💙 Part 12

608 61 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 03: 25 sore. Mina sedang mengantarkan oppanya sampai gerbang sekolah. Dengan jujurnya Jong berkata ia lupa jalannya kembali ke gerbang.

"Oppa pulang ke apartemenmu, Mina. Tak masalah bukan? " tanya Jong

Mina menebar senyum. Tentu saja tidak, malah kalau bisa Mina ingin oppanya tinggal bersama dirinya disini. Tapi jelas tidak mungkin.

"Ani, kau bisa tinggal disini selama yang oppa mau" balas Mina. Mata indah miliknya menatap lurus pada oppanya.

Jong mengacak rambut Mina sebelum naik taksi. Ia merasa telah memenuhi tanggung jawabnya sebagai seorang kakak. Ia tahu, Mina membutuhkan kasih sayang keluarga. Dimana eomma dan appanya yang sibuk bekerja, Jong harus ada disamping Mina seharusnya. Tapi ia juga harus berkuliah di Jepang, jika saja ia tidak diterima kuliah disana, mungkin ia akan tetap bersama dengan Mina.

Tangan Mina melambai pada Jong yang sudah melaju didalam taksi. Mina kembali masuk kedalam, sekarang saatnya acara pesta bersama wali kelas.

Tak sabar dengan makanan yang terpapar diatas meja, Mina mempercepat langkahnya menuju kelas.

"Mina! Kau darimana saja? Ayo bantu aku! " ujar Zura menarik tangan Mina kedalam kelas.

Teman- teman sekelasnya sudah duduk dikursi masing- masing. Ada yang masih sibuk dengan karyanya, sebagian selfie ria dan banyak juga yang sedang merapikan penampilan.

"Mari kita tata makanannya, dan ya! Kau ambilah kardus air mineral disana! " Tunjuk Zura. Mimik polosnya membuat dirinya sangat lucu.

Mina mengikuti arah mata Zura. Pandangannya berhenti pada tiga tumpukan kardus air. Mina mengangkat bahu dan berjalan keujung kelas. Ini tidak seberapa.

"aish.. Mengapa dengan kardusnya? Apa isiny batu? Mengapa dengan tanganku? Mengapa berat sekali? " Mina berkacak pinggang sambil menghela nafas. Dirinya sudah mencoba berbagai posisi untuk bisa mengangkat kardus itu. Tapi hasilnya tetap... Nihil.

"Lain kali jangan coba angkat sendiri. Lalu apa gunanya kami laki- laki disini? "

Mina menoleh dan tersenyum lebar melihat namja dihadapnnya. Dengan mata hitam dingin namun itu dulu, sekarang mata hitam itu begitu meneduhkan Mina. Mina saja.

Namja bermata hitam itu mengangkat kardus air dengan mudah lantas membawanya pada Zura.

Mina hanya bisa menganga dan melamun. Melihat Wonwoo seperti itu membuat aura kerennya terpancar.

Begitu seterusnya sampai kardus ketiga. Bel berbunyi, kami semua segera duduk dikursi masing- masing.

Berbeda dengan Mina dan Zura. Mereka masih menata minuman diatas meja. Jung saem selaku wali kelas mereka masuk. Mina menyenggol Lengan Zura mengisyaratkan agar berhenti.

Mina cepat- cepat duduk dibangkunya. Begitupun dengan Zura.

Skip

Acara makan bersama sudah selesai. Semua murid dipersilahkan untuk berkunjung kekelas lain. Dan ini adalah yang paling seru diantara acara lainnya. Mina menyalakan kipas angin diatas papan tulis dan ditembok belakang.

Bunga sakura yang menumpuk padat itu berjatuhan, tema kelas ini begitu terasa. Mina turun dari kursi dan mengadah. Satu bunga sakura jatuh tepat dipipinya. Mina memejamkan mata, ia serasa berada ditaman bunga sakura.

"Mina! " bisik seseorang tepat ditelinga Mina. Sesuatu menjalar cepat keseluruh tubuh Mina begitu nafas orang itu menerpa pipinya.

Wonwoo. "Ayo kita kekelas orang lain" ajak Wonwoo

The Promise [Wonwoo X Mina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang