💙 Part 30

471 42 0
                                    

Hyo POV

Aku mendesah. Melempar tasku asal. Aku tidak tega melihat Mina seperti tadi. Dia terlihat sangat sedih. Mina baru saja menemukan kebahagiaannya dengan Wonwoo setelah kesedihan yang menimpa dirinya dulu. Dimana ia sama sekali tidak diperhatikan dan diberi kasih sayang oleh orangtuanya. Dan disaat kenal Wonwoo, Mina mulai bahagia dan aku merasa senang sekaligus sedih karena Aku tahu Mina tidak akan lama merasa bahagia. Bukannya aku menyukai Wonwoo atau berniat menikung Mina. Tetapi aku tahu, tahu semua rahasia yang Wonwoo simpan selama ini. Aku tahu semuanya.

Terpaksa juga aku mengikuti permainan Wonwoo. Ini juga untuk kebaikan Mina sendiri. Jujur, aku rindu meneriaki Mina. Kemarin aku nyaris kembali berteriak jika saja aku tidak mengingat perkataan Mina sebelumnya. Aku juga rindu suara Mina yang tak pernah bosan menyanyikan lagu Loving Me itu. Aku rindu menjewer telinganya, rindu datang terlambat kesekolah. Aku rindu mendengarnya menguap dimobil dan tertidur dikelas.

Kini Mina jarang sekali menyanyikan lagu itu. Dia lebih sering memutar kencang lagu My Love milik Lee Hi itu. Mungkin dia merasa lagu itu cocok dengan perasaannya. Ponselku berbunyi. Dari Wonwoo.

"Hyo, dua hari kedepan aku tidak kesekolah. Aku harus yah.. Kau tahulah. Menyembuhkan penyakitku ini. Eomma memaksa agar aku berobat. Padahal tetap saja, bahkan jauh- jauh ke London pun aku tetap tidak sembuh" keluh Wonwoo

Hyo berbaring. "Kau benar- benar pasrah. Wonwoo, aku rindu Mina. Aku ingin bersamanya lagi"

"Kau tenang saja. Sebentar lagi semuanya akan berakhir. Tinggal menunggu aku... "

"Kau itu kenapa? Sudah jangan bicara seperti itu. Aku tutup telponnya"

Hyo POV end. Back to Author. (ada yg nyadar sama ucapan Wonu? )

------------###

Dua minggu kemudian..

Ujian hari ini dilaksanakan. Mina sendiri mulai fokus pada pelajaran. Ia ingin cepat- cepat lulus dan jauh dari Wonwoo. Sebenarnya ia tidak ingin jauh dari Wonwoo. Tetapi itu membuat Wonwoo bahagia dan jika dipikir- pikir kalaupun Mina tetap disini, dirinya akan semakin terluka.

"Kau sudah siap? " tanya Cheol.

Cheol sendiri memang menjemput Mina di apartemen. Mereka berangkat bersama sekarang.

Mina dan Cheol mendapat ruangan ujian yang berbeda karena alasan nama. Nama mereka sangat jauh. Cheol diruangan 15 dan Mina diruangan 16.

Tetapi Mina satu ruangan dengan Wonwoo. Tidak dengan Hyo. Mina sebenarnya senang, ia bisa dekat dan satu ruangan. Tanpa ada Hyo. Mina merasa hanya mereka berdua disana. Jangan tanya ada apa dengan Mina, ia masih menyukai Wonwoo. Mungkin karena merasa ia harus menepati janjinya itu.

"Isi formulirnya dulu. Lalu isi soal dengan teliti. Selamat mengerjakan" ujar guru itu.

--

Wonwoo memegang dadanya. Akhh.. Apa penyakitnya kambuh? Tetapi tadi pagi ia sudah minum obat. Ini sakit sekali. Tapi Wonwoo harus menyelesaikan ujiannya. Ia sebenarnya ingin tak ingin soal kelulusan. Itu artinya ia akan jauh dari Mina, dan kembali berobat alias fokus pada penyembuhan penyakitnya.

"Akhh.. " dengus Wonwoo kencang. Mina yang sedang mengerjakan soal langsung menoleh kebelakang samping. Wonwoo sedang mengeraskan rahangnya. Urat disekitar lehernya sangat jelas terlihat. Tangannya memegang dada.

"Permisi! " Mina mengangkat tangannya.

Wonwoo ingin melihat tetapi sakit didadanya begitu sesak.

"Sepertinya Jeon Won Woo sedang sakit. Izinkan saya membawanya pulang"

Wonwoo terkejut. Apa Mina masih menyukainya? Ternyata yeoja itu bersungguh- sungguh akan ucapan tentang janji e- mail. Walau sebenarnya Mina tidak mengerti pesan dibalik janji itu.

"Wonwoo, apa kau ingin pulang? Kau bisa ikut ujian susulan nanti. "

Wonwoo ingin menolak namun ia juga kesakitan. Jadi ia menurut saja. Mina memopong tubuh Wonwoo. Membawanya keluar kelas. Tangan Wonwoo tak bisa lepas dari dadanya. Sangat sakit.

"Uhukk... Uhukk.. Uhukkk.. "

Batuk terus menerus tanpa henti. Itu membuat Mina khawatir. "Kau itu sakit apa? Anemia tapi kau selalu batuk"

"Uhuk.. Bukan urusanmu" jawab Wonwoo dingin. "Lagipula mengapa kau peduli padaku? Bukankah aku sudah menyakitimu? Kau juga bilang akan menjauh tapi.. "

"Sudah diam. Aku sudah bilang, aku akan menepati janjiku. Aku masih menyukaimu. Perasaanku tidak berubah. Apakah ada seseorang yang membiarkan orang yang dia cintai kesakitan? "

Wonwoo kembali batuk. Kepalanya juga pusing. Darah segar mengalir lewat hidungnya.

"Kau mimisan! " pekik Mina. Ia segera menggunakan dasinya untuk mengelap darah Wonwoo karen ia tidak membawa tisu atau sapu tangan.

Matanya mengisyaratkan kekhawatiran. Wonwoo mendadak rindu pada yeoja didepannya. Tatapan khawatir ini, terakhir Wonwoo lihat pada acara drama beberapa bulan yang lalu. Disaat penyakitnya kambuh juga.

"Ayo cepat" Mina mempercepat jalan menuju halte bis. Beruntungnya bis datang cepat. Mereka langsung naik dan selama diperjalanan Wonwoo terus batuk dan mengeluh pusing. Wajahnya menjadi semakin pucat.

"Dimana rumahmu? " tanya Mina.

Wonwoo menatap jendela. "Itu! Rumah hijau itu! "

Mina segera turun dan membayar bis. Tanpa basa- basi, Mina membawa Wonwoo kedalam.

"Permisi! " Mina mengetuk pintunya. Seorang wanita paruh baya membuka pintu dan terkejut melihat putranya yang sudah pucat dan lemas.

"Wonwoo! Mina, ayo masuk kedalam"

Mina mendudukkan Wonwoo disofa. Eomma Wonwoo segera menelpon dokter pribadi keluarga mereka yang sengaja dibayar untuk merawat Wonwoo.

"Eommni, Wonwoo aku harus kembali kesekolah. Cepat sembuh" Mina bangkit namun tangannya dicekal oleh Wonwoo. Sejenak Mina merasa senang. Ia pikir ia tidak akan memegang tangan Wonwoo lagi.

"Gumawo, Mina"

Mina mengangguk dan tersenyum. Membungkuk pada eomma Wonwoo dan pamit kesekolah. Jika saja saat ini Mina masih menjadi yeojachingu Wonwoo, pasti dirinya akan tinggal disana dan menjaga Wonwoo.

Didalam bis, Mina terus menatap tangannya yang habis dipegang Wonwoo.

------#-#-#-#-#

Cepat sembuh Wonwoo- Mina

Gumawo, kuharap begitu. - Wonwoo

-------------

Hai!!! Kira- kira nyampe Chapter berapa ya enaknya? Gak tau deh.. Kita jalani aja dulu hehe.n

Voteny masih inget kan?

Next chapt..

The Promise [Wonwoo X Mina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang