanya Wonwoo orang yang sangat menyenangkan.

"Lalu akan kau apakan bunga itu? "

Wonwoo menipiskan bibir. "Aku diamkan. Itu memperindah kamarku nanti"

Mina tertawa sekeras- kerasnya. "Kau laki- laki kan? Atau wanita? Kau menyukai bunga? Hahaha"

Wonwoo Melempar bantal lagi pada Mina. Perempuan gila. "Berhenti tertawa aneh! "

"Baiklah.. Mmpphhhfff.. "

Wonwoo menggelengkan kepala lalu ikut tertawa. Pertama kalinya ia merasa bahagia.

-----------

Voment nya boleh?

Vote dan komentnya sangat berarti bagi aku.. Please? Gak sunah tapi wajib..

Bye..

Next chap...

The Promise [Wonwoo X Mina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang