Mina masih bingung dengan kenyataan yang baru saja ia terima. Ia tidak mengerti. Wonwoo mempunyai penyakit seberat itu? Divonis tidak akan sembuh? Dan Hyo, apa ia tahu semuanya? Jika ia, mengapa Hyo menyembunyikan hal sebesar ini darinya? Apa sengaja Hyo berkata kalau Mina tidak usah terlalu menganggap serius masalah cinta? Karena Hyo mengetahui semuanya.
Semuanya berbohong pada Mina. Wonwoo, Hyo dan Hoshi. Bahkan kini Mina mengerti mengapa saat Mina mengatakan anemia Wonwoo kambuh, Hoshi dan appa Wonwoo malah mengerutkan kening. Itulah mengapa juga, Hoshi heran ketika Mina berkata mengapa bukan Hoshi saja yang menjaga eommnya di London. Mina sekarang tahu semua kebohongan itu.
Mina merasa dirinya.. Hanya dirinya yang tidak mengetahui apa- apa. Sebagai yeojachingu, Mina sama sekali tidak tahu semua masalah Wonwoo. Tidak sama sekali. Bahkan Mina tidak ada dan malah pergi disaat Wonwoo membutuhkannya. Membutuhkan sandaran bahunya. Membutuhkan pelukam hangat. Mina tidak ada.
Mengapa aku sangat bodoh. Mengapa aku malah meninggalkanmu Wonwoo? Maafkan aku. Aku sungguh menyesal. Terima kasih kau sudah mau mengerti perasaanku.
Pesawat kini terbang meninggalkan Negeri Jepang. Mina sudah meminta izin pada oppanya. Walau Mina bersujud- sujud didepan oppanya itu.
Lagu All With You oleh Taeyeon mengalun merdu didalam pesawat. Mina tak hentinya menangis sambil menatap keluar jendela. Berharap pesawat cepat sampai dan dirinya bisa bertemu Wonwoo. Menjaganya sampai sembuh dan menjalani hari bersama lagi.
Akhirnya pesawat mendarat dengan selamat di negeri Gingseng yang sudah sangat lama Mina tinggal. Tanpa membuang waktu lagi, Mina segera menarik kopernya dan naik ke mobilnya.
Mobil yang akan membawa dirinya ke rumah Wonwoo.
Mina berhenti melihat taman dihadapannya. Taman ini masih sama. Pedagang makanan ikan yang sama namun sedikit lebih tua. Pedagang bubble tea yang seperti biasa sedang bersenda gurau dengan anak- anak.
Kolam ikan yang penuh dengan pengunjung.. Dan danau yang masih sepi dan tenang.
Mina mempercepat laju mobilnya menuju rumah Wonwoo. Ia masih ingat betul jalan menuju rumah Wonwoo. Saat Mina mengantar Wonwoo pulang kerumah ketika ujian.
Rumah itu terlihat sepi tak berpenghuni. Tanaman sudah sebagian yang layu. Catnya masih sama.
Mina mengetuk pintu pelan. Keluar wanita yang tidak Mina kenali.
"Nyonya dan Tuan sedang dirumah sakit. "
"Bisa beritahu dimana alamat rumah sakitnya dan kamar nomor berapa Wonwoo dirawat? "
Perempuan itu terlihat ragu namun segera memberikan alamat rumah sakit.
Mina membungkuk berterima kasih sebelum pergi ke rumah sakit.
----
Mina berhenti melihat seseorang yang sangat Mina kenali. Cheol. Dia sangat berbeda. Memakai kaus putih sedang bermain ponsel. Ototnya masih terlihat.
"Cheol! "
Yang punya nama menoleh. Cheol terkejut namun langsung menghampiri yeoja yang memanggilnya.
"Masuklah"
Cheol masuk kedalam mobil Mina. Ia bingung mengapa Mina ada disini. Untuk liburan? Tapi ini kan belum masuk weekend.
"Kau mengapa tidak menelponku mau ke Korea? " tanya Cheol
Mina menangis. "Cheol, Wonwoo.. Wonwoo.. "
Deg..
"Wonwoo mempunyai penyakit... "
"Kau sudah tahu? "
"Ne, kau? "
"Sudah lama aku tahu. Ceritanya panjang. Sudah kau jangan bersedih. Kau harus merelakan Wonwoo. Sekarang mungkin ia sedang menunggumu sebelum ia pergi"
"TIDAK! Mengapa semua orang menginginkan Wonwoo pergi? Ia tidak akan pergi. Aku sudah meninggalkannya. Belum sempat menemaninya.. Aku belum sempat meminta maaf.. Hiks.. Aku ingin bersamanya lagi.. "
"Kau itu tidak mengerti. Wonwoo selalu kesakitan. Dia sering melakukan kemo dan itu menyakitkan. Bertahan itu lebih menyakitkan baginya. Wonwoo akan tenang bila ia... "
"Sudah! Jangan bicara. Kau sama saja.."
Skip...
Mina dan Cheol berlari menyusuri lorong rumah sakit. Mina melambat melihat eomma dan appa Wonwoo ditambah satu orang. Hyo.
"eommni!! " Mina memeluk eomma Wonwoo begitupun sebaliknya
"Mengapa Wonwoo berbohong padaku? "
"Dia menyayangimu, Mina. Syukurlah kau datang. Biarkan Wonwoo tenang. Sepertinya ia menunggumu"
Mina melepas pelukan cepat. "TIDAK! "
Matanya melirik Hyo dan menariknya keluar RS. Kebelakang rumah sakit.
"Mina kau bisa tahu darimana? " tanya Hyo bingung
"Kau mengapa menyembunyikan ini dariku huh? Kau ingin aku merasa bersalah begitu??"
"Mina dengarlah. Aku tidak bermaksud seperti itu. Ini demi kebaikanmu. Aku dan Wonwoo sengaja berpura- pura berpacaran agar kau benci dan melupakan Wonwoo. Wonwoo sangat menyayangimu, ia tidak mau kau terluka. Jadi jangan salahkan Wonwoo yang sudah berbohong padamu"
"Tapi jika Wonwoo memberitahuku mungkin aku akan bersamanya. Menjaganya. Aku.. Ini tidak berguna hiks.."
"Dia sudah memberi tahumu, Mina. Namun secara tidak langsung. Lewat janji di e- mail itu. Kau tidak mengerti"
"Apa! Aku tidak mengerti. Apa yang harus ku mengerti? Janji itu hanya sebatas janji. "
"Itulah.. Harusnya kau.. "
"Cobalah fahami hal kecil" potong seseorang dari belakang. Cheol.
"Kau berkata itu padaku tapi kau sendiri tidak bisa melakukannya" lanjut Cheol
"Maksud kalian apa!??!! "
"Sudah jangan berteriak seperti itu! " Hyo balas berteriak
"kau adalah cinta pertama, terakhir dan satu- satunya, aku janji. Tak pernahkah kau berpikir orang yang berkata seperti itu berarti dia tahu bahwa umurnya tidak lama lagi? "
"Mengapa aku harus berpikir seperti itu? "
"Wonwoo sudah tahu hidupnya tidak lama lagi. Ia hanya mencintaimu. Hanya menyayangimu. Ia mencoba memberitahumu lewat janji itu. Tak kah kau berpikir, orang biasa tidak mungkin berjanji kau adalah cinta terakhirnya karena ia tahu hidupnya masih panjang dan akan menikmati hidup dengan perempuan lain. Tapi lain dengan Wonwoo, ia hanya mencintaimu dan berjanji seperti itu pasti sangat mudah baginya. Karena hidupnya tak akan lama lagi. Kau mengerti? "
"Wonwoo.. "
Mina berlari menuju rumah sakit. Mengintip kamar rawat Wonwoo.
-------
Next chapt..
Masih lanjutan
KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise [Wonwoo X Mina]
Fiksi PenggemarMyoui Mina. Wanita yang sama sekali tidak pernah memikirkan tentang hal yang biasa disebut dengan.... CINTA Tanpa disangka, pertemuan tak sengaja antara Mina dan Wonwoo itu membuat keduanya terikat dalam suatu perasaan yang sama. Siapa tahu, Janji y...