💙 Part 15

570 54 2
                                    

Mina POV

Aku mengerjapkan mata beberapa kali. Sinar matahari masuk melewati jendela yang dibuka. Udara segar masuk. Aku merasa ada yang ganjal sekarang, tapi apa? Ah sudahlah.

Aku baru ingat, aku harus cepat- cepat ke apartemen untuk menemui Jong oppa. Eitsa.. Tapi jam berapa sekarang? Ahh.. Jjinja? Ini sudah siang. Aku ingin berdiri tapi, ada yang menyangkut. Jari kelingkingku masih seperti malam. Wonu juga masih tetap terpejam.

Entah dapat dorongan mana, aku mengecup kening Wonu sekilas dan melepaskan tautan kelingking kami. Saat aku berbalik...

"Wooa!!! " refleks aku menutup wajah.

"Aaa... Kau nakal rupanya. Aku laporkan kau pada eomma dan appaku" ujar adik Wonu

Aishh.. Sungguh menyebalkan seperti kakanya. "An.. Ani, jangan. Ah sudahlah. Aku harus pergi. Bye"

"Eh? Lihat saja, aku akan bilang pada Wonwoo hyung jika dia sudah sadar nanti"

Mampus, ayolahn. Aku mendapatkan ide, entah darimana asalnya. Yang jelas ini mungkin bisa membantuku. "W.. Wae? Hm? " Aku berkacak pinggang dan menyingsingkan mantel merahku. "Aku sudah sabuk hitam taekwondo kau tahu? "

Adik Wonu menahan tawa. "Wae? Aku sudah sabuk hitam taekwondo, karate, silat dan kungfu. Mau bertarung? Nanti siang oke? " dia memetikkan sebelah matanya.

Aku menggigit bibir bawahku. Aishh.. Beginilah jika berbohong.

---

Gubrak!

Hyo dan Jong oppa yang sedang sarapan menatapku heran dari atas sampai bawah. Aku? Tersenyum kaku. Malu deh ane..

"Oppa? Akhirnya kau belum berangkat " ucapku akhirnya. Ah.. Aku ingin mandi, badanku lengket.

"Darimana saja kau? " tanya Hyo

Ah ya! Aku baru ingat apa yang ganjal. Biasanya aku bangun karena teriakan melengking khas Hyo. Tapi tadi tidak, entah aku harus senang atau tidak.

"Aku ceritakan nanti. Oppa, aku akan mandi dan bersiap. Setelah itu aku akan mengantarmu" aku menaiki tangga untuk mengambil handuk dan baju. Uh.. Kangen deh narik- narik kamu, handuk.

--

Mata namja bermata lentik itu terbuka. Ia menyesuaikan dirinya dengan cahaya matahari yang masuk. Sekujur tubuhnya lemas sekarang, ujung bibirnya perih. Mungkin sobek karena ulah Cheol sialan itu.

Pandangannya terhenti pada sosok adiknya yang sedang fokus bermain hp sampai tidak menyadari hyungnya sudah sadar. Dasar..

"Yak! " ujar Wonwoo serak

Adik Wonwoo dengan polosnya malah melirik kekanan kekiri lalu menunjuk dirinya. "Me? "

"Wae? "

"Dimana eomma dan appa? " tanya Wonwoo. Bahkan adiknya malah santai, tidak bertanya kabarnya atau menanyakan apa ada yang sakit atau apalah. Dasar adik tak tahu diri.

"Eomma dan appa sedang sarapan. Oh ne! Aku lupa! Dokter! Dokter! Hyungku sudah sadar! " Adik Wonwoo menepuk dahinya

Wonwoo mendelik. Ia melirik kelingkingnya yang basah dengan keringat. Seperti dibekam sangat lama.

"Hyung tapi kau sama sekali tidak peduli pada hyungmu" cibir Wonwoo langsung.

Dokter datang dan memeriksa keadaan Wonwoo. Wonwoo sudah lebih baik dari kemarin, namun harus tetap istirahat.

"Ah. HYUNG? " ujar Adik Wonwoo ketika dokter keluar. Ia menarik kursi tamu mendekat.

"Eonnie Mina, dia.. "

"Ah ya! Dimana dia? Terakhir aku kan bersamanya" potong Wonwoo

"Dengarkan aku bodoh! " Adik Wonwoo menyentil kening Wonwoo.

"Memang dia yang membawamu kerumah sakit. Menggendongmu, dan semalaman ia menangis. Dia tidur jam 2 pagi dan bangun lagi jam setengah 3 karena dokter keluar dari ruanganmu. Dia tidur dan bangun lagi tadi satu jam sebelum kau sadar. Dan... "

"Wae? " tanya Wonwoo cepat

"Dia menciummu! " bisik Adik Wonwoo yang seperti berteriak itu. Kencang.

Wonwoo refleks memegang bibirnya. "Jjinja? "

"Ah kau ini" Adik Wonwoo menoyor kepala hyungnya. "Itu sih maumu. Dia mengecup keningmu" tunjuk adik Wonwoo pada dahi Wonwoo yang berkeringat.

"Mwo? Siapa yang mengecup kening? " tanya eomma tiba- tiba masuk.

Adik Wonwoo menyandarkan dirinya. "Mina"

"WAE? "
"YAK! "

--

Back to Mina

Aku mengusap- usap rambut merah basah milikku. Jujur aku tidak ingin Jong oppa pergi. Tapi aku tidak bisa memaksa.

"Mina? Ayo berangkat" ajak Jong oppa.

Aku berjalan malas dan mengangguk. Wajahku aku tekuk, tak seperti biasanya. Hyo yang melihat langsung melempar bantal padaku. "Yak! " pekikku

Hyo terkekeh. "Sok imut kau! "

Aku tak peduli dengan Hyo. Aku mengambil kucin mobil milik Hyo lalu mengantar Jong oppa kehalte.

"Oppa, kalau libur, kesinilah. Jangan bilang oppa lupa jalan menuju apartemenku "

"Ne, semoga saja" Jong oppa mengusap- usap rambutku dan melihatkan senyum lebarnya.

"Jangan rindukan aku ya"

Jong oppa melambaikan tangannya lewat jendela. Ah.. Sekarang hidupku dimulai seperti dulu lagi. Keluargaku sama sekali tidak bersamaku, eomma dan appa tidak pernah berkunjung kesini sama sekali sejak aku masuk SMA.

Toko- toko yang berjajar di Seoul sudah mulai buka. Banyak orang dengan mantelnya keluar masuk dan berkeliling disetiap trotoar.

Aku duduk dikursi halte. Menarik nafas, dan membuangnya. Wonu? Apa dia sudah sadar?

"Anyeong, Wonu? Kau sudah sadar? " pekikku ketika telponku tersambung.

"Yak! Ini aku, kau ingat? Eomma dan Wonwoo hyung sudah tahu kau mencium hyungku"

Deg..

Gawat, sialan. Adik dan kakak beda tipis ternyata. Bisa aja bikin aku kesel..

"Yak! Aigoo.. Kau ini! Sudah ku ingatkan aku bisa menghajarmu habis- habisan"

"Woa.. Aku tahu kau berbohong. Temanmu yang cantik itu. Siapa namany? Hyo? Dia bilang kau bahkan tidak bisa memasang kuda- kuda"

Hyo.... Kuhajar kau.

"Menyebalkan" gerutuku dan mematikan sambungan. See? Aku jadi lupa menanyakan kabar Wonu. Padahal niatku menelpon kan untuk itu. Bodoh.

Aku mengangkat sebelah alis dan kembali menelpon. "Dengar, aku hanya ingin mengetahui kabar Wonuku, bagaimana kabarnya? Apa ia sudah sadar? " tanyaku begitu tersambung. Tapi aku tidak mendengar balasan dari si kunyuk itu.

"Aku baik- baik saja. Dan.. Apa kau menciumku tadi pagi? Oh.. Andai saja aku bangun saat itu"

Woa? This is Wonu?

Tuut.. Tuut.. Tuutt.

Aku yakin itu suara yang terdengar dari hp Wonu setelah aku memutuskan panggilan darinya. Ahh.. Aku bingung dan malu. Tadinya aku sudah berniat ingin datang kerumah sakit, tapi karena iblis kurcaci itu.. Uhh.. Menyebalkan.

Akhirnya aku kembali ke apartemen dengan bad mood. Iblis kurcaci..!!! Kalau kau kutu, sudah ku pites kau..

-#-#-#-#-#-#####

Eomma Wonu tahu? Malu deh, muka ini taruh dimana? - Mina

Mina cium aku? Gak nyangka. - Wonwoo

-------

Votenya? Okay? Komentnya? Boleh..

Yg diatas castnya Iblis Kutuan. Hoshi? Mau pake adik asli Wonu, tapi gak jadi. Alasannya rahasia. Lebih suka Hoshi. Yaudah bye..

The Promise [Wonwoo X Mina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang