💙 Part 2

1.2K 83 1
                                    

Suara nyaring terdengar melengking ditelinga Mina. Gadis yang masih bergulat dengan alam mimpi itu segera bangkit dan meregangkan badan sebentar.

Belum satu langkah ia berjalan, teriakan Hyo sudah terdengar lagi. Menyebalkan.

"Mina! 20 detik atau aku tinggal! "

Mina terkesiap dan menyambar handuk didekatnya. Mulut Mina bergumam tidak jelas tanpa suara. Hyo sudah siap dengan seragamnya sedang berkacak pinggang dibawah.

"Ani, jangan meninggalkan aku" Mina membanting pintu kamar mandi dengan kencang. Memang Hyo bisa saja membuatnya tergesa seperti ini.

Mina keluar dan tidak melihat Hyo disofa. Apa.. Mina berlari kearah jendela dan mendengar suara lakson dibawah. Tepatnya diparkiran. Munculah mobil putih yang begitu familiar bagi Mina.

"YA! Hyo!! Aish.. " Mina mengacak rambutnya.

"Lalu aku ke sekolah naik apa? " decak Mina pada diri sendiri. Jam dindingnya menujukan pukul 07: 56. Sial. Minim sekali waktunya untuk sampai sekolah, belum lagi jika ia harus menunggu bis atau taksi. Oh tidak, taksi terlalu mahal.

Mina memakai pakaian tergesa- gesa. Menyampirkan tas, menyisir rambut asal, memakai kaus kaki dan terakhir sepatu.

Mina melirik jam merah ditangannya. 07: 05. Tepat sudah, sekarang mungkin gerbang sudah ditutup. Mina terus mengoceh mengapa waktu tidak bisa diajak bekerja sama dengannya?

"Aigoo.. Aku lupa memakai parfum. Ah.. Mengapa waktu berjalan dengan cepat? " Mina menghentak- hentakan kakinya di aspal dengan kencang. Bis belum juga lewat.

Mina memutuskan untuk berlari menuju sekolah. Memang lumayan jauh, tapi mau bagaimana lagi? Mina berhenti dan kembali melihat jam tangannya. 07: 30. Aish.. Eomma.. Tolong aku

"Fighting! " Mina menghela nafas sebelum berlari lagi. Pertigaan sudah terlihat, itu artinya tinggal belok kanan dan sekolahnya akan terlihat.

Mina memegang lututnya yang mulai pegal. Sedang lampu merah sekarang. Mina segera berbelok dan tersenyum lega melihat sekolahnya. Tapi wait.. Gerbangnya..

--

Namja bermantel hitam yang tengah membawa motor ninja itu memperlambat laju motornya ketika melihat yeoja yang sedang berlari.

Ia tidak tahu siapa yeoja itu. Tapi satu hal yang membuatnya mengingat sesuatu. Rambut dengan ujung berwarna merah dan keriting hanya satu setahunya. Dia adalah yeoja menyebalkan kemarin. Apa dia juga terlambat?

Cling! Ide konyol muncul begitu saja dalam pikiran namja itu. Mungkin ini bisa memberikan dia pelajaran. Dia membunyikan klakson dan berhenti tepat disamping yeoja itu.

--
Mina tersentak mendengar suara klakson yang sangat keras. Tuhann.. Apa teriakan Hyo belum cukup untuk membuat telinganya berdenyut? Sekarang ditambah klakson yang berbunyi tepat disamping telinganya.

Mina menoleh. Seseorang menghentikan motornya. Ia memakai helm sehingga Mina tidak bisa melihat wajahnya. Tapi satu yang Mina tahu, seragamnya sama dengan Mina.

"Wae? Mengapa kau mengklakson motormu dengan kencang dan berhenti disini? " tanya Mina sewot.

Orang itu membuka helmnya. Menampilkan rambut hitamnya yang sedikit berantakan dan cool. Tapi bukannya dia? Orang yang kemarin ditabraknya? Ne, dia si es batu. Pikir Mina.

"Kau belum meminta maaf padaku, noona. " ujar pria itu menatap Mina.

Mina nyengir. "Mianhae. Umm.. Anu.. Umm.. Apa aku boleh menumpang? " Mina menunjuk jok belakang motor pria itu.

"Namaku, Wonwoo. Dan kau bilang apa tadi? Menumpang? Baiklah. Naik! " ujar Wonwoo.

Mina terkekeh. Ternyata namja ini sangat baik kepadanya. Mina mengangkat kakinya. Siap untuk menduduki jok motor itu. Namun Belum sempat bokong Mina menempel disana, Wonwoo sudah menggas dan melesat pergi.

"YA! SIALAN KAU! " bentak Mina

Wonwoo tak menghiraukan teriakan perempuan dibelakangnya. Ia sudah sangat puas menjahilinya. Bukan tanpa alasan, Wonwoo melakukan itu. Ia hanya ingin membalas perbuatan perempuan itu kemarin. Ketika ia dari ruang kepala sekolah untuk mendaftar, lalu sengaja ia ditabrak oleh perempuan tadi dan parahnya tidak meminta maaf malah memanggil dia es batu. Rasakan! Gumam Wonwoo dalam hati.

Mina berlari dan sempat merutuki dirinya Karena mau membuang waktu dengan berbicara dan meminta tolong pada Wonwoo.

Mina sempat keheranan melihat Satpam sekolah membukakan gerbang untuk Wonwoo yang sudah jelas sama terlambatnya seperti Mina.

Mina memegang pagar dan menatap satpam sekolahnya itu. "Bukakan, gerbangnya, tolong.. Hhaa.." ujar Mina terengah

"Kau tidak bisa masuk. Kau sudah terlambat satu jam"

Mina Membulatkan mata. "Lalu mengapa dia boleh masuk? " tunjuk Mina pada Wonwoo yang sedang melepas helm.

Pak satpam mengikuti arah mata Mina dan kembali menatapnya. "Itu karena dia.."

"Es batu! O... Wonwoo! Please tolong aku! Karenamu aku terlambat tahu! " teriak Mina.

Wonwoo melirik Mina dengan mata datarnya. "Aku tak peduli" Wonwoo memilih berjalan menuju pintu utama sekolah. Tapi ia merasa sangat bersalah dan kasihan pada wanita tadi. Sekolah ini memang milik kakeknya dan ia baru pindah kesekolah ini.

"Biarkan dia masuk! " teriak Wonwoo tanpa menoleh dan meneruskan jalannya.

Penjaga sempat ragu namun segera membukakan gerbang untuk Mina. Mina merasa sangat lega. Ia heran, mengapa penjaga sangat menurut pada Wonwoo? Ah sudahlah.. Yang penting ia bisa masuk.

Tapi apa ia harus berterima kasih? Sepertinya iya. "Hei! Tunggu aku! "

Wonwoo menghentikan langkahnya tanpa menoleh. Yeoja itu pasti akan menghampirinya, jadi untuk apa repot- repot menoleh? Bagaimanapun, ia harus mempertahankan sikap angkuhnya "Apa lagi, noona? "

Mina berdecak. "Berhenti memanggilku noona. Namaku Mina" ujar Mina mengulurkan tangannya yang sama sekali tidak direspon.

"Gumawo atas bantuanmu tadi" lanjut Mina.

Wonwoo melirik tangan Mina yang masih di udara, menunggu sambutan dari seorang Wonwoo.

Wonwoo memasukkan tangannya kekantung celana. "Sudah? " ujarnya melangkah pergi.

Mina benar- benar kesal. Ia sudah sangat sopan tapi Wonwoo malah begitu.

"Kau menyebalkan!!" teriak Mina dan melanjutkan langkah menuju kelasnya.

Jam tangannya menunjukan pukul 08: 05. Aish.. Ini sangat terlambat. Hyo, lihat pembalasanku nanti.

Mina berhenti sebentar didepan kelas untuk menalikan tali sepatunya yang lepas. Ia berjalan masuk dan memberi hormat pada gurunya. Tapi.. Ada yang janggal disini..

Kursinya diisi oleh.... WONWOO?

-#-#-#-#-#-#-#-#

Aku bisa mendapatkan apa yang ingin aku dapatkan. Termasuk bangkumu dan ehem.. Teman sebelahmu lumayan cantik. - Wonwoo

Kursiku... - Mina

------------------------------6

Anyeong??? Banyak typo? Maafkeun yah..

Yg diatas itu my bias Wonwoo.. Info doang..

Yaudah dech.. Next chapt aja..

Jangan lupa tekan bintang, starnya.. Vote!!

Komentnya juga boleh buat yang mau..

Next....

The Promise [Wonwoo X Mina]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang